Anggota Parlemen AS Dukung Perpanjang Sertifikasi Boeing 737 MAX

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
21 Desember 2022 12:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puluhan pesawat Boeing 737 MAX yang dilarang terbang terlihat diparkir di Bandara Internasional Grant County di Moses Lake, Washington, AS, Selasa (17/11). Foto: Lindsey Wasson/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan pesawat Boeing 737 MAX yang dilarang terbang terlihat diparkir di Bandara Internasional Grant County di Moses Lake, Washington, AS, Selasa (17/11). Foto: Lindsey Wasson/REUTERS
ADVERTISEMENT
Boeing Co akan dapat dukungan dari Kongres terkait perpanjangan tenggat waktu yang kini masih membayangi perusahaan tersebut. Hal itu untuk memaksakan standar keselamatan baru dan peringatan kokpit modern untuk dua versi baru dari Boeing 737 MAX.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, perusahaan yang berbasis di Chicago tersebut telah melobi para anggota parlemen secara intensif untuk meyakinkan mereka agar mengesampingkan tenggat waktu 27 Desember, yang mempengaruhi pesawat MAX 7 dan MAX 10, yang diberlakukan oleh Kongres pada tahun 2020 setelah dua kecelakaan fatal 737 MAX yang menewaskan 346 orang di Indonesia dan Ethiopia.
Para pemimpin Kongres setuju untuk melampirkan perpanjangan ke tagihan untuk mendanai operasi pemerintah AS dan memerlukan peningkatan keselamatan baru untuk pesawat MAX yang ada diusulkan oleh Senator AS, Maria Cantwell.
Cantwell mengusulkan perlunya retrofit pesawat MAX yang ada dengan angle of attack yang ditingkatkan (AOA) dan sarana untuk mematikan peringatan kios dan peringatan kecepatan berlebih, untuk semua pesawat MAX. Adapun data yang salah dari salah satu sensor yang keliru memicu fungsi perangkat lunak MCAS untuk diaktifkan berulang kali memainkan peran penting dalam kecelakaan fatal 737 MAX.
ADVERTISEMENT
Federal Aviation Administration (FAA) pada 2020 lalu mewajibkan Boeing untuk melakukan retrofit pesawat untuk memastikan MCAS dapat diaktifkan hanya jika menerima data dari dua sensor AOA. Setelah 27 Desember, semua pesawat harus memiliki sistem peringatan kokpit modern untuk disertifikasi oleh FAA, yang dapat membahayakan masa depan MAX 7 dan 10 atau berarti penundaan yang signifikan untuk penyebaran pesawat baru, kecuali Kongres meloloskan undang-undang.
Boeing mengatakan pada Oktober lalu bahwa pihaknya mengharapkan 737 MAX 7 akan disertifikasi tahun ini atau pada 2023. Pada minggu lalu Kesepakatan Boeing mengatakan menurutnya MAX 10 dapat menerima sertifikasi pada akhir 2023 atau awal 2024.
Presiden Asosiasi Masinis dan Pekerja Dirgantara Internasional, Robert Martinez, mengatakan kepada para pemimpin kongres pada surat 14 Desember bahwa tenggat waktu mengancam untuk membatalkan program pesawat MAX-10 dan MAX-7, yang akan mengakibatkan dampak yang menghancurkan pada ribuan pekerja dan komunitas mereka di seluruh AS, serta masa depan industri kedirgantaraan AS.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Michael Stumo, yang putrinya meninggal dalam kecelakaan Ethiopian Airlines MAX, mengkritik keputusan untuk menambahkan ketentuan tersebut, mencatat bahwa Kongres tidak mengadakan dengar pendapat atas permintaan Boeing untuk memperpanjang tenggat waktu. "Tidak ada data, tidak ada pemeriksaan," ujar Stumo, Senin (19/12).