Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
Makna Penerimaan Diri dalam Lagu Diri Karya Tulus
29 Juni 2022 14:03 WIB
Tulisan dari Reyfanny Jullianty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pada zaman milenial ini, siapa yang tidak mendengar musik? Perkembangan ilmu dan teknologi membuat semua orang dapat menikmati musik dimanapun dan kapanpun. Tidak hanya berbentuk fisik atau dikemas dalam sebuah CD, Para Musisi kini dapat menyuarakan alunan musiknya melalui platform digital dan langsung dapat dinikmati secara online atau biasa disebut dengan cara streaming melalui aplikasi yang disediakan.
ADVERTISEMENT
Keberadaan musik telah mengalami perluasan fungsi dan tujuan, loh! Kini, Musik bukan hanya media yang bertujuan untuk menyalurkan sebuah keindahan dalam seni, melainkan menjadi tempat meditasi, penyembuhan, hingga penyaluran emosi.
Musik yang menghasilkan sebuah lagu dan dinyanyikan penyair, sejatinya berasal dari bait puisi yang tercipta dan dirangkum menjadi sebuah kesatuan lirik. Gabungan bait lirik yang berasal dari puisi tersebut adalah bagian dari pengungkapan perasaan dan emosi penyair agar pesan dari permainan kata, emosi dan jiwa menyatu, selanjutnya dapat diekspresikan untuk menyalurkan perasaan atas realitas yang sedang terjadi di sekitarnya.
Coba, deh, kalian ingat sebentar, bagaimana lagu yang kita dengarkan seringkali dapat meredam sebuah emosi yang bahkan tidak bisa kita jelaskan? Yup, benar! Itu semua dapat bekerja karena kita dapat memahami makna dalam sebuah lirik lagu. Bait demi bait pada lirik yang disediakan memberikan kita penanda (signifer) dan petanda (signified) yang berkembang menjadi makna akan kenyataan atau realitas yang sedang dirasakan.
ADVERTISEMENT
Hal ini sejalan dengan peran Semiotika yang menyatakan bahwa segala hal pada bahasa adalah sebuah sistem tanda(sign). Dalam hal ini, bahasa yang dimaksud tentunya adalah keseluruhan lirik pada sebuah lagu.
Penyair seringkali membuat lirik dalam lagu sebagai sebuah pesan untuk pendengarnya. Muhammad Tulus Rusydi atau yang kita kenal dengan Tulus, menjadi salah satu penyair dengan lagu-lagu yang memiliki banyak makna pada setiap lirik lagunya. Bahkan secara keseluruhan, Tulus seringkali membuat makna besar tentang Album yang dikeluarkan.
Lagu Diri pada Album Manusia yang direlease pada bulan Maret tahun 2022 misalnya. Lagu yang masih masuk ke dalam 50 lagu teratas yang sering didengarkan dalam platform digital ini memberikan makna penerimaan diri melalui sistem tanda yang ada pada setiap bait lirik.
ADVERTISEMENT
Pada bait pertama, Tulus memberikan sapaan kepada 'Diri' yang seakan sudah melewati kejadian atau satu hal berat sebelumnya, ia memberikan aspek penanda, yakni:
Bait tersebut mempunyai aspek petanda berupa penerimaan atas pertikaian batin yang dilakukan oleh diri sendiri. Kata "berdamai" pada lirik di atas merupakan kata yang merujuk pada pertikaian atau pergejolakan batin yang terjadi, lalu melalui lirik tersebut, Penyair menyebutkan "kau" yang berarti diri kita sendiri, yang sering kali mengalami sebuah dilema besar di dalam hidup, hal yang sangat sulit diterima hingga menemukan kata "Damai". Lalu pada lirik ini, menjelaskan bahwa seseorang itu sudah berhasil memenangkan keresahan besarnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, pada bait keenam, makna penerimaan diri ditampilkan melalui aspek penanda:
Aspek penanda berupa lirik tersebut mempunyai pertanda bahwa seringkali manusia merasa selalu kekurangan sehingga ekpektasi dan ego pada diri sendiri membunuh kenyataan tentang kecukupan menjalani hidup. Tulus berusaha menyampaikan kenyataan tentang ambisi yang semakin membesar pada zaman ini membuat penerimaan akan pencapaian yang diterima sering dihiraukan. Makna cukup dan berjalan perlahan adalah pesan yang hendak disampaikan, tidak apa-apa, bukan, jika kita tidak mendapatkan semua hal yang kita ingin kan? Alih-alih memaksakan harus sampai puncak, menikmati proses sambil menampilkan tawa bahagia adalah hal yang lebih indah, loh!
ADVERTISEMENT
Dalam keseluruhan lirik lagu Diri karya Tulus, makna penerimaan diri adalah hal yang selalu di ulang-ulang melalui sistem tanda yakni bahasa itu sendiri. Seperti akhir lirik yang berbunyi "Semua baik-baik saja.", Tulus berusaha mengingatkan kita untuk selalu berjalan atas apa yang kita raih dan genggam. Jika menjadi cukup adalah kunci untuk menjalani hidup, mengapa kita terus berjalan meninggalkan diri kita yang begitu setia? Percayalah,