Mencicipi 4 Restoran Milik Artis Indonesia

Justian Edwin  Food Blogger
Propagandist in the making. He writes about food & style in his spare time. Contact him for coffee, he'll say OK! Instagram: @justianedwin
Konten dari Pengguna
17 Juni 2019 1:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Justian Edwin Food Blogger tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ayam Jerit by Titi Kamal Foto: dok. Safira Maharani
zoom-in-whitePerbesar
Ayam Jerit by Titi Kamal Foto: dok. Safira Maharani
ADVERTISEMENT
Selebriti yang membangun bisnis bukanlah sebuah tren baru. Sebelum marak di Indonesia, beberapa selebriti Hollywood pernah mencoba peruntungan di dunia bisnis. Drew Barrymore, aktris yang berlaga di film Charlie’s Angels, membuat produk wine bersama dengan Kris Kato, seorang pembuat wine dengan merek Carmel Road.
ADVERTISEMENT
Penyanyi Beyonce Knowles membuat paket catering makanan sehat harian. Ide bisnis muncul dari tingginya minat penggemar Beyonce untuk mencoba pola diet seperti idolanya. Dibanderol USD 9 - USD 16, Beyonce berjanji bahwa paket makanannya akan dibuat dari bahan organik yang bebas gluten, kedelai, dan susu sapi.
Jauh sebelum itu, Jennifer Lopez juga membuat sebuah restoran bernuansa latin bernama Madre's di Los Angeles pada 2002 lalu. Walau akhirnya restoran ini tutup, hal ini membuktikan bahwa tren selebriti yang berbisnis kuliner sudah ada sejak dulu.
Ian Hanlon, direktur firma konsultan bisnis kuliner JLL, mengungkapkan bahwa nama besar (dalam konteks ini selebriti) dapat memberikan jaminan bagi kualitas yang diharapkan calon pembeli, misalnya bahan berkualitas dan rasa yang enak karena keahlian dan passion selebriti pemilik bisnis.
ADVERTISEMENT
Nama besar selebriti juga memudahkan dari sisi pemasaran, karena biasanya selebriti sudah memiliki sekumpulan penggemar, sehingga mereka sudah punya target pembeli sejak awal.
Lalu sejak kapan tren kuliner selebriti ini masuk ke dalam industri kuliner Indonesia? Saya melihat tren ini mulai berkembang dari kue artis di beberapa kota tujuan wisata pada 2017 lalu. Sejak saat itu, Teuku Wisnu di Malang hingga Syahrini di Bogor mulai mempromosikan merek kue dengan nama mereka.
Kini, selebriti berbisnis kuliner melebar ke produk susu dan restoran rumahan. Berikut adalah yang pernah saya coba.

Fedwell

Salah satu makanan yang disajikan di Fedwell milik Laura Basuki.
Ternyata, Fedwell yang merupakan sebuah restoran dengan sajian makanan sehat dimiliki oleh model kenamaan Laura Basuki. Saya sempat mengulasnya beberapa waktu lalu di artikel makanan sehat. Klik di sini untuk membaca ulasannya.
ADVERTISEMENT

Ayam Jerit Titi Kamal

Menu cumi dari Ayam Jerit Titi Kamal.
Ketika mendengar nama Ayam Jerit, saya membayangkan ayam super pedas. Karena saya sedang bosan dengan menu ayam, saya memilih nasi cumi jerit dan pecel. Pecelnya lumayan enak dan autentik, karena bumbu pecelnya seperti pecel tradisional tanpa perubahan bahan baku menjadi kacang mete.
Ekspektasi saya terhadap nasi cuminya adalah tumis cumi dengan bumbu rumahan yang pedas. Sayang sekali, masakan ini tidak terlalu membuat saya puas, karena ada rasa margarin yang terlalu kuat di situ. Sungguh gurih margarin dengan minyak membuat perbedaan yang sangat signifikan pada masakan ini.
Terakhir, Titi Kamal baru saja meluncurkan produk baru bernama Bumbu by Titi Kamal. Rangkaian produknya berupa bumbu masak seperti bubuk cabai dan kaldu bubuk.
ADVERTISEMENT

Geprek Bensu dan Bakso Bensu

Geprek Bensu dengan tingkat kepedasan yang berbeda.
Sejauh pengetahuan saya, Geprek Bensu adalah gerai bisnis kuliner selebriti paling populer. Bahkan, Ruben Onsu sempat kewalahan dengan beberapa saingan yang menggunakan nama Bensu sebagai merk.
Beberapa kali saya mencoba ayam geprek telur asin dengan nasi atau mi, rasanya cukup konsisten. Tidak heran jika menu ini sering habis. Ayam geprek dengan tingkat kepedasan yang beragam juga menjawab selera pelanggannya.
Bakso Bensu adalah bisnis terbaru dari Ruben Onsu. Dua kali saya mencoba memesannya via GoFood, saya selalu kehabisan. Mungkin animo masyarakat sangat tinggi menyambut gerai terbaru ini. Percobaan ketiga saya mencoba mi yamin, namun tidak puas dengan rasanya karena mi tidak kenyal dan bumbu kurang berani. Saya maklum, karena mungkin produk ini masih dalam tahap pengembangan.
ADVERTISEMENT

Dapoer Bang Jali Deni Cagur

Konsep prasmanan diangkat oleh Deni Cagur di Dapoer Bang Jali.
Saya mengira jika Dapoer Bang Jali akan diisi oleh mahasiswa yang tinggal di sekitar Margonda, tapi ternyata yang saya lihat adalah beberapa keluarga. Rangkaian menu di Dapoer Bang Jali menyajikan rangkaian masakan rumahan dengan konsep prasmanan. Pramusaji akan mengambil makanan pesanan kita setelah kita memilih.
Pesanan saya di Dapoer Bang Jali: tumis cumi, tumis paru, sayur labu, dan sambal hijau.
Saya menemukan jawaban kenapa keluarga lebih banyak memadati restoran ini saat hendak membayar pesanan. Harganya cukup mahal untuk makanan rumahan, Rp 55.000 untuk seporti nasi, tumis cumi petai, tumis paru, dan sayur labu. Akan lebih murah jika masing-masing lauk dipesan dalam ukuran setengah porsi saja.
Rasa makanan yang saya pesan kurang berimbang di lidah saya. Tumis cuminya terlalu asin walau tertutupi dengan aroma petai. Paru sapi empuk, walau bumbu cabainya menurut saya bisa dibuat lebih pedas.
ADVERTISEMENT
Apa kuliner selebriti lain yang harus dicoba? Silakan tinggalkan saran di kolom komentar ya!