Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Indonesia Perlu Ekspor Minyak Sawit dan Kopi ke Georgia
14 Maret 2019 9:41 WIB
Tulisan dari Choky Madhuri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perluasan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, dan pariwisata menjadi isu utama Forum Konsultasi Bilateral (FKB) RI-Georgia ke-6 di Yogyakarta, 11-12 Maret 2019. Demikian siaran pers dari Direktorat Eropa III yang diterima Kamis (14/3).
ADVERTISEMENT
Dengan tren perdagangan yang cukup modest sekitar 50-60 juta dolar AS setiap tahun, Indonesia perlu terus manfaatkan Georgia sebagai negara tujuan ekspor penting di kawasan Kaukasus dengan luas 69.700 kilometer persegi tersebut.
“Indonesia perlu melakukan ekspor langsung CPO, biji kopi ke Georgia yang menjadi komoditi unggulan, mengingat selama ini kerap menggunakan pihak ketiga. Selain itu, ketertarikan yang sama antara kedua negara untuk menjajaki kerjasama hospitality industry, industri kreatif, dan digital economy perlu untuk ditindaklanjuti”, ujar Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, Muhammad Anshor, sebagai Ketua Delegasi RI dalam FKB.
Pandangan Dirjen Anshor diamini Ketua Delegasi Georgia, Deputi Menteri Luar Negeri, Alexander Khvtisiashvili. “Indonesia adalah mitra Georgia yang dapat dipercaya di kawasan Asia Tenggara dan kami berharap letak strategis Indonesia dapat menjadi ‘hub’ bagi produk Georgia ke kawasan”, pungkasnya. Georgia sangat berharap dapat meningkatkan two-way trade dan mendorong Indonesia untuk berinvestasi ke Georgia yang merupakan bagian dari Belt & Road Initiative dan kerja sama ekonomi kawasan Laut Hitam.
ADVERTISEMENT
FKB juga membahas langkah peningkatan business to business contacts yang masih sangat minim melalui pengiriman misi dagang dan partisipasi pada pameran dagang dan investasi. Interaksi rutin antar pebisnis akan mendorong terjadinya saling memahami kultur berbisnis masing-masing negara.
Kedua delegasi mendiskusikan langkah peningkatan people to people contact, baik berupa kerja sama antar universitas, beasiswa seni budaya, dan antar diklat diplomatik. Indonesia berharap pemerintah Georgia dapat berikan fasilitas bebas visa untuk WNI pemegang paspor biasa. Kemudahan ini akan membantu upaya saling mengunjungi antara Indonesia dengan negara berpenduduk sekitar 3,7 juta jiwa tersebut.
Pertemuan FKB menjadi salah satu mekanisme untuk lebih mempererat hubungan kedua negara yang saat ini telah terjalin lebih dari 26 tahun. Selain isu bilateral, kedua negara bertukar pandangan perkembangan politik domestik, isu-isu regional, dan internasional. Konsultasi Bilateral ke-6 kali ini merupakan tindak lanjut dari FKB ke-5 RI–Georgia yang digelar di Tbilisi, Georgia pada 22 Mei 2018 lalu.
ADVERTISEMENT