Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Beri Tekanan Lebih, AS Bekukan Akses Cadangan Dana Rusia
6 April 2022 16:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski Amerika Serikat membekukan mata uang asing milik bank sentral Rusia, Departemen Keuangan tetap mengizinkan pemerintah Rusia untuk menggunakan dana tersebut dalam melakukan pembayaran kupon atas utang negara berdenominasi dolar berdasarkan kasus per kasus.
Menurut juru bicara Departemen Keuangan AS, pembayaran obligasi sebesar USD 552,4 juta telah jatuh tempo pada hari Senin (4/4). Namun, AS memutuskan untuk memotong akses Moskow ke dana beku.
Pembayaran kupon senilai USD 84 juta juga jatuh tempo pada hari Senin (4/4) untuk obligasi dolar negara tahun 2042.
Juru bicara itu kemudian menyebutkan, bahwa langkah ini dimaksudkan untuk memaksa Moskow membuat keputusan sulit apakah akan menggunakan dolar yang dapat diaksesnya untuk pembayaran utangnya atau untuk tujuan lain, termasuk mendukung upaya perangnya.
ADVERTISEMENT
Rusia akan menghadapi default jika memilih untuk tidak melakukannya.
"Rusia harus memilih antara menguras sisa cadangan dolar yang berharga atau pendapatan baru yang masuk, atau default," kata juru bicara itu.
Pihak Departemen Keuangan bahkan telah menghentikan JPMorgan Chase & Co selaku bank koresponden yang memproses pembayaran kupon Rusia.
Bank koresponden memproses pembayaran kupon dari Rusia kemudian mengirimkannya ke agen pembayaran untuk didistribusikan ke pemegang obligasi di luar negeri.
AS menetapkan masa tenggang selama 30 hari untuk melakukan pembayaran itu.
Karena sanksi ini telah membekukan sekitar setengah dari sekitar USD 640 miliar cadangan emas dan mata uang asing Rusia, maka Rusia memiliki kemampuan untuk membayarnya dari cadangan.
Tetapi penarikan ini akan semakin menekan Rusia, terlebih pada saat Amerika dan Eropa menghukumnya atas invasi Rusia-Ukraina.
ADVERTISEMENT
Rusia memiliki total 15 obligasi internasional yang beredar dengan nilai nominal sekitar USD 40 miliar, telah berhasil menghindari gagal bayar utang internasionalnya meskipun ada sanksi Barat.
Rusia terakhir diizinkan untuk melakukan pembayaran kuponnya yakni senilai USD 447 juta pada obligasi dolar 2030, yang jatuh tempo Kamis pekan lalu. Setidaknya langkah ini merupakan pembayaran kelima sejak perang dimulai.
Sementara default akan terjadi jika Rusia gagal untuk melakukan pembayaran obligasi yang akan datang dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Atau jika mereka membayar dalam rubel.
Sanksi itu bahkan telah mencegah Rusia mengakses pasar pinjaman internasional.