news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Laporan UNFPA: Wanita di Suriah Jadi Korban Eksploitasi Seksual

Jurnal Aladdin
Melihat Timur Tengah dari atas karpet terbang merah. Panggil saja aku Om Aladdin.
Konten dari Pengguna
28 Februari 2018 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jurnal Aladdin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anak-anak dalam konflik Suriah. (Foto: Goran Tomasevic/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak dalam konflik Suriah. (Foto: Goran Tomasevic/Reuters)
ADVERTISEMENT
Dalam laporan terbaru dari United Nations Population Fund (UNFPA) bertajuk "Voices from Syria 2018", terungkap adanya kekerasan seksual terhadap wanita-wanita di Suriah yang dilakukan oknum pekerja lembaga amal yang berafiliasi dengan PBB.
ADVERTISEMENT
Dikutip BBC pada Selasa (27/2), peringatan berbagai pihak atas ekploitasi seksual di Suriah sudah sepengetahuan PBB dan rekan-rekan NGO-nya sejak tiga tahun lalu, namun mereka gagal mengambil tindakan pencegahan.
Laporan UNFPA mencatat adanya sebagian pekerja pria yang menikahi wanita dan remaja dalam waktu singkat sebagai ganti mereka diberi makan. Berbagai bentuk kekerasan juga terdapat dalam laporan tersebut. Kelompok yang rentan menjadi korban adalah janda dan pengungsi dari luar wilayah.
Sumber dari relawan NGO mengatakan pada BBC bahwa ekploitasi seksual sudah tersebar luas, dilaporkan beberapa wanita Suriah menolak pergi ke pusat distribusi bantuan. Sebab sekembalinya dari sana, akan ada cap mirip bahwa mereka menjual diri demi mendapatkan makanan.
Salah satu pekerja mengungkap beberapa lembaga kemanusiaan menutup mata atas kekerasan yang terjadi, sebab menggunakan pihak ketiga yang berasal dari NGO lokal sebagai kepanjangan tangan adalah satu-satunya cara supaya bantuan menjangkau lokasi-lokasi rawan.
ADVERTISEMENT
Laporan UNFPA ini merupakan hasil penelusuran selama tahun lalu dan menyimpulkan bantuan kemanusiaan di Suriah ditukar dengan imbalan seks.
Eksploitasi ini pertama kali dilaporkan pada 2015. Penasihat kemanusiaan Danielle Spencer yang bekerja untuk salah satu yayasan amal, mendapat laporan adanya tindakan kekerasan seksual bersumber dari kelompok wanita Suriah di kamp pengungsian di Yordania.
"Mereka (oknum petugas NGO) menahan bantuan yang telah sampai dan memanfaatkan wanita-wanita ini untuk seks," kata Spencer dikutip BBC.