Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Wabah Tertawa Tanpa Henti
5 Juli 2018 20:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Juicy Fact tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wabah Tawa Tanganyika (The Tanganyika Laughter Epidemic of 1962) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu peristiwa misterius yang terjadi pada tahun 1962 di desa Kashasha, pantai barat danau Victoria, Tanzania yang dahulu di kenal sebagai Tanganyika.

Peristiwa tersebut berhubungan dengan tertawa yang tidak dapat berhenti atau terkontrol. Dimana penderita menjadi tertawa secara tak terkendali selama berjam-jam bahkan sampai mencapai hitungan hari. Tawa tak terkendali ini bukan hanya terjadi pada seseorang saja, tetapi juga menular pada orang di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Karena itu peristiwa ini kemudian di sebut wabah tawa Tanganyika. Wabah tawa mula-mula menjangkiti 3 orang siswi yang kemudian menyebar kepada 159 siswa lainnya yang berusia antara 12 hingga 19 tahun. Wabah tawa itu berjangkit selama berjam-jam hingga 16 hari. Untungnya para staf sekolah dan guru tidak ada yang terjangkit.
Namun begitu, wabah tawa tersebut telah membuat kosentrasi belajar terganggu sehingga pihak sekolah akhirnya memutuskan untuk menutup sekolah pada 18 Maret 1962. Sayangnya, wabah tawa Tangayika tidak berhenti di situ saja. Para korban tawa Tanganyika yang dipulangkan ternyata membawa wabah tersebut bersama mereka dan menulari sanak saudara, keluarga dan penduduk desa. Hingga menulari sekolah-sekolah lainnya.