Foto: Lukisan Prasejarah dan Migrasi Manusia Pertama di Planet Bumi

Jumadil Awal
Solo Explorer, Filmmaker & Freelance Documentary Photographer based in Makassar, Indonesia.
Konten dari Pengguna
4 Agustus 2020 1:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jumadil Awal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Terisolasi dari peradaban, lukisan prasejarah berbentuk tangan ini adalah refleksi hubungan antar manusia prasejarah sebagai bentuk komunikasi satu sama lain. (Foto: Jumadil Awal)
zoom-in-whitePerbesar
Terisolasi dari peradaban, lukisan prasejarah berbentuk tangan ini adalah refleksi hubungan antar manusia prasejarah sebagai bentuk komunikasi satu sama lain. (Foto: Jumadil Awal)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ribuan tahun silam, seni lukis sudah berkembang sejak zaman prasejarah yang dihuni oleh kelompok Homo sapiens. Banyak peninggalan pada masa itu berupa cerita-cerita dalam bentuk gambar aktivitas manusia dan hewan pada dinding-dinding gua yang dibuat oleh manusia prasejarah. Lukisan-lukisan gua umumnya dibuat menggunakan material alam berupa arang, kapur, dedaunan, dan batu mineral yang berwarna. Jejak-jejak Homo sapiens yang menggambarkan aktivitas mereka dapat ditemukan diberbagai tempat di dunia salah satunya di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Gua purbakala dengan nama Leang Akkarrasa atau Situs Karama yang berada di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Foto: Jumadil Awal)
Gua purbakala dengan nama Leang Akkarrasa atau Situs Karama yang berada di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Foto: Jumadil Awal)
Gua purbakala dengan nama Leang Akkarrasa atau Situs Karama yang berada di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Foto: Jumadil Awal)
Gua purbakala yang berada di Kabupaten Maros ini bernama Leang Akkarrasa atau Situs Karama. Situs Karama sendiri berada di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa. Situs prasejarah ini menyimpan peninggalan prasejarah berupa lukisan pada dinding gua yang terdiri dari lukisan cakra 3 buah, lukisan babi rusa 3 ekor, lukisan ikan 1 ekor, dan lukisan perahu 1 buah.
Lukisan tangan yang berada di dinding gua purbakala, Leang Akkarrasa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Foto: Jumadil Awal)
Lukisan ikan yang berada di langit-langit gua purbakala, Leang Akkarrasa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Foto: Jumadil Awal)
Lukisan perahuyang berada di langit-langit gua purbakala, Leang Akkarrasa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Foto: Jumadil Awal)
Pakar-pakar purbakala memperkirakan Homo sapiens tiba di benua Asia dan Australia antara 80.000 hingga 60.000 tahun yang lalu. Dalam artikel "The Great Human Migration" yang terbit di majalah Smithsonian merinci usia migrasi Homo sapiens ke Indonesia dan sekitarnya jauh lebih tua dibandingkan dengan kedatangan mereka di Eropa, dan Homo sapiens pertama kali tiba di Asia Tenggara dan Australia sekitar 45.000 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam sejarahnya, manusia pertama kali terlahir sekitar 2,5 juta tahun silam di Afrika Timur dari genus Australopithecus. Setengah juta tahun kemudian, sebagian manusia itu bermigrasi dari tanah kelahiran mereka, mengembara ke Asia hingga Eropa, dan merekalah rombongan imigran pertama di planet ini. Kebutuhan hidup di suatu wilayah jelas berbeda dari wilayah-wilayah lain, maka manusia-manusia itu kemudian berubah ke arah yang berbeda, mengalami mutasi genetik yang berlainan.
Manusia-manusia pertama yang mendiami Eropa dan Asia Barat berevolusi menjadi Homo neanderthalensis alias "Manusia dari Lembah Neander." Di Asia Timur mereka menjadi Homo erectus atau "Manusia Tegak." Di pulau Jawa sendiri ada Homo soloensis alias "Manusia dari Lembah Solo." Dan di Pulau Flores ada Homo floresiensis.
ADVERTISEMENT
Menurut teori penggusuran, manusia-manusia selain Homo sapiens punah bersama gen-nya masing-masing. Dengan kata lain, manusia modern saat ini adalah keturunan murni Homo sapiens.