Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
OPINI: AI dalam Memengaruhi Perkembangan Kognitif Kita
10 Juni 2024 9:16 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari JULIANDA FAHREZA ZAINAL tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sadarkah kalian, artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah menjadi salah satu hal yang tak bisa dihindarkan dalam keseharian kita. AI merevolusi berbagai aspek kehidupan manusia. AI yang awalnya hanya sebagai pembantu efisiensi dalam produksi di industri dan teknologi, kini juga semakin merambah ke dalam ranah perkembangan kognitif manusia. Lalu, apakah kita harus senang akan perkembangan ini? Ataukah kita harus khawatir? Berikut adalah opini pribadi penulis akan hal ini, selamat membaca!
ADVERTISEMENT
Perkembangan Kognitif
Di dalam buku "Sapiens: A Brief History of Mankind", penulisnya Yuval Noah Harari mengemukakan bahwa konsep Cognitive Revolution (Revolusi Kognitif) sebagai salah satu peristiwa paling penting yang pernah terjadi di dalam sejarah manusia. Revolusi kognitif ini terjadi sekitar 70.000 hingga 30.000 tahun yang lalu, dan revolusi ini menandai perubahan yang signifikan dalam kemampuan kognitif kita sebagai Homo sapiens. Sebelum revolusi kognitif, memang sudah ada spesies manusia purba seperti Neandarthals yang kemampuan kognitifnya mirip seperti manusia modern, mereka sudah bisa menggunakan alat-alat, berkomunikasi, dan juga berburu dengan cara yang kompleks. Revolusi kognitif membawa perubahan dalam bagaimana Homo sapiens memandang dunia, seperti perubahan dalam cara berpikir dalam konsep yang lebih abstrak seperti perkembangan adat, moral, agama bahkan seni. Atau dalam kemampuan berkomunikasi antar manusia dan juga berkembangnya kemampuan bekerja sama dalam suatu kelompok yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini memberikan Homo sapiens banyak keuntungan dalam bersaing dengan spesies lain pada masanya, dan menjadi salah satu faktor yang memungkinkan Homo sapiens untuk menjadi spesies yang dominan di planet ini. Kemampuan kognitif yang superior ini memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan, menyebar ke seluruh dunia, dan menciptakan peradaban.
ADVERTISEMENT
AI dalam Masa Sekarang
Kembali ke masa sekarang, AI semakin berkembang pesat di dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Perkembangannya dalam sektor-sektor seperti industri, teknologi, pendidikan, bahkan kesehatan sangatlah pesat. Seperti dengan semakin banyaknya robot-robot bertenaga AI yang digunakan untuk produksi yang lebih presisi, munculnya mobil-mobil self-driving, bahkan sudah ada AI yang dapat menganalisis gambar medis seperti rontgen dan MRI untuk mendeteksi kelainan dan membantu dokter dalam membuat diagnosis. Hal ini dapat terealisasikan dibantu dengan berkembangnya komputasi kognitif, machine learning, dan deep learning. Lalu, bagaimana dengan perkembangan AI dalam mempengaruhi perkembangan kognitif manusia?
Sama seperti revolusi kognitif yang menandakan Homo sapiens dapat mengembangkan kemampuan berpikir abstrak, AI berpotensi menjadi salah satu faktor berikutnya dalam perkembangan kognitif manusia. Dan disinilah muncul berbagai permasalahan, karena AI bagaikan pedang bermata dua jika dikaitkan dengan perkembangan kognitif manusia. Di satu sisi, AI membawa banyak manfaat dalam mengembangkan kemampuan kognitif kita. Tetapi di sisi lain, jika kita tidak menggunakan AI ini secara bijak, akan muncul juga pengaruh-pengaruh buruknya. Berikut beberapa hal yang kita dapatkan jika menggunakan AI dalam keseharian.
ADVERTISEMENT
Manfaat
Banyak manfaat dari penggunaan AI dalam sehari-hari yang mungkin tidak kita sadari, seperti asisten virtual (Siri, Google Assistant, Alexa) yang bisa mempermudah kita melakukan berbagai hal. Algoritma dalam media sosial TikTok, Instagram, YouTube, rekomendasi produk-produk dalam e-Commerce, rekomendasi film-film Netflix juga tanpa sadar dibantu oleh AI. Lebih dari itu, kita bisa menggunakan AI dalam hal lainnya. Seperti menggunakan AI untuk membuat penyesuaian dalam materi belajar dan metode pengajaran dengan kebutuhan dan gaya belajar yang kita miliki, sehingga akan membuat pembelajaran lebih mudah dan juga efektif dalam menyerap informasi dan mengembangkan keterampilan baru. Atau kita bisa menggunakan AI untuk membantu kita membentuk pola makan, olahraga, ataupun tidur kita dalam sehari-hari dengan melacak pola dan juga memberikan saran dalam meningkatkan pola hidup yang teratur dan lebih sehat. AI juga bisa membantu dalam hal lain seperti dalam menerjemahkan secara real-time sehingga komunikasi dengan orang lain yang beda bahasa lebih mudah. AI juga dapat meningkatkan kemudahan akses informasi bagi orang-orang yang memiliki kekurangan penglihatan ataupun pendengaran dengan fitur-fitur seperti text-to-speech, pembaca layar, navigasi suara, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Bahaya
Selain banyaknya manfaat dari AI, tentunya akan ada bahaya yang akan muncul jika kita tidak bijak dalam penggunaannya. Beberapa bahaya dari penggunaan AI berlebihan diantaranya, akan muncul ketergantungan terhadap AI jika terlalu sering menggunakannya dalam mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya dapat kita lakukan sendiri. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan kognitif karena dapat melemahkan kemampuan kognitif kita seperti dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan pengambilan keputusan. Selain itu, AI juga dapat mengurangi interaksi kita dengan orang lain seperti berdiskusi dan bertukar pandangan dalam menyelesaikan suatu masalah, yang mana interaksi merupakan salah satu hal yang penting dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan juga emosional kita. Di dalam interaksi antar manusia, kita belajar, tumbuh, dan berkembang menjadi individu yang cerdas, berempati, serta tangguh. AI juga mampu membuat pandangan kita terhadap suatu hal menjadi terpengaruh karena bisa saja AI digunakan untuk manipulasi dan juga propaganda, yang jika kita tidak bijak dalam memilah informasinya, kita pasti akan terpengaruh.
ADVERTISEMENT
Dari beberapa manfaat dan bahaya dari penggunaan diatas, tentunya kita harus memahami potensi positif dan negatif dari penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari. Jika digunakan dengan bijak, AI dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan kemampuan kognitif kita dan juga membantu mencapai kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan. Tapi, jika kita tidak menggunakannya dengan hati-hati, AI dapat membahayakan perkembangan kognitif kita dan juga memberikan konsekuensi negatif bagi individu dan masyarakat. Oleh karena itu, kitalah yang harus menjadi penentu dari arah penggunaan AI. Karena pada dasarnya, AI yang kita gunakan hanyalah alat. Kita, sebagai manusia, yang memegang kendali atas penggunaannya. Gunakan AI dengan bijak, demi kebaikan diri sendiri, orang lain, dan juga masa depan kita umat manusia.
ADVERTISEMENT