Penerapan Arsitektur Organik Efektif Mengurangi Pemanasan Global

Olivia Joyce Linardi
Mahasiswa Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan Bandung
Konten dari Pengguna
8 Januari 2023 16:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Olivia Joyce Linardi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Gambar pribadi
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan salah satu dari 5 negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk di Tanah Air pun terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya jumlah hunian sebagai tempat tinggal manusia. Untuk membangun sebuah hunian, kita tentu memerlukan lahan hijau. Dengan begitu, banyak lahan hijau yang dialihkan fungsinya menjadi lahan pembangunan. Alih fungsi lahan menyebabkan berkurangnya gas oksigen dan bertambahnya gas karbondioksida di atmosfer, sehingga suhu panas terjebak di dalam atmosfer dan terjadi pemanasan global. Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengurangi pemanasan global, salah satunya yaitu dengan merancang hunian yang organik.
ADVERTISEMENT
Berbagai cara untuk mengurangi pemanasan global melalui sebuah hunian
Dalam membangun sebuah hunian, diperlukan hunian yang dapat membantu mengurangi efek pemanasan global. Berbagai cara dapat dilakukan seperti membangun hunian yang ramah lingkungan atau dengan mengusung konsep arsitektur organik. Bangunan ramah lingkungan merupakan konsep bangunan yang efisien dalam pemakaian energi dan sumber daya, material bangunan menggunakan barang bekas, berbiaya rendah, dan memperhatikan kesehatan dan kenyamanan penghuninya. Sedangkan, arsitektur organik merupakan sistem memanfaatkan lahan hijau tanpa menghilangkan unsur alam yang sudah ada dari asalnya. Melalui arsitektur organik, bangunan yang dibangun dapat memberikan banyak keuntungan bukan hanya pada penghuninya, tetapi juga pada lingkungan sekitar. Salah keuntungan bagi lingkungan adalah pelestarian lingkungan yang berkelanjutan, sedangkan keuntungan bagi penghuni adalah hunian yang sehat.
ADVERTISEMENT
Penerapan konsep arsitektur organik terkesan monoton
Seiring berjalannya waktu, arsitektur organik mulai diterapkan sejalan dengan isu meningkatnya pemanasan global. Sebuah bangunan dapat disebut sebagai arsitektur organik apabila desain dan proses pembangunannya selaras dan menyatu bersama lingkungan. Namun, arsitektur organik memiliki kelebihan dan kelemahan dalam penerapannya. Konsep ini akan terkesan lebih monoton karena hanya menggunakan unsur alam seperti kayu, batu, dan warna-warna alam yang cenderung netral. Di balik itu, konsep ini membuat penggunanya merasa suasana nyaman, sejuk, dan dapat melepas penat dari kesibukannya. Di dalam gaya arsitektur organik terdapat keseimbangan antara manusia, alam dan bangunan. Konsep ini menciptakan kesatuan dari elemen alami dan membuat bangunan seolah tumbuh dari tanah.
Cara mengoptimalkan konsep arsitektur organik dengan memperhatikan kondisi tapaknya
ADVERTISEMENT
Untuk membangun sebuah hunian, diperlukan analisis tapaknya terlebih dahulu. Pada umumnya, ketinggian tanah di lahan yang akan dibangun tidak selalu rata. Tanah yang tidak rata itulah seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, misalnya dengan membangun hunian dengan tingkat elevasi yang berbeda-beda mengikuti kontur aslinya. Dengan begitu, unsur alam yang sudah ada dari asalnya tidak perlu dihilangkan atau diubah. Selain itu, cara mengoptimalkan unsur alam yang sudah ada yaitu dengan menganalisisnya terlebih dahulu, misal kondisi tapak memiliki banyak pohon tinggi yang bersifat vertikal. Cara menciptakan keseimbangannya, bangunan dapat dirancang dengan lebar yang bersifat horizontal, bukan dengan cara menebang pohon tersebut. Penebangan pohon akan meningkatkan suhu permukaan bumi dan mengakibatkan pemanasan global. Penerapan konsep ini akan menciptakan hunian yang sehat karena semuanya bersifat organik dan tidak menghilangkan unsur alam.
ADVERTISEMENT
Arsitektur organik merupakan sebuah konsep perancangan arsitektur yang menanamkan bentuknya kepada alam dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan bersifat harmoni dengan tapaknya. Konsep ini mengutamakan hunian yang tidak menghilangkan unsur alam yang sudah ada sebelumnya, melainkan menyatukan unsur alam tersebut dengan hunian yang akan dibangun. Jumlah lahan dan pohon dengan skala besar dan banyak sangat membantu menurunkan suhu permukaan bumi sehingga pemanasan global dapat menurun. Oleh karena itu, keseimbangan antara manusia, alam, dan bangunan dalam konsep arsitektur organik dapat mengurangi pemanasan global secara efektif.