Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Rekomendasi Makanan Sehat selama Masa Pemulihan usai Sakit
16 Juli 2019 1:53 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
Tulisan dari Justian Edwin Food Blogger tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dua tahun lalu, saya sempat dirawat di rumah sakit selama tiga belas hari. Penyakit typhus mampir di tubuh saya beserta temannya, semacam perdarahan di kepala. Kata dokter, semua itu terjadi karena kelelahan dan tekanan pada kepala sehingga ada pembuluh darah yang pecah. Saya tidak mengerti penjelasan lanjutannya. Yang jelas, saya tak bisa minum obat. Semua obat disuntikkan melalui infus. Baca cerita lengkapnya di sini .
ADVERTISEMENT
Bukan hanya terkapar di rumah sakit yang membuat saya menderita, tetapi juga masa pemulihan yang amat lama. Sekitar satu bulan setelah keluar dari rumah sakit, saya masih harus menjalani serangkaian terapi agar sembuh total.
Hasilnya? Bobot tubuh turun drastis. Sekitar sepuluh kilogram lemak dan otot terhempas dari tubuh ini.
Selama masa pemulihan, dokter melarang saya melakukan apapun. Termasuk berjalan dan berdiri terlalu lama. Dan tentu saja perkara asupan gizi. Beliau tahu betul jika ada gangguan, pastilah penyebabnya adalah makanan.
Pernah suatu hari saya muntah seharian tanpa tahu sebabnya. Setelah dirunut, karena dua potong brokoli rebus. Saya kira semua sayuran sehat, tapi kandungan gas pada brokoli membuat lambung saya bereaksi. Jadilah secarik kertas keluar dari tas jinjingnya. Di situ tertulis makanan yang dipantang dan boleh dimakan.
Selama masa penyesuaian, saya hampir menyerah. Saya hanya makan ayam bakar kecap tanpa tambahan apapun, juga tanpa nasi. Seiring berjalannya waktu, saya mulai mencari alternatif makanan yang bisa saya makan.
ADVERTISEMENT
Prinsipnya, saya harus menghindari makanan dengan kandungan gas tinggi, buah bergetah, daging dengan lemak, minuman pekat berkafeina, juga bumbu dengan rasa yang tajam. Makan semua makanan yang mempermudah pencernaan untuk bekerja.
Tersiksa? Jelas. Tapi siksaannya tidak seberapa dibanding meninggalkan aktivitas sehari-hari. Saya masih ingat betul berdebat dengan dokter perihal kapan saya boleh kembali masuk kantor. Meski akhirnya saya kalah karena beliau tidak mengizinkan sampai sembuh total.
Jika kamu sedang dalam masa pemulihan seperti saya dulu, mungkin daftar makanan berikut ini bisa jadi acuan. Tetapi jangan lupa untuk berkonsultasi dengan doktermu dulu, ya!
Kita sangat beruntung dengan banyaknya kios penjual jus. Dengan Rp 10.000 saja, kita sudah bisa menikmati jus segar. Jika malas antre, beberapa minimarket menjual jus segar kemasan dan buah potong. Melon, semangka, dan pepaya adalah buah wajib saya jika rasa mual enggan pergi.
ADVERTISEMENT
Bihun goreng tanpa bumbu pedas dan sayur jadi pilihan saya selain ayam bakar. Pilihan tanpa sayur bukannya tanpa alasan, seringkali saya dapati kol tercampur dengan bihun. Hal tersebut cukup menyulitkan. Bihun goreng adalah makanan yang paling mudah didapat, termasuk di warung tenda chinese food di sekitar rumahmu.
Nasi Hainan dengan ayam rebus adalah makanan yang cukup aman untuk dikonsumsi. Tapi wajib diingat untuk menghindari sambal dan acar jahenya. Keduanya akan membuat lambungmu terasa perih. Kaldu ayam yang digunakan dalam pengolahan nasi hainan membuat perut saya terasa nyaman.
Sudahlah mulut pahit, saya tidak ingin membebani lidah ini dengan sayuran polos. Saat saya mencoba salad rumput laut dengan saus wijen, rasanya lumayan enak. Midori adalah salah satu restoran yang menjual salad seperti ini.
ADVERTISEMENT
Sebetulnya Hoka-Hoka Bento juga punya menu salad, sayang sekali ada kol ungu di dalamnya. Kandungan gas dalam kol menjadikannya masuk dalam daftar makanan paling dilarang untuk dikonsumsi oleh pasien typhus.
Satu bulan setelah masa pemulihan, saya masih memilih makanan dengan seksama. Hanya saja, saya mulai mengeksplor kembali makanan yang berani bumbu. Pecel sayur dengan sedikit (kurang dari satu sendok makan) bumbu kacang lumayan mengobati rindu saya dengan rasa gurihnya.
Jika sudah mulai pulih, jangan lupa mulai hidup sehat. Sudah banyak sekali gerai yang menjual makanan sehat. Super Grain adalah salah satunya. Berlokasi di Grand Indonesia, Super Grain memberikan keleluasaan bagi pembeli untuk memilih sendiri campuran makanannya.
ADVERTISEMENT
Saya sempat mencoba brown rice dengan lauk ikan salmon bakar dan beberapa jenis sayur. Dipadu dengan saus Saigon Kicks. Perpaduannya sungguh nikmat, mengenyangkan, dan yang pasti tanpa rasa bersalah.
Intinya, lupakan dulu makanan berlemak dan berserat tinggi. Dua kandungan tersebut akan mempersulit pencernaanmu. Perhatikan juga cara pengolahan makanan, pilih makanan yang direbus, dibakar, atau dikukus.