Konten dari Pengguna

Peduli Diabetes di Tengah Pandemi

30 November 2020 8:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Di World Diabetes Day (WDD) 2020, COVID-19 menambah hambatan penanganan penderita diabetes di Indonesia. Diabetes pun menjadi penyakit penyerta atau komorbid nomor dua terbanyak selama pandemi.

Di tengah pandemi COVID-19, peran anggota keluarga sebagai caregiver dalam penanganan diabetes menjadi semakin menguat.
zoom-in-whitePerbesar
Di tengah pandemi COVID-19, peran anggota keluarga sebagai caregiver dalam penanganan diabetes menjadi semakin menguat.
ADVERTISEMENT
Lebih dari sekadar menemukan cara menurunkan gula darah, diabetes sesungguhnya adalah perkara hidup dan mati. Bulan November lalu, dalam peringatan World Diabetes Day (WDD) 2020 kembali kita diingatkan bahwa di tengah pandemi COVID-19 yang menjadi buah bibir di mana-mana, ternyata diabetes masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia, termasuk di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Faktanya Indonesia masih masuk dalam 10 besar negara di dunia dengan kasus diabetes terbesar, tepatnya di peringkat ke-7 di tahun 2019 menurut International Diabetes Federation (IDF) Diabetes Atlas, dengan jumlah 10.681.400 jiwa penderita diabetes (diabetesi) dari 172.244.700 jiwa total populasi orang dewasa di Indonesia. Artinya, sekitar 1 dari 25 orang Indonesia terdeteksi menderita diabetes.
Adapun berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka prevalensi diabetes di Indonesia di angka 10.9% yang diprediksi akan terus meningkat. Menjelang peringatan World Diabetes Day (WDD) tahun ini, selain angka prevalensi yang terus meningkat, kondisi pandemi juga menjadi ancaman baru bagi para penderita diabetes.
Orang lanjut usia dan orang dengan penyakit penyerta seperti penyakit diabetes, penyakit jantung, dan asma lebih rentan mengalami risiko komplikasi bila terinfeksi virus COVID-19. Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19, orang yang terpapar virus COVID-19 dengan kondisi penyerta penyakit diabetes, menduduki peringkat kedua terbanyak.
ADVERTISEMENT
Ketika diabetesi terkena infeksi virus, mereka akan lebih sulit diobati sebagai akibat dari fluktuasi level gula darahnya dan kemungkinan hadirnya komplikasi diabetes. Alasan mengapa ini terjadi, karena jika gula darah diabetesi tidak stabil, akan mengakibatkan imunitas tubuh menjadi lemah dan mudah terpapar virus. Berdasarkan data, penderita diabetes dengan COVID-19 cenderung kondisinya lebih berat dan bahkan berdampak fatal. Karena itu, jika diabetes dapat dicegah, angka kematian akibat COVID-19 mungkin bisa jauh lebih rendah.
Director of Special Needs & Healthy Lifestyle Nutrition KALBE Nutritionals Tunghadi Indra menyatakan KALBE Nutritional melalui brand Diabetasol nutrisi untuk diabetes, menaruh perhatian khusus terkait data prevalensi diabetes yang ada dan menegaskan komitmennya untuk terus melakukan edukasi cara mengatasi diabetes kepada masyarakat luas. “Melihat angka prevalensi diabetes di dunia dan khususnya di Indonesia yang masih meninggi, menunjukkan sebenarnya masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan secara bersama-sama, khususnya dalam hal kesadaran masyarakat tentang diabetes ini. Terutama kondisi pandemi saat ini yang mengharuskan penderita diabetes harus lebih waspada dan berhati-hati untuk menjaga gula darahnya. Kami sebagai produsen nutrisi untuk diabetes akan terus membantu mengedukasi masyarakat tentang pola makan diabetes secara komprehensif, sehingga bersama-sama dapat menekan angka prevalensi diabetes dan membantu meminimalkan para penderita diabetes terpapar COVID-19,” ungkap Tunghadi Indra.
ADVERTISEMENT
Kesadaran masyarakat memang perlu dilakukan secara terus menerus terutama jika melihat data dari IDF yang mencatat ada 463 juta orang dewasa menderita diabetes dan lebih dari setengah penderita diabetes tersebut adalah orang dewasa yang tidak terdiagnosis. Adapun dari setengah kasus yang tidak terdiagnosis tersebut, sebesar 90% menderita diabetes tipe 2 atau diabetes melitus yang diakibatkan oleh gaya hidup tidak sehat.
Tunghadi juga menambahkan perlunya dibentuk komunitas masyarakat sadar diabetes, sehingga semakin banyak orang yang mampu menjadi caregiver diabetes. Adapun caregiver adalah setiap orang yang bisa menjadi sistem pendukung (support system) bagi penderita diabetes, contoh sederhananya saja adalah keluarga dekat. Caregiver diharapkan memahami penyebab penyakit diabetes, gejala diabetes, jenis-jenis penyakit diabetes, cara mencegah diabetes, pemicu gula darah naik, cara menormalkan gula darah, bahkan cara mengobati diabetes.
ADVERTISEMENT
Peranan dan Dukungan Para Caregiver (Keluarga)
Diabetes merupakan penyakit seumur hidup dan tidak bisa disembuhkan. Maka upaya pengawasan dan pemantauan secara intensif bagi diabetesi menjadi penting. Upaya tersebut tentunya tidak dapat sepenuhnya diserahkan kepada dokter atau tenaga medis saja. Dalam hal ini, peran caregiver sangat diperlukan, khususnya dalam melakukan manajemen diabetes untuk mengontrol gula darah agar tetap stabil. Contoh tindakan paling umum yang bisa dilakukan caregiver antara lain mengatur pola makan untuk penderita diabetes, menyusun resep menu diabetes, dan memotivasi serta memastikan diabetesi patuh dalam mengonsumsi makanan untuk orang diabetes.
Caregiver berperan penting dalam menangani anggota keluarga penderita diabetes. Keluarga sangat berperan dalam memastikan asupan nutrisi untuk diabetes yang tepat, pemeriksaan kesehatan ke dokter, aktivitas fisik, dan cara mengobati diabetes. Caregiver sendiri perlu menyadari betapa pentingnya kepatuhan dalam menjaga gula darah stabil yang harus dilakukan seumur hidup, terutama untuk mencegah komplikasi lebih lanjut yang bisa berujung pada kematian. Berbagai informasi pendukung mengenai diabetes yang harus dipahami oleh diabetesi dan caregiver atau keluarganya dapat diakses secara daring sepanjang waktu di tautan ini.
ADVERTISEMENT
Bersama Diabetasol, Sayangi Dia
Dalam rangka WDD 2020 ini, Diabetasol kembali mengadakan serangkaian kegiatan, kali ini dengan payung kampanye “Bersama Diabetasol, Sayangi Dia”. Kampanye ini mengandung ajakan agar semua pihak mulai dari tenaga medis, keluarga, sahabat, dan kerabat mempunyai peran aktif dalam memberikan dukungan bagi penderita diabetes.
Hari Diabetes Sedunia merupakan kesempatan bagi untuk menggemakan kesadaran akan diabetes. Diabetasol sebagai total solusi nutrisi untuk diabetes yang selalu menemani penderita diabetes dalam mengatur pola makan sehat. Tahun ini, Diabetasol mengajak para caregiver untuk lebih peduli dalam melakukan pendampingan kepada penderita diabetes serta edukasi melalui TV dan video kampanye digital Diabetasol terbaru.