Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mata Uang Iran Terus Anjlok di Tengah Kemungkinan Sanksi dari Uni Eropa
23 Januari 2023 18:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, hubungan antara Uni Eropa dan Teheran sebelumnya telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir mengingat upaya mereka untuk menghidupkan kembali pembicaraan terkait nuklir. Iran telah menahan beberapa warga negara Eropa dan blok tersebut menjadi semakin kritis terhadap perlakuan kekerasan terhadap pengunjuk rasa dan penggunaan eksekusi.
Pihak Uni Eropa sedang mendiskusikan sanksi yang dijatuhkan terhadap Iran dan beberapa sumber mengatakan bahwa anggota pengawal revolusi akan ditambahkan ke daftar sanksi blok tersebut, minggu depan. Namun, beberapa negara anggota UE justru ingin mengklasifikasikan garda tersebut secara keseluruhan sebagai organisasi teroris.
Nilai rial telah hilang sebanyak 29 persen sejak protes nasional menyusul kematian wanita berusia 22 tahun di tahanan, Mahsa Amini, pada September lalu. Adapun kerusuhan telah menjadi salah satu tantangan terbesar di Iran sejak Revolusi Islam pada 1979.
ADVERTISEMENT
Kurs dolar AS dengan rial Iran mencapai 41.634 per dolarnya, menurut Forbes, Senin (23/1). Situs ekonomi Ecoiran menyalahkan jatuhnya rial pada konsensus global yang jelas melawan Iran.
"Meningkatnya tekanan politik, seperti menempatkan Pengawal Revolusi dalam daftar organisasi teroris, dan memberlakukan pembatasan pada kapal dan kapal tanker minyak yang terkait dengan Iran di Teheran," kata Ecoiran.
Parlemen Eropa telah meminta Uni Eropa untuk mendaftarkan Garda Iran sebagai kelompok teroris yang menyalahkan kekuatan yang kuat untuk penindasan pengunjuk rasa dan pasokan drone ke Rusia, Rabu (18/1).
Pendaftaran kapal Panama, yang merupakan terbesar di dunia, telah menarik benderanya dari 136 kapal yang terkait dengan perusahaan minyak negara Iran dalam empat tahun terakhir.
Sementara itu, gubernur bank sentral Iran, Mohammad Reza Farzin, menyalahkan jatuhnya rial pada operasi psikologis yang menurut Teheran diatur oleh para musuhnya untuk mengacaukan Republik Islam.
ADVERTISEMENT
"Saat ini, bank sentral tidak menghadapi batasan dalam hal mata uang asing dan sumber daya dan cadangan emas, dan penipuan media serta operasi psikologis adalah faktor utama di balik fluktuasi nilai tukar bebas," kata penyiar negara IRIB mengutip Farzin.
Menghadapi tingkat inflasi yang mencapai sekitar 50 persen, orang Iran yang mencari tempat berlindung yang aman untuk tabungan mencoba membeli dolar, mata uang keras lainnya, atau emas.