Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tradisi Menghitamkan Gigi Di Jepang
19 Juli 2018 18:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Juicy Fact tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kepopuleran Ohaguro kian meningkat sekitar abad ke-8 hingga ke-12 karena dipraktikan oleh para wanita kerajaan dan para sosok bangsawan. Semakin hitam gigi seseorang, menunjukan bahwa wanita tersebut sudah beranjak dewasa. Selain menunjukan kedewasaan, Ohguro juga dipercaya mampu melindungi gigi dari berbagai kerusakan, seperti gigi berlubang yang kerap kali dialami masyarakat di zaman sekarang.
Ohaguro | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Cairan Ohaguro berasal dari asam asetat yang disebut Kanemizu. Cara membuatnya adalah dengan mencampur setengah cawan sake dengan 1,5 liter air hangat, kemudian masukkan ke dalam loyang besi yang sudah dipanaskan hingga berwarna merah dan diamkan selama 5-6 hari. Setelah beberapa hari, buih akan bermunculan di atas campuran tersebut, sisihkan kemudian masukan ke dalam cawan kecil dan letakkan di dekat api. Setelah hangat campurkan dengan bubuk buah nurude dan bubuk besi.
Campuran inilah yang akan dioleskan pada gigi. Pemakaian yang teratur dapat membuat gigi menjadi hitam permanen. Meski kepopulerannya bertahan lama, tradisi ini akhirnya hilang ketika zaman pemerintahan Meiji melarangnya pada tahun 1870. Pelarangan tersebut sebagai salah satu upaya untuk membuat negaranya jauh lebih modern.
ADVERTISEMENT