60 Kantor Cabang Bank Syariah Indonesia Ditutup Tahun Depan

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
2 November 2021 11:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
60 Kantor Cabang Bank Syariah Indonesia Ditutup Tahun Depan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan melanjutkan penutupan kantor cabang hingga tahun 2022. Kurang lebih sebanyak 60 kantor cabang ditargetkan akan tutup pada tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
“Tahun ini mungkin sudah puluhan cabang yang kita tutup. Tahun depan juga mungkin lebih dari 60-an cabang yang akan kita tutup,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam konferensi pers virtual, dikutip Selasa (02/11).
Penutupan ini merupakan langkah penataan ulang kantor pasca pembentukan BSI di awal tahun 2021. Sebagai informasi, BSI merupakan hasil gabungan merger dari tiga bank syariah BUMN yaitu BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah.
Hasil merger bank syariah tersebut membuat BSI kini mengoperasikan lebih dari 1.300 kantor cabang di seluruh Indonesia. Selain jumlahnya banyak, beberapa kantor cabang tersebut juga saling berdekatan satu sama lain. Pasalnya sebelum melakukan merger, 3 bank tersebut merupakan kompetitor.
Oleh sebab itu, BSI akan terus melakukan penutupan kantor cabang di berbagai daerah hingga tahun depan. Menurut Hery, banyaknya kantor cabang dengan jarak yang berdekatan dinilai tidak efektif.
ADVERTISEMENT
“Cabang ini akan sebagian kita tutup karena ada yang bersebelahan, kemudian ada yang depan-depanan. Artinya, tidak efektif dan akan kita lakukan penataan ulang,” jelas Herry.
Hingga akhir kuartal III-2021, BSI mengoperasikan 1.365 kantor cabang dengan total pekerja bank syairah mencapai lebih dari 20.000. Sementara itu, hingga kuartal tersebut customer base BSI sudah mencapai lebih dari 15 juta pelanggan.