Konten dari Pengguna

Produsen Gula Terbesar Timur Tengah Investasi Rp 28 T di Indonesia

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
10 November 2021 12:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi persediaan gula. Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi persediaan gula. Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
Produsen gula terbesar di kawasan Timur Tengah dan lima besar dunia, Khaleej Sugar Co., berminat untuk menanam investasi sebesar USD 2 miliar atau Rp 28,5 triliun di Indonesia. Investasi ini dimaksudkan untuk pengembangan etanol di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Managing Director Al Khaleej Sugar Co. (AKS), yang juga Chairman Jamal A-Ghurair Group, Jamal Al-Ghurair. Ia menyampaikan komitmennya tersebut kepada Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita di Dubai.
“AKS akan berinvestasi pabrik gula terintegrasi di Indonesia. Selain memproduksi gula, AKS juga rencananya memproduki bioetanol dan listrik dari biomassa,” ujar Menperin dalam keterangannya, dikutip Rabu (10/11).
Agus menuturkan, pihak Menperin akan bekerja sama dengan kementerian lain untuk menjajaki peluang investasi tersebut terkait investasi energi dan pemenuhan lahannya. Selain itu, penanaman modal ini diharapkan dapat menjadi pelatuk bagi industri gula nasional agar lebih efisien di waktu kedepan.
“AKS akan mengembangkan farikasi etanol dari gula. Etanol tersebut pun diharpakan dapat menjadi sumber bahan bakar alternatif,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Upaya itu sejalan dengan tren pengurangan emisi karbon, yang membuat sejumlah negara mencari solusi untuk mendapat sumber energi yang lebih bersih. Etanol gula dapat digunakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap gula rafinasi.
“Dalam konteks ini, impor gula bisa ditekan dan bahkan ke depan berpeluang berkurang sekitar 750.000 ton per tahun,” ucap Agus.
Sebagai informasi, AKS memiliki pabrik gula dengan kapasitas 6.000 ton per hari. Selain di Dubai, AKS juga memiliki investasi di Mesir dan Spanyo. Penghasilan AKS per tahun diperkirakan dapat mencapai USD 14 miliar.
“Kebutuhan gula nasional sekitar 6,7 juta ton. Terdapat beberapa cara mengurangi impor gula, di antaranya dengan menyiapkan lahan perkebunan tebu dan mendorong proses transformasi digital. Kehadiran AKS di Indonesia, Insyallah dapat membantu memenuhi kebutuhan gula nasional,” kata Menperin.
ADVERTISEMENT