Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Dampak Kesehatan Mental Orang Dewasa di Era Teknologi pada Anak
17 Oktober 2024 10:42 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Julniati Datu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat modern, terutama dalam cara orang dewasa menjalani keseharian mereka. Di satu sisi, teknologi menawarkan kenyamanan dan akses informasi yang cepat; di sisi lain, teknologi juga memicu meningkatnya stres dan kecemasan di kalangan orang dewasa. Kondisi kesehatan mental ini tak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada anak-anak yang hidup dalam lingkungan yang sama.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari. Dari pekerjaan hingga hiburan, interaksi sosial hingga pendidikan, hampir semua aspek kehidupan modern bergantung pada perangkat digital. Namun, di balik segala manfaatnya, teknologi juga membawa dampak negatif terhadap kesehatan mental, terutama bagi orang dewasa yang kerap dihadapkan pada stres akibat kecepatan arus informasi dan tuntutan pekerjaan. Lebih dari itu, kondisi kesehatan mental orang dewasa tak hanya berdampak pada diri mereka sendiri, tetapi juga mempengaruhi perkembangan psikologis anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang sama.
Tekanan hidup di era teknologi semakin tinggi. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), tingkat stres dan kecemasan di kalangan orang dewasa meningkat tajam dalam dekade terakhir. Perangkat digital yang terus terhubung, seperti ponsel dan komputer, membuat batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi semakin kabur, sehingga mengurangi waktu istirahat dan meningkatkan risiko kelelahan mental.
ADVERTISEMENT
Studi menunjukkan bahwa orang dewasa yang mengalami tekanan mental kronis lebih cenderung tidak responsif terhadap kebutuhan emosional anak-anak mereka. Penelitian dari American Psychological Association (APA) mengungkapkan bahwa stres orang tua dapat menyebabkan gangguan perilaku pada anak, termasuk peningkatan tingkat kecemasan dan kesulitan dalam mengembangkan keterampilan sosial.
Selain itu, paparan teknologi yang berlebihan pada anak-anak akibat kebiasaan orang tua juga berisiko. Orang dewasa yang tidak mampu mengelola keseimbangan penggunaan teknologi sering kali menjadi model yang buruk bagi anak-anak mereka. Anak-anak yang melihat orang tua mereka terlalu fokus pada perangkat digital cenderung meniru perilaku tersebut. Akibatnya, anak-anak dapat mengalami penurunan dalam interaksi sosial dan pengembangan keterampilan interpersonal. Penelitian dari UNICEF menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar layar dalam waktu yang lama berisiko mengalami gangguan tidur dan penurunan performa akademis.
ADVERTISEMENT
Namun, beberapa pihak berpendapat bahwa teknologi tidak sepenuhnya merusak kesehatan mental, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak. Teknologi, jika digunakan dengan bijak, dapat menawarkan banyak keuntungan, termasuk akses ke informasi, alat komunikasi yang efisien, serta aplikasi kesehatan mental yang membantu mengelola stres dan kecemasan. Misalnya, platform meditasi digital dan aplikasi pelacak kesehatan mental dapat membantu individu menjaga keseimbangan emosional mereka. Orang tua yang memanfaatkan teknologi ini juga dapat mengajarkan anak-anak untuk menggunakan perangkat secara bertanggung jawab.
Meski demikian, manfaat teknologi ini sering kali terabaikan karena minimnya edukasi tentang penggunaan yang tepat. Orang dewasa yang tidak terlatih atau tidak memiliki kesadaran tentang pentingnya manajemen penggunaan teknologi cenderung terjebak dalam kebiasaan buruk, seperti berlebihan dalam mengakses media sosial atau berita, yang pada akhirnya memperburuk kondisi mental.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Era teknologi memberikan tantangan besar bagi kesehatan mental orang dewasa, yang tidak hanya berdampak pada diri mereka sendiri, tetapi juga pada perkembangan psikologis anak-anak. Meskipun teknologi dapat digunakan sebagai alat bantu untuk meningkatkan kesejahteraan mental, penggunaan yang tidak terkendali dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan pengaruh negatif pada relasi orang tua-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang dewasa untuk lebih sadar dalam mengelola keseimbangan antara teknologi dan kehidupan nyata, demi menjaga kesehatan mental mereka dan memastikan perkembangan yang sehat bagi generasi berikutnya.
Upaya edukasi mengenai penggunaan teknologi yang bijak, serta dukungan untuk kesehatan mental, harus diperkuat di lingkungan keluarga dan masyarakat luas. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak.
ADVERTISEMENT
Julniati Datu,mahasiswa Administrasi Kesehatan,Universitas Negeri Makassar