Konten dari Pengguna

Pengaruh Manajemen Strategi Dalam Pengambilan Keputusan Bagi Organisasi

Jurika Sundari
Mahasiswi Progam Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Pamulang.
21 Juli 2024 9:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jurika Sundari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Manajemen Strategi (Sumber : Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Manajemen Strategi (Sumber : Dokumen Pribadi)
ADVERTISEMENT
Manajemen strategi memainkan peran krusial dalam proses pengambilan keputusan di berbagai organisasi. Pendekatan sistematis ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal, merumuskan tujuan jangka panjang, serta mengembangkan dan mengimplementasikan strategi yang efektif.
ADVERTISEMENT
Pengaruh manajemen strategi terhadap pengambilan keputusan dapat dilihat dari beberapa aspek utama. Pertama, manajemen strategi menyediakan arah yang jelas bagi organisasi. Melalui proses perumusan visi, misi, dan tujuan strategis, para pengambil keputusan memiliki panduan yang kokoh dalam menentukan langkah-langkah yang harus diambil. Kejelasan arah ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih terarah dan konsisten dengan tujuan jangka panjang organisasi. Kedua, analisis lingkungan yang mendalam merupakan komponen integral dari manajemen strategi. Dengan melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) serta evaluasi faktor internal dan eksternal, para manajer dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin muncul. Informasi ini sangat berharga dalam proses pengambilan keputusan, memungkinkan organisasi untuk mengantisipasi perubahan dan merespon secara proaktif. Ketiga, manajemen strategi mendorong pemikiran jangka panjang. Alih-alih terfokus pada masalah operasional sehari-hari, para pengambil keputusan didorong untuk mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari keputusan mereka. Pendekatan ini membantu mencegah pengambilan keputusan yang bersifat reaktif dan mendorong perencanaan yang lebih matang.
Ilustrasi Manajemen Strategi (Sumber : freepik.com)
Keempat, proses formulasi strategi dalam manajemen strategi melibatkan evaluasi berbagai alternatif. Hal ini mendorong pemikiran kritis dan kreatif dalam pengambilan keputusan. Para manajer dilatih untuk mempertimbangkan berbagai skenario dan menganalisis konsekuensi potensial dari setiap pilihan, yang pada akhirnya mengarah pada keputusan yang lebih berkualitas. Kelima, manajemen strategi menekankan pentingnya pengukuran kinerja dan evaluasi berkelanjutan. Melalui penetapan indikator kinerja utama (KPI) dan mekanisme kontrol, organisasi dapat memantau efektivitas keputusan yang diambil. Proses umpan balik ini memungkinkan penyesuaian strategi dan pengambilan keputusan yang lebih adaptif. Keenam, pendekatan manajemen strategi mendorong keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas keputusan melalui masukan yang beragam, tetapi juga membangun komitmen dan dukungan terhadap keputusan yang diambil. Ketujuh, manajemen strategi membantu dalam alokasi sumber daya yang lebih efektif. Dengan pemahaman yang jelas tentang prioritas strategis, para pengambil keputusan dapat mengalokasikan sumber daya manusia, keuangan, dan teknologi secara lebih tepat untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi. Terakhir, manajemen strategi menciptakan budaya organisasi yang berorientasi pada hasil dan perbaikan berkelanjutan. Budaya ini mendorong pengambilan keputusan yang lebih disiplin dan bertanggung jawab, dengan fokus pada pencapaian tujuan strategis jangka panjang.
ADVERTISEMENT