3 Kiat Bagi Lulusan Sastra Bila ingin Jadi Diplomat

Konten dari Pengguna
13 Juli 2018 23:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JURY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
3 Kiat Bagi Lulusan Sastra Bila ingin Jadi Diplomat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Lulusan sastra mau jadi diplomat? Bukan cuma mimpi, bro and sis. Menjadi diplomat tak melulu hanya untuk lulusan Hubungan Internasional, lho. Apalagi, di jaman kekinian yang serba internasional, lulusan sastra harus pede untuk bekerja di dunia diplomasi.
ADVERTISEMENT
Buat kamu yang kuliah di jurusan sastra, pasti pernah mendapat pertanyaan “Kalau lulus, lo mau jadi apa?”. Kebanyakan masyarakat masih menganggap lulusan sastra “minim” prospek pekerjaan. Selain menjadi guru, masih terdapat pandangan bahwa lulusan sastra, ya, hanya jadi sastrawan. Padahal, lulusan sastra memiliki keunggulan yang dapat menjadi modal bersaing di dunia kerja yang sangat luas, termasuk profesi diplomat.
Berdasarkan data Biro Sumber Daya Manusia, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Juli, 2018), dari 1.897 orang total diplomat Indonesia, sekitar 200 orang adalah lulusan sastra. Mereka adalah lulusan sastra Arab, China, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Jepang.
Beberapa diplomat lulusan sastra tersebut pernah atau saat ini sedang menjabat posisi struktural penting. Sebut saja, Wakil Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir, yang merupakan lulusan Sastra Arab, IAIN Syarif Hidayatullah. Beliau juga pernah menjadi Duta Besar RI untuk Mesir (2007-2011) dan Duta Besar RI untuk Arab Saudi (2014-2014).
3 Kiat Bagi Lulusan Sastra Bila ingin Jadi Diplomat (1)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir (sumber foto: www.kemlu.go.id)
ADVERTISEMENT
Duta Besar lulusan sastra lainnya adalah Duta Besar RI untuk Rusia, Mohamad Wahid Supriyadi (lulusan Sastra Inggris, Universitas Gadjah Mada). Selain itu, ada pula yang sedang menjadi Kepala Perwakilan RI, seperti Konsul Jenderal RI Shanghai, Siti Nugraha Maulidiah (lulusan Sastra Inggris, Universitas Padjajaran).
Para diplomat lulusan sastra tersebut telah terbukti handal dan piawai dalam menjaga kepentingan Republik Indonesia di dunia internasional. Hebat, ya! Kamu mau menjadi diplomat seperti mereka? Yuk, simak 3 kiat menjadi diplomat untuk lulusan sastra berikut ini!
1. Banggalah pada Indonesia!
Diplomasi luar negeri adalah perpanjangan tangan dari diplomasi dalam negeri. Sebagai diplomat, tugasmu adalah membela kepentingan negara dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Di hadapan dunia internasional, kamu harus menyatakan dan menunjukkan kecintaaan dan kebanggaanmu terhadap Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal pertama yang kamu perlu tanamkan adalah kecintaan dan rasa nasionalismemu. Bagaimana caranya? Cari tahu keunggulan dan kelebihan Indonesia yang dapat kamu promosikan ke dunia. Indonesia tidak hanya kaya akan keberagaman suku, bahasa dan budaya, tetapi juga keberagaman sumber daya alam.
Tapi, apakah kamu tahu bahwa Indonesia adalah salah satu negara pengekspor utama alas kaki di dunia? Tahukah kamu kalau Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara pengirim pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa terbesar?
3 Kiat Bagi Lulusan Sastra Bila ingin Jadi Diplomat (2)
zoom-in-whitePerbesar
PBB Apresiasi Misi Perdamaian Indonesia (sumber: https://indonesia4unsc.kemlu.go.id)
Selain itu, pahami tujuan negara sebagaimana dimandatkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan dasar negara Pancasila. Keduanya penting karena merupakan landasan dan prinsip dasar diplomasi Indonesia.
ADVERTISEMENT
2. Gali potensi dan tingkatkan kompetensi
Bisa berbahasa asing adalah keniscayaan yang hakiki untuk para diplomat. Tapi, ingat lho, rekrutmen di Kementerian Luar Negeri bukan hanya untuk lulusan sastra dari perguruan tinggi dalam negeri. Ada ratusan lulusan perguruan tinggi dari luar negeri yang ikut dalam persaingan memperebutkan posisi diplomat setiap tahunnya.
Jadi, kamu tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan bahasa asing saja. Sebagai diplomat, kamu juga harus mampu melakukan representing, protecting, negotiating, reporting dan promoting. Secara umum, kamu harus memiliki kemampuan menulis yang baik, menganalisis yang kritis, tajam dan tepat, luwes dalam bergaul dan bertoleransi tinggi. Caranya, banyak membaca, berlatih metode critical thinking, sering menulis, berlatih presentasi atau memengaruhi publik.
3 Kiat Bagi Lulusan Sastra Bila ingin Jadi Diplomat (3)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Perwakilan Tetap RI di New York (sumber: www.kemlu.go.id)
ADVERTISEMENT
Memiliki keahlian di bidang lain juga akan memberi nilai lebih, seperti jago menari atau olahraga. Kelak, kelebihan dan keahlian ini akan membantumu dalam menjalankan tugas sebagai diplomat. So, be different, be unique. Setiap manusia diciptakan unik. Kamu juga! Tunjukkan kepada Kementerian Luar Negeri bahwa kamu bisa menjadi diplomat yang diandalkan.
3. Percaya diri dan berani
Last but not least, untuk menjadi diplomat, lulusan sastra harus percaya diri dan berani. Perlu diingat bahwa diplomat harus tampil mewakili Indonesia di berbagai kesempatan dan menghadapi counterpart dari negara lain. Sebagaimana mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mengatakan kepada diplomat Indonesia, "be confident...Karena Indonesia masa kini menuju ke masa depan yang lebih baik".
3 Kiat Bagi Lulusan Sastra Bila ingin Jadi Diplomat (4)
zoom-in-whitePerbesar
Jadi, kepercayaan diri adalah modal utama untuk menghadapi berbagai situasi dan kondisi. Sebagai diplomat dari negara besar, seperti Indonesia, kepercayaan diri tentunya harus besar juga, dong!
ADVERTISEMENT
Tentunya, apapun latar belakang pendidikannya, seorang diplomat memerlukan proses pengembangan diri yang panjang. Yang penting, terus membekali diri agar menjadi lebih baik. Semoga 3 kiat ini bermanfaat, dan tetap semangat menjadi diplomat, ya!