Renault Pertimbangkan Bikin Pasar Kendaraan Listrik Massal di India

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
9 Januari 2023 15:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mobil Listrik Renault Zoe di IIMS Hybrid 2021. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Listrik Renault Zoe di IIMS Hybrid 2021. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Renault sedang mempertimbangkan untuk membangun pasar kendaraan listrik massal di India. Diberitakan Reuters, langkah tersebut bagian dari dorongan baru ke pasar di mana adopsi kendaraan listrik diharapkan tumbuh dengan cepat dari basis kecil.
ADVERTISEMENT
Adapun kendaraan listrik di India berada di jalur yang kurang dari 1 persen dari penjualan mobil tahun lalu, tetapi pemerintah telah menetapkan target sebesar 30 persen pada tahun 2030. Hal ini tentu menunjukkan adanya pergeseran persepsi dari pasar mobil di India, yang mencatat pertumbuhan tercepat dari pasar utama mana pun di 2022.
Sumber menyebutkan bahwa peninjauan tersebut akan menilai potensi permintaan, harga, dan kemampuan untuk membangun kendaraan listrik dengan komponen lokal. Adapun waktu peluncuran akan dilakukan pada akhir 2024.
Langkah tersebut merupakan bagian dari rencana yang lebih luas dari Renault untuk kembali menghidupkan penjualan di negara, di mana sang produsen mobil tetap menghasilkan keuntungan meski menjual lebih sedikit mobil pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Renault India menolak mengomentari rencana produk, tetapi pihaknya mengatakan bahwa perusahaan memiliki fokus yang kuat pada elektrifikasi secara global.
Menurut perkiraan dari S&P Global Mobility, India akan menjadi pasar terbesar ketiga di dunia untuk penumpang dan kendaraan ringan lainnya, menggantikan pasar Jepang. Penjualan di seluruh industri diperkirakan tumbuh sebesar 23 persen menjadi 4,4 juta kendaraan pada tahun 2022.
Hal tersebut berbeda dengan prospek AS, di mana pasar diperkirakan akan tetap di bawah level 2019 di tahun depan, serta China yang permintaannya melemah.
"India akan memainkan peran penting dalam proyek Renault-Nissan di masa depan, tetapi rencana lokal tidak akan diselesaikan sebelum kesepakatan global tentang restrukturisasi aliansi tercapai," kata salah satu sumber.
ADVERTISEMENT
Pihak Renault telah berharap untuk mencapai kesepakatan dengan Nissan pada Desember, namun diskusi melambat akibat kekhawatiran dari pihak produsen mobil asal Jepang tersebut mengenai berbagai masalah, seperti perlindungan kekayaan intelektualnya.
Di India, produsen mobil dalam negeri, Tata Motors mendominasi pasar penjualan mobil listrik, serta pemain asing seperti Stellantis, Hyundai Motor dan SAIC MG Motor akan merapat pada peluncuran kendaraan listrik.
Renault sendiri sudah memproduksi kendaraan listrik versi Kwid di China yang dijual di pasar tersebut sebagai City K-ZE dan diekspor ke Perancis sebagai Dacia Spring. Untuk memenuhi syarat penerimaan insentif di India, Renault harus membangun mobil di pabrik aliansinya di India Selatan dan mencari komponen secara lokal.
Secara mayoritas, pabrik di India dimiliki oleh Nissan. Namun, pihak Nissan enggan untuk berkomentar.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari reboot India, Renault juga berencana untuk berinvestasi dalam perbaikan dan peningkatan beberapa dealer utamanya di kota-kota besar. Perusahaan mengeklaim memiliki 500 outlet penjualan di India.