Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Credit Suisse Mau Pulihkan Bisnisnya, Ini yang Dilakukan
28 Oktober 2022 13:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Credit Suisse First Boston yang akan diambil dari pemberi pinjaman Swiss, menunjuk anggota dewan Michael Klein sebagai pemimpin. Michael Klein sendiri merupakan seorang negosiator yang cerdik dan tidak asing dengan proyek kewirausahaan.
Saudi National Bank (SNB) telah berjanji untuk berinvestasi di Credit Suisse hingga 1,5 miliar franc Swiss atau setara USD 1,5 miliar. Investasi tersebut membukukan kepemilikan hingga 9,9 persen dan pihaknya mengatakan akan mendukung CSFB untuk mandiri sebagai pasar modal yang independen dan bank penasihat yang berkantor pusat di New York.
Klein akan memimpin bank investasi yang akan "lebih global dan lebih luas daripada butik, tetapi lebih fokus daripada pemain bulge-bracket," kata Credit Suisse pada Kamis (27/10).
ADVERTISEMENT
Ungkapan tersebut dilontarkan lantaran Klein akan berhadapan dengan beberapa kesepakatan di Arab Saudi, termasuk pencatatan raksasa minyak Aramco. Namun, belum jelas mengenai kepemimpinan bisnisnya sendiri, M. Klein & Co yang nantinya akan bersaing dengan CSFB.
Credit Suisse sendiri memulai dengan merek First Boston pada tahun 1978, di mana saat itu mereka terhubung untuk beroperasi di pasar obligasi London. Kemudian keduanya bergabung dengan nama CS First Boston, tetapi perusahaan tersebut mengalami periode yang sulit setelah bankir terkenal mereka pergi serta masalah regulasi yang ada pada perusahaan tersebut.
"Saya sama sekali tidak percaya pada kemampuan Credit Suisse untuk membalikkan keadaan bank," imbuh Thomas Hayes, ketua dan anggota pengelola Great Hill Capital.
Beberapa bankir dan investor malah menyatakan skeptis akan kemampuan CS untuk mendapatkan kembali kejayaan di masa lalu saat kondisi pasar yang sedang menyusut.
ADVERTISEMENT
"Untuk mengubah bank, Anda tidak memerlukan rekayasa modal keuangan, Anda memerlukan perubahan total modal manusia dan budaya bahkan untuk mulai mempertimbangkan perubahan haluan yang sukses. Jika tidak, Anda akan menemukan ledakan dan kesalahan yang sama satu atau dua tahun ke depan. jalan," lanjut Hayes.
Persaingan di antara bank-bank investasi telah sengit karena pembuatan kesepakatan global turun 33 persen dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, dengan hanya USD 2,97 triliun dari kesepakatan yang diumumkan hingga akhir September.
Menurut data dari Dealogic, pendapatan perbankan investasi global turun 41 persen menjadi USD 64,4 miliar sepanjang tahun ini. Untuk bank investasi, penurunan M&A dan penjualan saham berarti ada lebih banyak tekanan pada pendapatan dan lebih banyak pengawasan tim perbankan investasi, dengan beberapa bank seperti Goldman Sachs yang memotong pekerjaan sementara yang lain membekukan jumlah karyawan.
ADVERTISEMENT
Namun, Credit Suisse mengharapkan CSFB dapat menghasilkan 14 persen dari total pendapatan grup pada tahun 2025, dimulai dengan penjualan tahunan sekitar USD 2,5 miliar. Pembuat kesepakatan Eropa juga khawatir bahwa CSFB akan mengalihkan fokusnya ke klien AS karena New York akan menjadi pusat gravitasi untuk bank investasi baru.
Selain keluarnya beberapa bankir bintang, ada yang mengatakan bahwa First Boston menghadapi tantangan berupa penggalangan dana sebagai entitas yang berdiri sendiri dengan persyaratan pendanaannya sendiri dan tidak memiliki kemampuan untuk memanfaatkan kantong dalam Credit Suisse.
"Kami tidak jelas tentang profitabilitas bisnis First Boston dan bagaimana itu akan didanai utang di masa depan," tutur analis JPMorgan dalam sebuah catatan pada hari Kamis.
"Kembali CS First Boston memiliki nuansa 80-an yang sangat nostalgia, tetapi kami tidak berada di tahun 80-an lagi," kata Jerome Legras dari Axiom Alternative Investments.
ADVERTISEMENT