Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Mewujudkan Desa Mandiri Bebas Stunting di Tegalrejo, Gunungkidul bersama KKN UAD
29 Januari 2025 11:09 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Joya Retno Palupi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tegalrejo, Gunungkidul, 19 Agustus 2024 – Program pengentasan stunting menjadi perhatian utama dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Salah satu langkah nyata dalam mewujudkan desa mandiri sehat bebas stunting dilakukan oleh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui program tematik Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 134 Unit II.A.I. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat guna mencegah serta menurunkan angka stunting di Desa Tegalrejo, Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
Program ini berlangsung pada 19 Agustus 2024 dan melibatkan mahasiswa KKN UAD dalam kegiatan dosen yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Mereka bekerja sama dengan pemerintah desa, tenaga kesehatan, serta kader posyandu untuk memberikan edukasi mengenai pola makan sehat bagi ibu hamil dan balita. Selain itu, dilakukan juga pendampingan bagi keluarga yang memiliki anak berisiko stunting melalui penyuluhan langsung.
Selain itu, program PKM ini memberikan keterampilan kepada warga di lokasi mitra untuk dapat memanfaatkan lahan di sekitar rumah guna memenuhi kebutuhan protein dan sayuran. Warga diajarkan cara menanam sayuran dengan metode hidroponik serta budidaya ikan dalam ember (budikdamber) sebagai sumber protein yang mudah diakses.
Fatwa Tentama sebagai Dosen pembimbing lapangan program KKN Reguler Periode 134 Unit II.A.I, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung program pemerintah dalam penurunan angka stunting.
ADVERTISEMENT
Program KKN ini mendapat respons positif dari masyarakat setempat. Salah satu warga, Ibu Siti, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa UAD. “Kami sangat terbantu dengan adanya edukasi dan pendampingan ini. Sekarang kami lebih paham mengenai pentingnya gizi dan cara menjaga kesehatan keluarga,” ungkapnya.
Diharapkan, program ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengadopsi langkah-langkah konkret dalam pencegahan stunting dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.
Penulis: Joya Retno Palupi (UAD)