Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Anggota OPEC+ Rapatkan Barisan Dukung Pengurangan Produksi Minyak
17 Oktober 2022 11:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun Amerika Serikat mengatakan bahwa pemotongan tersebut akan meningkatkan pendapatan Rusia dan menganggap kebijakan tersebut telah dirancang sedemikian rupa dengan alasan politik. Sementara itu, pihak Arab Saudi mengaku bahwa mereka membantah mendukung Rusia dalam invasi ke Ukraina.
Diberitakan Reuters, pernyataan dari Raja Saudi, Salman bin Abdulaziz mengatakan kerajaan bekerja keras untuk mendukung stabilitas dan keseimbangan di pasar minyak, termasuk dengan membangun dan mempertahankan perjanjian aliansi OPEC+.
Selain itu, menteri pertahanan kerajaan dan putra Raja Salman, Pangeran Khalid bin Salman beranggapan bahwa keputusan pengurangan produksi berdasarkan faktor ekonomi.
"Ada konsensus lengkap di antara negara-negara OPEC+ bahwa pendekatan terbaik dalam menghadapi kondisi pasar minyak selama periode ketidakpastian dan ketidakjelasan saat ini adalah pendekatan pre-emptive yang mendukung stabilitas pasar dan memberikan panduan yang diperlukan untuk masa depan," tutur pemasar minyak negara Irak, SOMO dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
Chief Executive Officer Kuwait Petroleum Corporation, Nawaf Saud al-Sabah juga menyambut baik keputusan OPEC+ dan mengatakan bahwa negara tersebut ingin mempertahankan pasar minyak yang seimbang. Sementara itu, Oman dan Bahrain mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa OPEC dengan suara bulat menyetujui pengurangan tersebut.
Di sisi lain, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan pada hari Kamis bahwa "lebih dari satu" anggota OPEC merasa dipaksa oleh Arab Saudi untuk memilih. Ia juga menambahkan bahwa pemotongan itu akan meningkatkan pendapatan Rusia dan menumpulkan efektivitas sanksi yang dijatuhkan atas invasi Februari ke Ukraina.
Khalid bin Salman merasa terkejut dengan klaim bahwa negaranya berpihak pada Rusia terkait perang dengan Ukraina.