Konten dari Pengguna

Mengenal Geologi Medis

Jundiya Al Haqiqi
#SainsAsyikFGMI
9 Maret 2020 22:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jundiya Al Haqiqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah dengar istilah medical geology atau dalam bahasa Indonesia disebut geomedis atau geologi medis? Pernah bertanya kenapa material tertentu bisa berkhasiat terhadap tubuh manusia? Sebagai contoh, belerang yang memiliki manfaat untuk kecantikan dan kesehatan kulit.
ADVERTISEMENT
Contoh lainnya berkaitan dengan dampak dari material vulkanik bagi kesuburan tanah dan bahan makanan yang dihasilkan. Contoh diatas merupakan topik yang akan kita bahas kali ini. Lebih lanjut tulisan ini akan membahas apa itu geomedis, bagaimana keterkaitan geologi dengan kesehatan makhluk hidup, apa saja contoh geomedis yang ada di sekitar kita, dan seberapa penting pemahaman mengenai geomedis ini.
Geomedis sendiri dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu pengetahuan yang membahas hubungan antara ilmu geologi (material dan proses geologi) dengan kesehatan makhluk hidup. Tidak dapat di pungkiri bahwa kesehatan tubuh manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya baik itu pengaruh positif maupun negatif, yang mana faktor geologi juga berperan di dalamnya.
Hal ini juga sangat berkaitan dengan aktivitas sehari-hari manusia seperti makan, minum, mandi dsb. Seperti seberapa sehatkah makanan yang kita konsumsi, dari mana sumber air minum yang kita konsumsi berasal, bagaimana kondisi air yang kita gunakan untuk mencuci hingga mandi. Jadi di mana sebenarnya faktor geologi ini berpengaruh?
ADVERTISEMENT
Seperti yang telah diketahui oleh masyarakat pada umumnya bahwa salah satu hal yang dipelajari oleh ahli geologi adalah mengenai pembentukan batuan. Setiap batuan tersusun atas mineral-mineral dengan senyawa kimia tertentu.
Kemudian, proses-proses geologi seperti pelapukan dapat menyebabkan bercampurnya unsur kimia tertentu dengan tanah, air, maupun udara. Pada akhirnya manusia atau makhluk hidup lainnya dapat terekspos secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, kasus seperti kekurangan unsur gizi mikro juga dapat terjadi karena tubuh tidak dapat memproduksinya, sehingga perlu disuplai dari luar tubuh.
Ilmu geologi untuk kesehatan atau geomedis ini sudah mengalami perkembangan dari tahun ke tahun terutama di Indonesia. Berikut beberapa contoh bagaimana pengaruh material geologi terhadap makhluk hidup dan ekosistemnya.
ADVERTISEMENT
Terkait kegunungapian, Indonesia dapat dijadikan sebagai contoh geomedis karena berada di Cincin Api Pasifik atau yang sering dikenal dengan istilah Ring of Fire, dengan jumlah gunung berapi sekitar 139. Hal tersebut jelas berdampak bagi lingkungan di sekitarnya terutama masalah kesehatan. Dalam ilmu kebumian, peristiwa keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan bumi disebut vulkanisme.
Magma tersebut tersusun atas senyawa volatil, non volatil hingga unsur jejak. Contoh unsur yang sering ditemukan dalam material letusan gunung api adalah SiO2 yang berperan dalam kesuburan tanah dan peningkatan ketahanan tanaman. Selain itu, aktivitas vulkanik juga bisa mengeluarkan abu vulkanik yang mana dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Erupsi di Gunung Merapi, Selasa (3/3. Foto: Twitter / @BPPTKG
Contoh lainnya berkaitan dengan kebutuhan makhluk hidup akan air. Dalam siklus hidrologi, air dapat hadir sebagai air permukaan atau air tanah. Proses geologi dapat menyebabkan berbagai macam unsur kimia mengalami kontak dengan air di mana hal tersebut bisa berdampak positif maupun negatif bagi makhluk hidup ketika dikonsumsi. Salah satu unsur yang berbahaya jika bercampur dengan air melebihi batas kontaminasi adalah arsenik. Dampak negatif dari unsur ini antara lain dapat memicu terjadinya masalah kesehatan kulit hingga kanker. Unsur ini memiliki kemungkinan besar untuk kontak dengan manusia terutama melalui penggunaan air tanah sebagai air minum.
ADVERTISEMENT
Hal ini hampir terjadi secara global termasuk di Indonesia. Secara geologi arsenik adalah salah satu unsur kimia yang dapat ditemukan pada mineral mineral pembentuk batuan terutama pada batuan sedimen yang memiliki kemampuan menyimpan air di bawah tanah. Juga terdapat beberapa macam pembahasan bagaimana arsenik bisa mengontaminasi air tanah baik akibat ulah manusia maupun terjadi secara alami.
Warga mengambil air dari sumur buatan di kawasan pemukiman penduduk. Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Contoh lain dari pembahasan geomedis kali ini secara umum berkaitan dengan tanah, sedangkan secara khusus akan dibahas terkait bahan makanan yang tumbuh di tanah. Tanah adalah salah satu material geologi yang paling banyak dijumpai di muka bumi. Keberadaannya juga bisa memberikan dampak positif maupun negatif bagi kesehatan makhluk hidup.
Tanah itu sendiri dapat menjadi sumber bakteri dan mikroba yang bisa mempengaruhi kesehatan tubuh melalui bahan makanan yang tumbuh di tanah yang sudah terkontaminasi. Pada kasus lainnya juga diketahui bahwa unsur kimia yang berbahaya dapat diserap oleh tumbuhan. Tapi disisi lain tanah juga berperan penting dalam menjaga kesehatan manusia melalui mikroorganisme tanah yang mampu memproduksi antibiotik.
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan bahwa kualitas tanah akan mempengaruhi kesehatan makhluk hidup melalui makanan yang tumbuh dan dikonsumsi. Hal ini bergantung pada proses geologi yang bekerja dan material geologi yang ditemukan pada tanah tersebut.
Pada akhirnya dunia ini berjalan seimbang dan beriringan di mana suatu hal dapat merugikan tapi di sisi lain dapat bermanfaat. Juga masih banyak contoh geomedis yang ada di sekitar kita. Jika penasaran dengan topik geomedis, banyak buku dan tulisan yang telah dibuat. Jadi selamat membaca.
Tanah dan Bahan Makanan (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Sumber:
Brusseau, M. L. and Pepper, I. L. 2019. Environmental and Pollution Science (Third Edition), hlm 501-510.