Permudah Transaksi, Masyarakat RI Bisa Gunakan QRIS di Thailand

Pembeli membayar dengan metode scan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di warung KE Angkringan, Ampera, Jakarta, Jumat (30/7/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

Penerapan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) semakin efektif dan berkembang pesat hingga merambah ke Thailand. Hal ini disampaikan langsung Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Retno Ponco Windarti yang mengumumkan perilisan QRIS cross border atau lintas negara.

"Pada 17 Agustus kemarin, kita sudah soft launching QRIS cross border dengan Thailand. Sekarang sudah piloting, sebentar lagi kalau sudah cross border kalau ke Thailand cukup pakai QRIS," kata dia dalam acara BIRAMA.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) meluncurkan QRIS demi mempermudah transaksi masyarakat. Melihat perkembangan positif, QRIS akhirnya dicanangkan untuk dapat berjalan tak hanya di dalam negeri saja.

Dalam waktu dekat ini, Thailand menjadi sasaran pertama operasional QRIS. Warga RI yang mampir ke Thailand tak perlu lagi menukar rupiah ke baht untuk transaksi. Pembayaran hanya dilakukan lewat aplikasi e-wallet maupun mobile banking yang telah terintegrasi dengan QRIS.

Artinya turis Indonesia yang melancong ke Thailand dapat berbelanja dengan pembayaran menggunakan Gopay, DANA, OVO, Shopeepay, BCA Mobile, CIMB Octo, BNI Mobile atau aplikasi yang menyediakan QRIS.

Tak hanya itu, hal ini juga berlaku untuk wisatawan Thailand yang bertandang ke Indonesia. Mereka dapat menggunakan QRIS dan tidak perlu menukarkan mata uang dari baht ke rupiah.

"Para wisatawan akan dimudahkan ketika berbelanja di masing-masing negara dengan QRIS cross border ini," ujarnya.

QRIS dapat digunakan di Thailand pada kuartal I 2022 mendatang. Sebelumnya, penggunaan QRIS telah diuji coba oleh bank sentral dan bekerja sama dengan bank terpilih (Appointed Cross Currency Dealers/ACCD).

Setelah Thailand, BI akan mengkaji penerapan QRIS di sejumlah negara kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan FIlipina. Namun, untuk negara tersebut belum ada tanggal pasti pemberlakuannya.