Putin Ancam Pangkas Produksi Minyak Imbas Pembatasan Harga dari Negara Barat

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
10 Desember 2022 8:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi jembatan yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea melintasi Selat Kerch. Foto: Sputnik/Pool via REUTER
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi jembatan yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea melintasi Selat Kerch. Foto: Sputnik/Pool via REUTER
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia dapat memangkas produksi minyak serta menolak untuk menjualnya ke negara yang memberlakukan batasan harga. Dia menyebut pembatasan harga tersebut adalah tindakan "bodoh" dari Barat terhadap minyak Rusia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya negara-negara yang tergabung dalam G7 beserta Uni Eropa dan Australia, telah menyetujui batas harga senilai USD 60 per barel untuk minyak mentah lintas laut Rusia setelah anggota UE mengatasi perlawanan dari Polandia.
"Mengenai reaksi kami, saya telah mengatakan bahwa kami tidak akan menjual ke negara-negara yang membuat keputusan seperti itu. Kami akan berpikir, mungkin, bahkan tentang kemungkinan, jika perlu ... pengurangan produksi," kata Putin kepada wartawan di ibu kota Kyrgyzstan, Bishkek.
Putin mengatakan Rusia memiliki perjanjian produksi dengan anggota lain dari kelompok produsen minyak OPEC+, sehingga langkah ekstrem tersebut masih mungkin untuk terjadi. Rusia sendiri merupakan pengekspor gas dan minyak terbesar kedua dunia setelah Arab Saudi.
"Kami sedang memikirkan hal ini, belum ada solusi. Dan langkah konkret akan dituangkan dalam surat keputusan dari presiden Rusia yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan," ujar Putin.
Tangki minyak di dekat kota Usinsk, 1500 kilometer (930 mil) timur laut Moskow, Russia. Foto: Dmitry Lovetsky/AP Photo
Juru bicara White House, John Kirby, mengatakan ancaman Putin tidak terduga namun ia mengaku tidak terkejut dengan komentar seperti itu. Ia masih harus melihat tindakan apa yang diambil Moskow nantinya.
ADVERTISEMENT
Menurut Putin, batas harga USD 60 per barel tidak berpengaruh pada anggaran yang dianggap akan menekan keuangan Rusia karena masih sesuai dengan harga jual minyak Rusia.
Harga minyak mentah campuran Ural pada Jumat (9/12) lalu berkisar USD 53 per barel, menurut data dari Reuters.
"Ini akan menyebabkan runtuhnya industri itu sendiri, karena konsumen akan selalu bersikeras bahwa harganya lebih rendah. Industri sudah kekurangan investasi, kekurangan dana, dan jika kita hanya mendengarkan konsumen, maka investasi ini akan berkurang ke nol," kata Putin.
"Semua ini pada tahap tertentu akan menyebabkan lonjakan harga yang dahsyat dan runtuhnya sektor energi global. Ini adalah proposal yang bodoh, disalahpahami dan dipikirkan dengan buruk," lanjutnya.