Konten dari Pengguna

Program Kampus Mengajar 3 di SDN Cilandak Wado: Belajar Sambil Berdampak

Jupita Indriyani
Mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Kampus Cibiru
7 November 2022 9:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jupita Indriyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Program Kampus Mengajar angkatan 3 tahun 2022 merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini merupakan bagian dari kegiatan mengajar di sekolah untuk membantu pembelajaran di sekolah terutama untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah 3T dengan menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi sehingga mahasiswa menjadi partner guru dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Mahasiswa dapat mengembangkan kreativitas, kepemimpinan, dan kemampuan interpersonal lainnya melalui Program Kampus Mengajar Angkatan 3. Program ini sangat bermanfaat baik untuk pihak sekolah maupun dari pihak mahasiswa. Keuntungan yang diperoleh dari pihak sekolah adalah sekolah akan terbantu dengan kedatangan mahasiswa kampus mengajar dalam menangani berbagai permasalahan dan perbaikan di sekolah, misalnya yang berkaitan dengan pengajaran, administrasi sekolah, dan adaptasi teknologi. Kemudian keuntungan besar untuk mahasiswa adalah mendapatkan pengalaman-pengalaman luar biasa yang sangat berharga, menambah wawasan dan ilmu, mampu menangani masalah perbedaan karakteristik siswa, serta mengetahui solusi dari permasalahan yang pernah dialami di sekolah.
Pertemuan dengan Kepala Sekolah SDN Cilandak Wado didampingi oleh DPL, Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan dengan Kepala Sekolah SDN Cilandak Wado didampingi oleh DPL, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Hari pertama bertemu dan berkenalan dengan siswa SDN Cilandak Wado, Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Hari pertama bertemu dan berkenalan dengan siswa SDN Cilandak Wado, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Penempatan sekolah Kampus Mengajar Angkatan 3 ditentukan oleh Kemendikbud. Saya bersama tim yang beranggotakan 5 orang ditempatkan di SDN Cilandak yang beralamat di Dusun Cilandak RT 02 RW 06, Desa Cikareo Selatan, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Sekolah tersebut berstatus Sekolah Negeri dengan akreditasi B yang didirikan pada tahun 1979. SDN Cilandak sudah lama berdiri, namun karena terbatasnya dana dari yayasan juga sumber daya manusia yang sedikit maka sekolah ini belum memiliki gedung yang banyak. Jumlah siswa SDN Cilandak Wado yaitu berjumlah 65 orang siswa. Sekolah ini terdapat 6 tingkatan kelas yaitu kelas 1 sampai 6. Walaupun terdapat 6 tingkatan kelas namun ruang kelas yang dimiliki sekolah ini hanya 5 kelas saja. Di sekolah tersebut terdapat 10 guru beserta kepala sekolahnya. 6 orang sebagai guru kelas, 1 orang sebagai guru agama Islam, 1 orang sebagai guru olahraga, 1 orang tata usaha dan kepala sekolah. Lokasi SDN Cilandak sangat jauh dari pemukiman warga karena sepanjang jalan dipenuhi dengan perkebunan milik warga juga terdapat jalan yang kurang bagus dan kurang besar sehingga sedikit sulit untuk diakses oleh kendaraan umum. Selain itu, sekolah tersebut berada di tengah-tengah perkebunan sehingga saat memasuki malam hari akan sangat gelap karena tidak ada pencahayaan jalan.
ADVERTISEMENT
Koridor SDN Cilandak Wado, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Perpustakaan SDN Cilandak Wado, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gerbang SDN Cilandak Wado, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Pada umumnya Sekolah Dasar memiliki berbagai kegiatan non akademik seperti kegiatan ekstrakulikuler. Berbeda dengan SDN Cilandak yang hanya memiliki satu kegiatan Ekstrakulikuler yaitu Pramuka yang diikuti oleh semua siswa-siswi yang ada di sekolah tersebut. Namun, dengan munculnya pandemi kegiatan ekstrakulikuler tidak lagi dijalankan. Dalam melaksanakan pembelajaran luring atau tatap muka dilaksanakan setiap hari yaitu dari hari senin sampai sabtu dengan tetap memperhatikan peraturan atau protokol kesehatan. Mengajar sendiri pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Disamping itu, mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik. Guru menyampaikan pengetahuan, agar anak didik mengetahui tentang pengetahuan yang disampaikan oleh guru. Untuk mengajar, guru memiliki sepuluh kompetensi yang harus dijadikan sebagai acuan untuk digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu: 1) Menguasai bahan, 2) mengelola program belajar-mengajar, 3) Mengelola kelas, 4) Menggunakan media/sumber belajar, 5) Menguasai landasan-landasan kependidikan, 6) Mengelola interaksi belajar-mengajar, 7) Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran, 8) Pelayanan bimbingan/penyuluhan, 9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, 10) Memahami prinsip-prinsip dan menjelaskan hasil-hasil penelitian kependidikan guna keperluan pengajaran.
Kegiatan Mengajar di SDN Cilandak Wado, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Pengenalan Pembelajaran Berbasis Teknologi Kepada Siswa SDN Cilandak Wado, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Kegiatan Program "Hijaukan Kebun Sekolah" bersama Siswa dan Guru SDN Cilandak Wado, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Kegiatan kampus mengajar diharapkan mampu membantu guru dalam pembaharuan dan suasana yang lebih segar dan baru sehingga tidak hanya menggunakan metode ceramah namun berbagai macam metode digunakan dalam proses pembelajaran. Kemudian berbagai rencana yang dirancang yaitu mulai dari adaptasi teknologi, pembelajaran literasi dan numerasi beserta metode pembelajaran outdoor learning yang diharapkan mampu membawa angin segar untuk pendidikan kegiatan namun tidak sepenuhnya dapat tercapai karena ternyata masih ada permasalahan di sekolah tersebut yang belum terselesaikan, diantaranya adalah mengenai kemampuan siswa dalam mengenal huruf. Serta membantu guru dalam hal administrasi karena tidak semua data yang ada pada sekolah bisa diakses oleh orang luar. Namun, dari berbagai kegiatan yang dilakukan ada hal yang sangat menarik diantaranya pembelajaran outdoor learning. Dengan menggunakan permainan “Ular Naga” yang dilaksanakan di luar kelas dan dapat memberikan kegiatan belajar yang menyenangkan. Selain itu permainan ini juga dapat membuat kami semakin kenal dengan siswa karena selain dapat bermain kita juga dapat memberikan pertanyaan baik pengetahuan akademik maupun pengetahuan umum kepada siswa, saat ada siswa yang berhenti di “gerbang” ketika lagu selesai. Dengan metode ini bisa membuat kami memastikan bahwa anak-anak sudah paham atau belum terhadap pelajaran di kelas. Dulu kami berpikir bahwa berdampak itu harus melakukan hal besar namun sekarang kami tahu hal kecil sekalipun dapat memberikan makna dan memberi dampak. Karena menjadi bagian dari Kampus Mengajar bukan hanya tentang mengajar di kelas saja tetapi lebih dari itu.
Permainan "Ular Naga" atau "Oray-orayan" bersama Siswa di Luar Kelas, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Foto bersama dengan Warga Sekolah SDN Cilandak Wado. Sumber: Dokumentasi Pribadi