Konten dari Pengguna

Katakan untuk Berhenti Judi online

Donatus Juito Ndasung
Perkenalkan, Nama Lengkap Saya Donatus Juito Ndasung, Guru Rantau Asal Manggarai Flores, tinggal di Cileungsi Bogor Jawa Barat
9 Februari 2025 9:51 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Donatus Juito Ndasung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Pada saat ini, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) makin hari semakin pesat. Hal ini merupakan bagian dari perubahan sosial dalam skala besar yang kemudian menjadi pemicu meningkatnya kreativitas manusia sehingga timbul penemuan-penemuan teknologi baru. Salah satu dari penemuan itu ialah internet.
ADVERTISEMENT
Perkembangan internet cukup masif dan terstruktur, yang mengakibatkan terjadinya revolusi interaksi sosial yang secara besar-besaran. Pada hakikatnya interaksi terjadi karena adanya pertemuan antara dua individu atau kelompok yang bertemu secara langsung, juga melalui hubungan jarak jauh melalui media komunikasi seperti internet. Di internet kita bisa menemukan banyak platform digital yang dirancang untuk kreativitas umat manusia, salah satunya komunikasi. Nah, melalui platform digital inilah masyarakat komunikasi untuk melakukan aktivitas judi online.
Hakikatnya penemuan teknologi baru (internet) memiliki dua muka, yaitu positif dan negatif. Ia akan berdampak positif jika dikelola dengan apik dan akan menjadi kekuatan besar untuk melakukan hal-hal baik. Begitupun sebaliknya, bisa menjadi petaka ketika perubahan itu justru diarahkan untuk melakukan hal-hal yang buruk. Apalagi penggunaan internet ini tidak mengenal batasan usia, siapa saja bisa mengakses teknologi digital itu.
ADVERTISEMENT
Pada tulisan ini saya tidak menyasar ke banyak hal lainnya sebagai dampak dari munculnya internet tersebut. Penulis ingin membawa Anda pada skop fenomena judi online yang marak terjadi di masyarakat dan menjadi keresahan banyak orang. Sebab dengan hadirnya judi online, tidak sedikit masyarakat yang mengais rejeki untuk menambah penghasilan.
Judi online diminati banyak orang karena aksesnya mudah, baik melalui Komputer maupun Android. Apalagi judi online punya banyak wajah, ada yang berkedok game, investasi, dan lainnya. Tak sedikit pula yang membagikannya melalui platform digital seperti sosial media (Facebook, Instagram, Twiter, WhatsAap, dll) ataupun melalui website dalam bentuk konten iklan.
Selain mudah diakses melalui Android, judi online banyak diminati karena maharnya hanya dengan puluhan ribu rupiah saja. Tetapi, untuk jangka panjang justru judi online membuat pelakunya kecanduan untuk melakukan kegiatan tersebut dan memiliki peluang untuk melakukan tindakan kriminal.
ADVERTISEMENT
Saat ini judi online yang banyak digandrungi masyarakat adalah slot. Karena cukup sederhana, murah, dan mudah untuk dimainkan. Hal yang tidak dipikirkan oleh masyarakat (pelaku judi online) adalah pengeluaran tidak sebanding dengan yang didapatkan (keuntungan) dari judi tersebut. Mereka berjudi hanya untuk kepentingan nafsu, yaitu mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Kurang lebih ritmenya seperti itu, karena umumnya manusia menyukai hal-hal instan tanpa memikirkan efek dari aktivitas itu.
Beberapa waktu lalu, saya tertarik dengan penjelasan Dennis Lim, Eks bandar judi Online berdarah Tionghoa asal Bogor yang berhenti judi, karena kalah main Kasino. Selain itu Dennis Lim juga tidak merasa tenang, meski punya uang banyak. Ia juga mengaku jika dirinya ingin kembali pada jalan yang benar dan ingin hidupnya bermanfaat bagi banyak orang. Hal tersebut ia jelaskan diberbagai chanel Youtube yang mengundangnya sebagai bintang tamu, salah satunya di Youtube Denny Sumargo. Tidak percaya? Anda bisa langsung cek ke chanel Youtube atau platform digital lainnya.
ADVERTISEMENT
Ada hal menarik yang Ia jelaskan mengenai (permainan) judi online yang mungkin bisa membuat kita sadar untuk tidak berjudi lagi. Kurang lebih ia menjelaskan seperti ini, bandar judi online mendirikan platform judi, merekrut karyawan untuk bekerja, tidak mungkin mereka memberikan uang cuma-cuma ke orang-orang. Mereka (bandar) sudah mengatur sistem menang dan kalahnya. Kalau mereka kalah terus, bagaimana mereka (bandar) dan karyawannya mendapatkan uang, sementara mereka ingin hidup dari situ.
Penjelasan di atas sederhananya begini, yang menang diberikan stimulus, biar orang-orang (penjudi) candu dan terobsesi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Tetapi faktanya setelah itu, sistemnya mereka (bandar) ubah lagi, sehingga kita selalu punya niat untuk mengisi saldo atau familiar dengan deposit untuk mengembalikan uang yang kekalahan. Metodenya (algoritma) seperti itu dan berlangsung secara terus menerus, sadar atau tidak, uang keuntungan yang kita dapatkan tidak lebih besar dari belanja pengeluaran pada platform digital tersebut.
ADVERTISEMENT
Alih-alih ingin mendapatkan penghasilan tambahan, eh yang datang malah malapetaka. Tak sedikit masalah sosial datang dari kegiatan judi sebagai akibat dari kekalahan seperti gangguan psikologis, bunuh diri, hutang di mana-mana, jual rumah, jual tanah, keluarga berantakan (cerai), kriminal, dan lain sebagainya. Meskipun kajian ini belum ilmiah, tapi ini yang menjadi fenomena umum dan keresahan masyarakat luas.
Dari potret di atas, masalah yang paling runyam adalah literasi digital masyarakat yang sangat rendah. Kemampuan masyarakat untuk menciptakan konten yang bersih, nyaman, dan ramah di ruang digital, paling tidak untuk diri sendiri masih menjadi titik lemah masyarakat kita.
Kemudian, pemerintah masih kurang bekerja keras dalam membasmi patform-paltform judi online, paling tidak untuk mengurangi atau bahkan dimusnakan. Bukan cuma memblokir pada saat viralnya saja, akan tetapi perlu pengawasan dan ketegasan. Karena masalah judi bukan perkara mudah, tetapi ini sulit karena sudah mengakar di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Begitupun dengan penegak hukum, jangan menangkap bandar judi hanya tidak dapat jatah, karena hanya pada Anda semua kami berharap untuk melenyapkan platform digital judi online, sehingga masyarakat tidak candu untuk judi online.
Mari sama-sama kita ciptakan ruang digital kita dengan melakukan hal-hal yang positif sehingga kita tidak tertaut dengan persoalan-persoalan yang dijelaskan di atas. Katakan pada diri kita sendiri untuk berhenti judi online.