Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Aplikasi Penginderaan Jarak Jauh di Bidang Geologi
15 Maret 2020 16:45 WIB
Diperbarui 31 Maret 2020 17:02 WIB
Tulisan dari Jundiya Al Haqiqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Geologi merupakan ilmu yang mempelajari segala hal tentang bumi meliputi batuan, struktur hingga proses yang bekerja. Dalam proses mendapatkan informasi geologi yang benar, ahli geologi tidak hanya menggunakan metode berupa pemetaan dan pengujian di lab tetapi juga penginderaan jarak jauh atau remote sensing.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya teknologi seperti indraja, ahli geologi dapat mempelajari bumi lebih dalam tanpa harus turun ke lapangan dan melakukan kontak dengan objek tertentu.
Terkait dengan bidang geologi, penginderaan jarak jauh dapat digunakan untuk investigasi geologi (pemetaan batuan, struktur geologi dll), eksplorasi mineral, hidrokarbon dan energi panas bumi, pemetaan bencana geologi, geomorfologi, geologi lingkungan, geologi teknik hingga hidrogeologi.
Dalam penginderaaan jarak jauh dikenal berbagai macam alat atau tool seperti Digital Elevation Model (DEM), LiDAR, Synthetic Aperture Radar (SAR), foto udara atau foto satelit, sistem indraja multispektral dan hiperspektral, sistem indraja termal, hingga sistem indraja optik dan indraja resolusi tinggi.
Inderja dapat digunakan untuk mengidentifikasi batuan berdasarkan aspek warna, karakteristik pelapukan, pola pengaliran hingga ketebalan lapisan batuan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan karakteristik struktur geologi juga dapat diidentifikasi dari pengideraan jarak jauh. Identifikasi batuan dan struktur geologi ini sangat penting dalam kaitannya dengan eksplorasi mineral, hidrokarbon hingga kebencanaan. Sebagai contoh penggunaan data satelit untuk mengidentifikasi patahan Palu-Koro yang memicu gempa bumi dan tsunami di Palu.
Inderja juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk muka bumi dan proses yang bekerja atau yang sering disebut geomorfologi. Pemanfaatan indraja di bidang ini akan sangat membantu ahli geologi dalam melakukan pemetaan dan interpretasi geomorfologi suatu wilayah terutama untuk cakupan yang sangat luas. Sebagai contoh identifikasi geomorfologi seperti gunung api, sungai, kars, delta dll.
Untuk menghasilkan peta zona mineralisasi dalam kaitannya dengan eksplorasi mineral, diperlukan kombinasi data geologi dan indraja. Data-data yang dikombinasikan dapat berupa data geomorfologi, data litologi, data struktur geologi dan tentu saja data hasil analisis indraja. Data geomorfologi untuk mengetahui topografi daerah penelitian, data geologi untuk menafsirkan batuan dengan asosiasi mineral tertentu dan data struktur dengan melakukan penarikan kelurusan untuk mengetahui pola patahan yang diinterpretasikan sebagai zona lemah untuk diterobos larutan hidrotermal yang dapat memicu terjadinya mineralisasi.
ADVERTISEMENT
Hasil analisis geologi kemudian diintegrasikan dengan hasil analisis citra satelit untuk menghasilkan zona-zona mineralisasi. Sebagai contoh penggunaan citra satelit Landsat untuk eksplorasi tambang emas.
Contoh terakhir berkaitan dengan geologi lingkungan yang memiliki komponen meliputi kondisi kelerengan, geologi teknik, hidrogeologi, hingga bencana geologi. Komponen-komponen tersebut sebagian besar dapat dianalisis melalui penginderaan jarak jauh, sebagai contoh kondisi kelerengan yang dapat dianalisis dari DEM, bencana geologi seperti gerakan tanah yang juga dapat dianalis dengan mengintegrasikan data lapangan dan data inderaja.
Contoh di atas merupakan sebagian kecil dari pemanfaatan penginderaan jarak jauh di bidang geologi. Tidak menutup kemungkinan bahwa di masa depan teknologi inderaja akan mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga pemahaman mengenai bumi dan segala proses yang bekerja akan mudah dilakukan.
ADVERTISEMENT
Referensi