Batuan Luar Angkasa (Space Rocks): Apa Saja Yang Kamu Ketahui Tentang Itu?

Jundiya Al Haqiqi
#SainsAsyikFGMI
Konten dari Pengguna
29 Maret 2020 18:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jundiya Al Haqiqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui bersama bahwa terdapat tiga jenis batuan yang bisa terbentuk di bumi yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Masing-masing batuan tersebut dapat dibedakan lagi menjadi beberapa jenis batuan berdasarkan karakteristiknya. Semuanya terbentuk dan dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi di bumi. Lantas bagaimana dengan batuan yang berasal dari luar angkasa?
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, terdapat tiga jenis batuan ruang angkasa (space rock) yang diketahui hingga kini yaitu komet, asteroid dan meteoroid. Dari sekian banyaknya batuan yang berada di luar angkasa, hanya beberapa yang bisa masuk ke atmosfer bumi dan dapat diidentifikasi oleh para ahli. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis batuan.
Komet adalah benda langit yang memiliki komposisi berupa bongkahan es, batuan, gas dan partikel debu. Komet terdiri atas tiga bagian yaitu inti komet, koma dan ekor komet. Inti komet memiliki sifat padat dan tersusun atas bongkahan es. Hal ini berkaitan dengan area di mana komet berasal. Ukuran dari inti komet bisa mencapai 10 kilometer.
Koma adalah atmosfer di sekitar inti komet yang terbentuk akibat proses penguapan inti komet ketika mendekati matahari. Bagian ini tersusun atas material berupa gas dan partikel debu. Komet juga memiliki orbit tetap di sekitar matahari. Ketika jarak antara komet dan matahari semakin dekat, maka koma akan semakin mengembang. Adanya angin matahari (solar wind) akan menyebabkan gas dan partikel debu terdorong menjauhi matahari dan terlihat membentuk ekor komet.
(Sumber: iStock)
Asteroid adalah salah satu benda luar angkasa yang pada umumnya memiliki bentuk tidak beraturan. Berbeda dengan komet, asteroid tidak memiliki koma dan umumnya tersusun sebagai batuan atau logam seperti besi dan nikel. Ukuran dari asteroid juga bervariasi mulai dari beberapa meter hingga puluhan kilometer. Karena ukurannya tersebut, asteroid juga sering disebut sebagai planetoid yaitu benda luar angkasa yang menyerupai planet dengan ukuran yang lebih kecil. Asteroid juga mengorbit matahari seperti halnya komet dan planet-planet yang ada. Kebanyakan dari asteroid ditemukan di Sabuk Asteroid yaitu area di antara orbit planet Mars dan Jupiter.
(Sumber: GETTY)
Meteoroid adalah batuan luar angkasa yang terbentuk dari pecahan asteroid atau komet dan tidak memasuki atmosfer bumi. Meteor adalah meteoroid yang masuk ke atmosfer bumi dan habis terbakar. Meteor ini jika dilihat seperti kilatan cahaya di langit. Hal tersebut terutama disebabkan oleh kecepatan meteoroid yang tinggi saat bersinggungan dengan atmosfer bumi. Terakhir adalah meteorit yaitu meteor yang berhasil sampai di permukaan bumi. Meteorit termasuk salah satu material paling susah ditemukan di bumi.
(Sumber: Cendana News/ Ranny Supusepa)
Seperti halnya batuan-batuan yang terbentuk di bumi, meteorit juga memiliki penjelasan mengenai asal usul dan bagaimana proses pembentukannya. Penelitian mengenai batuan luar angkasa ini dimaksudkan untuk mempelajari asal usul tata surya di mana bumi termasuk di dalamnya. Itu merupakan penjelasan pendahuluan mengenai batuan luar angkasa. Artikel selanjutnya akan secara spesifik membahas meteorit berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan.
ADVERTISEMENT
Referensi: