Konten dari Pengguna

India Batasi Ekspor Beras Usai Pengiriman Melonjak, Kenapa?

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
13 September 2022 10:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
com-Ilustrasi swasembada beras. Foto: Dok. Ditjen Tanaman & Pangan.
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi swasembada beras. Foto: Dok. Ditjen Tanaman & Pangan.
ADVERTISEMENT
India membatasi ekspor beras setelah pengiriman melonjak tajam dalam beberapa bulan terakhir. Langkah itu diterapkan di tengah kekhawatiran atas panen musim baru karena curah hujan yang rendah.
ADVERTISEMENT
India bakal melarang ekspor beras dan memberlakukan bea 20 persen pada ekspor berbagai tingkat beras. Hal ini karena pengekspor biji-bijian terbesar di dunia itu mencoba untuk menambah pasokan dan menstabilkan harga lokal setelah curah hujan monsun di bawah rata-rata membatasi penanaman.
Harga beras pecah melonjak 38 persen sejauh ini pada tahun 2022 karena ekspor selama April-Agustus naik menjadi 2,13 juta ton dari 1,58 juta ton tahun lalu. Kendati demikian, Sudhanshu Pandey, pegawai negeri paling senior di Kementerian Urusan Konsumen, Pangan dan Distribusi Publik, mengatakan adanya peningkatan.
"Ada peningkatan eksponensial ekspor beras pecah dalam empat tahun terakhir," kata Pandey, sebagaimana yang dikutip dari Reuters, Selasa (13/9).
Beras pecah tidak tersedia untuk pakan unggas atau untuk produksi etanol karena pangsa beras pecah dalam total ekspor melonjak menjadi 23 persen pada 2022 dari hanya 1,3 persen pada 2019.
ADVERTISEMENT
Sementara, harga jagung mendorong pembuat pakan, terutama di China, untuk mengganti jagung dengan beras pecah dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa negara Afrika juga mengimpor beras pecah dari India untuk konsumsi manusia.
Curah hujan di bawah rata-rata yang terjadi di negara bagian penghasil beras utama seperti Benggala Barat, Bihar dan Uttar Pradesh telah menimbulkan kekhawatiran atas produksi beras India.
Pandey turut mengatakan bahwa, produksi beras negara itu bisa turun sebanyak 12 juta ton. "Hasil panen bisa lebih rendah di beberapa daerah karena curah hujan yang lebih rendah tetapi dalam hal ketersediaan dan pasokan secara keseluruhan, kami tidak memilikinya. masalah sama sekali,” sambungnya.
Ekspor beras India dalam delapan bulan pertama tahun 2022 naik menjadi 15,25 juta ton dari 14,5 juta ton tahun lalu.
ADVERTISEMENT