Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Menelusuri Peluang dan Tantangan Baterai Lithium-Ion dalam Kendaraan Listrik
22 April 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Juandra Kahfi Hudiyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya adalah insentif atau subsidi untuk para calon penggunanya yang sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Salah satu komponen yang digunakan dalam kendaraan listrik adalah baterai. Baterai merupakan salah satu komponen yang vital karena digunakan untuk menyimpan energi listrik yang digunakan untuk menggerakan kendaraan listrik. Baterai yang paling umum digunakan adalah baterai lithium-ion. Baterai ini mempunyai tiga jenis yang seringkali digunakan, yakni Lithium Nickel Cobalt Aluminium Oxide (NCA), Lithium Nickel Manganese Cobalt Oxide (NMC), dan Lithium Iron Phosphate (LFP).
Mengapa Kendaraan Listrik Menggunakan Baterai Lithium-Ion?
Kendaraan listrik yang sedang tren pada masa sekarang seringkali menggunakan baterai lithium-ion, karena baterai ini mempunyai keunggulan apabila dibandingkan dengan baterai sekunder jenis lain, yakni memiliki kestabilan dalam menyimpan energi yang sangat baik (daya tahan sampai 10 tahun atau lebih), memiliki energi densitas yang tinggi, hampir tidak ada memori efek dibandingkan dengan baterai jenis lain yang berefek positif yakni sedikitnya probabilitas kehilangan kapasitas energi maksimal saat diisi ulang secara parsial. Selain itu, berat baterai lithium-ion relatif lebih ringan. Jadi, dengan berat yang sama energi yang dihasilkan baterai lithium dua kali lipat. (Lawrence et al. 1992).
ADVERTISEMENT
Apakah Baterai Lithium-Ion Sesempurna Itu?
Jawabannya adalah tidak. Di samping kelebihan yang telah dipaparkan, terdapat juga beberapa kekurangan dari baterai Li-ion, yakni baterai ini memiliki life time yang pendek dari 2 sampai 3 tahun dari tanggal pembuatan. Selain itu, baterai lithium-ion mengalami penurunan kualitas lebih cepat apabila terkena panas karena baterai tersebut sangat sensitif terhadap suhu yang tinggi.
Setelah membahas kekurangan dan kelebihan menggunakan baterai Li-ion, dapat diketahui bahwa manfaat dan keunggulannya jauh melebihi kekurangan yang ada. Kestabilan dalam menyimpan energi, densitas yang tinggi, dan bobot yang ringan menjadikan baterai Li-ion sebagai solusi untuk transportasi ramah lingkungan yang memberi daya pada mobilitas di masa depan. Dengan perkembangan teknologi yang masih berlanjut, kita yakin bahwa kekurangan yang ada akan terus diatasi, menjadikan baterai Li-ion semakin unggul di masa depan.
ADVERTISEMENT
Juandra Kahfi Hudiyanto, Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Airlangga.
Daftar Pustaka
Lawrence H. Van Vlack. (1992). Ilmu dan Teknologi bahan. Erlangga, edisi 5
Afif, M. T., & Pratiwi, I. A. P. (2015). Analisis perbandingan baterai lithium-ion, lithium-polymer, lead acid dan nickel-metal hydride pada penggunaan mobil listrik-review. Rekayasa Mesin, 6(2), 95-99.
Live Update