Konten dari Pengguna

Bank Sentral Korea Berharap Suku Bunga Puncak 3,5 Persen

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
1 Desember 2022 11:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo Bank of Korea terlihat di gedung kantor pusatnya di Seoul pada 12 Oktober 2022. Foto: Jung Yeon-je/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Logo Bank of Korea terlihat di gedung kantor pusatnya di Seoul pada 12 Oktober 2022. Foto: Jung Yeon-je/AFP
ADVERTISEMENT
Bank sentral Korea Selatan akan menyesuaikan kecepatan pengetatan kebijakannya untuk mencapai soft landing di real estate dan berharap puncak suku bunga menjadi sekitar 3,5 persen, kata gubernur Bank of Korea pada konferensi Reuters NEXT, Rabu (30/11).
ADVERTISEMENT
Gubernur Rhee Chang-yong menolak berpendapat terkait apakah Bank of Korea (BOK) dapat memulai pelonggaran kebijakan sebelum The Fed melakukannya. Namun, ia mengatakan bahwa suku bunga Korea Selatan tidak boleh terlalu jauh dari Amerika Serikat, karena akan berisiko pada arus keluar modal.
"Bersama dengan perlambatan pertumbuhan, dewan kami akan mengkalibrasi ulang laju pengetatan kebijakan moneter dan kemudian kami akan mencoba mencapai soft landing harga perumahan," kata Rhee dalam sebuah wawancara.
Seperti yang diketahui, Bank of Korea telah menaikkan suku bunga acuan jangka pendeknya sebanyak 275 basis poin dari rekor terendah 0,5 persen. Dengan suku bunga kebijakan yang mencapai 3,25 persen saat ini, Rhee berharap tidak perlu terlalu tinggi.
Ini merupakan kali pertama gubernur bank sentral menetapkan tingkat yang diharapkan akan mencapai puncak. Sementara itu, pembuat kebijakan Korea Selatan merasa khawatir bahwa sektor rumah tangga mereka adalah salah satu sektor yang paling berhutang di dunia, serta lebih rentan terhadap kenaikan suku bunga karena prevalensi suku bunga hipotek variabel.
ADVERTISEMENT
Pihak bank sentral masih memprioritaskan kondisi domestik, inflasi dan pertumbuhan sebagai penentu laju kenaikan suku bunga. Tetapi kebijakan tersebut pasti akan tetap melihat dampak dari kebijakan Fed AS terhadap sektor eksternal mereka.
Salah satu peluang terbesar bagi ekonomi Korea Selatan di tahun depan dapat datang dari pelonggaran pembatasan pandemi dari China, kata Rhee.
“Sebenarnya jika China mengendurkan kebijakan zero-COVID dan membuka kembali perbatasan dan ekonominya, itu akan menjadi stimulus yang luar biasa bagi kami. Saya harap itu bisa segera terjadi,” ujarnya.