7 Jajanan Kaki Lima di Sekitar Universitas Indonesia yang Wajib Dicoba

Justian Edwin  Food Blogger
Propagandist in the making. He writes about food & style in his spare time. Contact him for coffee, he'll say OK! Instagram: @justianedwin
Konten dari Pengguna
18 Agustus 2019 1:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Justian Edwin Food Blogger tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ada yang menarik dari UI, selain segala kontroversinya, jajanan di sekitarnya menggugah selera! Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ada yang menarik dari UI, selain segala kontroversinya, jajanan di sekitarnya menggugah selera! Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Pada 2011 lalu, mimpi saya untuk masuk Universitas Indonesia (UI) harus kandas. Bukan karena tidak diterima, tetapi karena bapak menolak pilihan jurusan yang menerima saya kala itu. Namun, Yang Maha Baik tetap memberikan jalan saya untuk bergaul di dalam komunitas kampus paling diminati di Indonesia tersebut.
ADVERTISEMENT
Sahabat saya yang berkuliah di sana kerap mengajak saya untuk belajar dan berkenalan dengan mahasiswa di kampusnya yang besar itu. Saya cukup terkesima dengan suasana belajar yang diciptakan, cara sahabat saya berpikir dan bergaul, hingga banyaknya tempat duduk untuk menghela napas pascahari yang panjang.
Di sudut-sudutnya, UI menyimpan 'harta karun', yakni jajanan murah dan enak! Mari kita berkeliling Kukusan Teknik (Kutek) dan Kukel (Kukusan Kelurahan) untuk jajan sore. Ada apa saja kira-kira?
Kue Pukis TJ. TJ adalah akronim dari Tejo.
Nama TJ dari Pukis TJ adalah akronim dari Tejo. bapak pemilik bisnis ini. Lokasinya ada di depan pintu keluar motor kampus UI Depok, mudah ditemukan karena setiap sore ramai dikunjungi oleh para pelanggannya. Kita bisa memilih adonan dasar polos atau pandan dan pilihan topping keju dan cokelat sesuai selera. Rasa dari adonan itu sendiri lembut dan tebal, sehingga makan empat buah Pukis TJ cukup mengenyangkan.
ADVERTISEMENT
“Walaupun harganya Rp 1.500 per biji, tapi saya bisa jamin rasanya enggak bikin kecewa, soalnya ukurannya besar dan semua bahan yang dipakai kualitas terbaik,” ujar Pak Lazibi, penjaga gerai Pukis TJ. Dalam sehari, omzet yang didapat ketika mahasiswa masuk kuliah sekitar Rp 700.000-Rp 800.000, sedangkan saat libur kuliah sekitar Rp 200.000-Rp 300.000.
Telur gulung dengan adonan sederhana yang laku setiap saat.
Di setiap pertigaan sekitar UI, pasti akan menemukan tukang telur gulung. Jajanan legendaris satu ini seakan hidup kembali beberapa tahun belakangan. Jajanan sederhana yang terbuat dari telur yang dikocok, digoreng, dan digulung, serta diberi tambahan saus memberikan efek ketagihan bagi para penikmatnya.
“Jajanan murah meriah tanpa bahan pengawet, bagus untuk kesehatan," seloroh Pamuji, salah satu pedagang telur gulung.
ADVERTISEMENT
Untuk harga tidak perlu risau, hanya dengan Rp 1.000 per tusuk, telur gulung dengan tambahan bihun bisa kamu santap. Dalam sehari dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 21.oo WIB, pak Pamuji bisa mengantongi sekitar Rp 600.000.
Bang Baron dan bakso bakar dagangannya.
Berbeda dengan pedagang Pukis TJ dan Telur Gulung yang memiliki lapak tersendiri, lapak bakso bakar ini menjajakan dagangannya dengan sepeda motor. Bakso Bakar Bang Baron dari kejauhan terlihat paling ngebul sendiri karena proses pembakaran. Bakso bakar Bang Baron ini mulai dagang dari jam 15.oo WIB sampai jam 20.00 WIB.
Harga setiap tusuk dibanderol Rp 2.000 dengan pilihan saus barbeque dan kecap pedas. Bang Baron mengaku kalau dia memproses sendiri baksonya. Pelanggan Bang Baron bukan hanya mahasiswa, tetapi juga pekerja yang jalan pulangnya melewati kampus UI.
ADVERTISEMENT
Kuro Kuro, jajanan murah dengan isian melimpah.
Bagi yang sering main ke daerah Rawamangun pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Kuro Kuro, jajanan yang menyajikan roti kukus dan panggang. Jajanan dari Kota Bandung ini memiliki ciri khas roti yang berwarna hijau, serta aneka isian manis dan asin.
Varian rasa favorit pelanggan Kuro Kuro adalah cokelat dan keju. Untuk jajanan seharga Rp 8.000, kejunya sangat melimpah.
Lokasi Kuro Kuro berada di pintu masuk motor Kampus UI Depok, dekat dengan kantor Kelurahan Kukusan. Setiap rasa dijual dengan harga berbeda, mulai dari Rp 6.500 sampai Rp 18.000.
“Pokoknya kalau mau beli kuro-kuro untung-untungan, soalnya kadang jam 4 sore sudah tutup karena ramai hehe,” tutup Bang Amet, pedagang Kuro Kuro, sembari tertawa.
ADVERTISEMENT
Slogan Kojek yang menonjolkan komposisi bumbunya.
Jajanan yang konon berasal dari Cirebon ini terbuat dari tepung aci yang dibentuk seperti bakso, dan disajikan dengan bumbu kacang. Bumbunya mirip bumbu siomay dengan konsistensi lebih cair.
Selain Cirebon, beberapa sumber mengatakan bahwa Kojek populer di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ibu Sulis, perempuan yang berjaga di gerobak Kojek, mengaku tidak tahu perihal arti kata tersebut. Dari setiap porsi Kojek yang dihargai Rp 5.000, Ibu Sulis bisa mengantongi Rp 500.000 per harinya.
Tahu Tek Surabaya, dengan bumbu petis yang unik.
Berada di depan fotokopi Ratu Agung dekat pintu masuk motor kampus UI Depok, Tahu Tek Surabaya ini paling ramai di antara pedagang lainnya. Untuk menikmati seporsi tahu tek dipastikan harus menunggu minimal tiga puluh menit karena antreannya cukup panjang.
ADVERTISEMENT
Tahu tek terdiri dari kentang, tahu, taoge, telur dadar, dan bumbu kacang lengkap dengan petis yang merupakan ciri khas makanan Jawa Timur-an. Kata 'tek' sendiri adalah nama dari garpu yang diketok pada penggorengan tahu.
Harga tahu tek sangat ramah untuk kantong mahasiswa, dengan rincian tahu tek polos Rp 11.000, tahu tek telur Rp 14.000, dan tahu tek telur dobel seharga Rp 16.000.
Jajanan kekinian juga hadir di Kutek dan Kukel!
Rindu jajanan kekinian? Tenang, ada Poulet. Kata 'Poulet' berasal dari bahasa Perancis yang artinya ayam. Bahasa Prancis dipilih karena salah satu pemiliknya merupakan lulusan Sastra Prancis FIB UI. Lokasi Poulet berada di food court Kukel, sebuah pujasera berisi sembilan gerai yang menjual berbagai makanan.
Poulet menjual nasi, mi, atau kentang goreng dalam kemasan boks didampingi telur dan ayam. Makanan utama tersebut dapat dipasangkan dengan berbagai pilihan bumbu. Pilihan bumbunya antara lain telur asin, keju, saus Thailand, mayones, atau sambal matah.
ADVERTISEMENT
Dibanderol dengan harga Rp 18.000 per porsi bisa buat kamu puas banget. Saya sendiri menyukai saus Thailand dan sambal matah karena perpaduan rasa yang lengkap, ada pedas, manis, dan asam. Yang lebih menyenangkan, Poulet kerap berpartisipasi dalam promo diskon 30 persen di GOFOOD! Cocok untuk mahasiswa yang malas antre.
Apa jajanan favorit kalian di sekitar kampus UI? Tinggalkan jejak di kolom komentar, ya!