Gacha SNMPTN yang Tidak Ada Transparansi

Junanda Amriansyah
Junanda Amriansyah merupakan seorang mahasiswa Universitas Airlangga jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Junanda rutin menulis di LPM SITUS di tahun 2020. Sekarang dia memiliki fokus terhadap kesehatan mental, video game dan literatur.
Konten dari Pengguna
2 Maret 2022 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Junanda Amriansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Deskripsi Gacha fisik yang tenar di Jepang. Sumber: Shutterstock
Katanya kalau dianalogikan dengan sistem pembelian dalam video game, SNMPTN itu gacha, kalau SBMPTN itu battle royale, dan kalau tes mandiri itu pay-to-play. Ada-ada saja, bukan? Tetapi sejujurnya untuk yang pertama itu tidak jauh dari kenyataan.
ADVERTISEMENT
Penulis bukanlah pengamat pendidikan Indonesia yang matang maupun serius, bahkan tidak dapat dibilang amatir. Namun, penulis sudah bertahun-tahun menggunakan produk pendidikan Indonesia, dari TK hingga SMA, dan sekarang mengejar gelar Sarjana. Penulis tidak lulus dan sudah menjalani hiruk pikuk gacha Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Penulis ucap bahwa itu gacha karena memang tidak tahu indikator penilaiannya dan rasanya masuk tidak masuknya benar-benar didasari oleh keberuntungan. Dengan begitu, pertanyaannya adalah apakah sistem seleksi SNMPTN sudah sesuai dengan kaidah pendidikan semestinya?
Bagi kalian yang tidak tahu soal gacha. Gacha merupakan sistem dalam video game dimana kita dapat dibilang berjudi untuk mendapatkan karakter maupun senjata atau gear. Dengan begitu, kalau kita analogikan ke dalam seleksi SNMPTN, yang kita judikan adalah PTN pilihan.
ADVERTISEMENT

Masalah Indikator Penilaian

Sampai sekarang penulis masih bertanya-tanya indikator dari kelulusan SNMPTN. Yang paling jelas dalam “mitologi” ber-SNMPTN adalah yang paling utama jelas nilai rapor, tetapi selain itu juga ada mitos bahwa sekolah asal juga berpengaruh, seperti alumni-alumni yang pernah masuk universitas tersebut hingga sampai jatah per daerah yang diberi oleh perguruan tinggi target.
Akan tetapi, indikator tersebut tidak pernah jelas diberitahu secara transparan. Ya, meskipun itu merupakan rahasia dapur dari masing-masing universitas, setidaknya beberapa indikator yang umum harus diberitahu sebagai bentuk transparansi terhadap para peserta yang sudah sangat berkeinginan untuk kuliah.
Ada beberapa kasus yang bisa pembaca dengan mudah temukan di Twitter, dengan nilai tinggi dengan kurva semakin meningkat, dan sertifikat lomba yang cukup banyak, akan tetapi tidak lulus SNMPTN. Kalau penulis tebak-tebak, bisa jadi PTN-nya terlalu tinggi atau jurusannya.
ADVERTISEMENT
Kalau memang benar dari berbagai mitologi yang penulis sebutkan tadi adalah benar, maka alangkah tragisnya. Dengan begitu yang terpilih SNMPTN bukanlah yang sejatinya benar-benar pantas untuk mendapatkan kursi di PTN, dan membuktikan bahwa hal tersebut adalah gacha. Karena begini, penulis bingung mengapa sekolah asal serta alumni-alumni harus berpengaruh? Kriteria bodong seperti itu tidak masuk dalam kaidah pendidikan yang bersih dan adil, karena tidak mengutamakan mereka yang benar-benar memiliki kemampuan.
Seharusnya sistem dari SNMPTN harus diberitahu ke publik dengan transparansi secukupnya, dan kriteria yang diambil harus jelas, tidak sekolah asal maupun embel-embel alumni dan sebagainya. Tetapi tentu, jari penulis dengan gampang mengetik hal tersebut, namun tidak tahu bagaimana sebenarnya kondisi pendidikan di Indonesia, terutama untuk hal-hal yang berjalan di belakang layar seperti SNMPTN.
ADVERTISEMENT
SNMPTN sudah ditutup pada 28 Februari 2022 kemarin, dan akan diumumkan pada 29 Maret 2022. Akhir kata penulis sejatinya hanya dapat mengucapkan semoga berhasil terhadap kalian siswa-siswi yang berharap mengambil SNMPTN. Penulis berharap kalian mendapat PTN bintang lima dengan rarity tinggi, bahkan mungkin universitas top dengan ranking yang tinggi dalam SNMPTN tahun ini. Selamat gacha universitas!