Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menemukan Matematika Secara Spontan
26 Agustus 2022 18:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Junaidi Fery Efendi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengenal Matematika
Matematika seringkali menjadi mata pelajaran menakutkan bagi para peserta didik. Hal ini disebabkan lemahnya pemahaman guru dalam menjelaskan matematika kepada peserta didik. Pemahaman awal bagi peserta didik dapat dilakukan mulai jenjang pendidikan paling dasar dari tahapan PAUD, TK atau tingkat Sekolah Dasar.
ADVERTISEMENT
Mengenalkan matematika tidak hanya mengenalkan konsep, namun harus bermakna bagi peserta didik. Kebermaknaan harus menjadi ruh dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik tertarik dan merasa bahwa belajar matematika penting untuk dipahami.
Mengerti akan pentingnya belajar matematika menjadikan proses pembelajaran semakin diterima oleh peserta didik, sehingga stigma tentang matematika secara tidak langsung akan hilang dari peserta didik.
Menjadikan proses pembelajaran matematika menjadi bermakna tidaklah mudah dilakukan oleh tenaga pendidik, perlu ketelatenan dalam membuat media pembelajaran yang mudah dipahami dan meresap kepada peserta didik.
Media pembelajaran yang mudah dipahami dapat berasal dari berbagai sumber, salah satunya menemukan matematika berdasarkan kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan sehari-hari secara tidak sadar banyak mengandung konsep matematika yang mudah dipelajari dan dipahami oleh para peserta didik.
ADVERTISEMENT
Matematika dengan kehidupan sehari-hari dapat dicontohkan seperti, kegiatan menghitung benda, mengetahui ukuran sepatu, tinggi dan berat badan peserta didik serta banyak hal lain yang dapat digunakan sebagai bahan dasar tenaga pendidik mengenalkan matematika dengan cara yang sangat mudah.
Matematika dan Realitas Kehidupan
Matematika sejatinya sudah lahir jauh sebelum konsep ilmu matematika ditemukan, konsep matematika itu lahir dan tersirat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia, mulai sejak bangun tidur sampai tidur kembali.
Memahami realitas kehidupan dan mencoba memadukannya dalam proses pembelajaran matematika, menjadikan matematika semakin mudah dipahami oleh peserta didik. Mulai dari proses mengenal angka, membilang, menempatkan, mengukur, merancang dan bahkan menjelaskan dalam proses pembelajaran.
Kemampuan membaca realitas ini menjadi penting bagi para pendidik untuk memanfaatkannya sebagai sumber belajar yang kaya bagi peserta didik. Tidak hanya sekadar menjadikan sumber belajar saja, namun dapat mengajak peserta didik untuk menemukan berbagai konsep matematika yang ada dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
mengajak peserta didik untuk menemukan sebuah konsep baru yang belum pernah didapatkan menjadikan proses pembelajaran matematika semakin bermakna. Ketika proses masuknya ilmu pengetahuan menjadi bermakna maka memori tentang pengetahuan tersebut akan semakin lama melekat pada peserta didik.
Menemukan Matematika Secara Spontan
Disadari atau tidak para ilmuwan banyak menemukan berbagai macam konsep ilmu pengetahuan melalui realitas kehidupan yang ada. Tidak terkecuali ilmu matematika, hal ini secara tidak langsung membuktikan bahwa setiap manusia atau kelompok secara tidak langsung mengembangkan ilmu matematika secara spontan, hal ini yang disebut sebagai Spontaneous Mathematics.
Spontanitas dalam mengembangkan ilmu matematika banyak pihak yang memisahkan antara matematika yang ada dalam proses pembelajaran matematika hanya dalam ruang kelas saja. Padahal secara nyata matematika banyak ditemukan dalam setiap kegiatan manusia.
ADVERTISEMENT
Dulu sebelum manusia menemukan alat ukur standar, manusia sudah mulai menggunakan bagian tubuh sebagai alat ukur, seperti jengkah pada tangan, ukuran kaki sehingga dalam prosesnya ditemukanlah alat ukur standar yang kita gunakan sampai saat ini.
Melihat fenomena tersebut maka penting mendekatkan proses pembelajaran matematika dalam kehidupan sehari-hari. Menjadikan setiap tingkah laku manusia atau kelompok sebagai laboratorium peserta didik menemukan konsep-konsep matematika.
Maka mendekatkan peserta didik belajar melalui realitas kehidupan, akan mengikis stigma bahwa matematika merupakan ilmu yang susah dipelajari bahkan cenderung menakutkan.