Saham Nike Merosot Akibat Tekanan Margin di Sektor Ritel

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
1 Oktober 2022 13:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Logo Nike. Foto: REUTERS/Lucy Nicholson
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Logo Nike. Foto: REUTERS/Lucy Nicholson
ADVERTISEMENT
Saham Nike Inc mencapai posisi terendah selama 2,5 tahun pada Jumat (30/9) setelah peringatan perusahaan tentang tekanan margin dari penurunan harga yang meluas memicu kekhawatiran di sektor ritel. Hal ini menyebabkan guncangan pada para produsen peralatan atletik lainnya yang bergerak di sektor yang sama.
ADVERTISEMENT
Produsen pakaian olahraga terbesar di dunia tersebut pada Kamis (29/9) menjadi yang terbaru dalam jajaran merek konsumen dan pengecer untuk menggarisbawahi tekanan pada margin dari penggenjotan diskon. Dikarenakan perusahaan sedang bergegas untuk mengurangi kelebihan persediaan di tengah kondisi permintaan yang melambat.
Dikutip dari Reuters, Nike mengatakan pihaknya memperkirakan margin kotor setahun penuh turun 200-250 basis poin, selain itu juga Nike dirugikan oleh penguatan dolar.
"Mengingat (pembaruan dan) rencana Nike untuk secara agresif melikuidasi barang-barang di luar musim selama dua kuartal ke depan, kami melihat risiko bahwa industri secara keseluruhan menjadi jauh lebih promosi sebagai hasilnya," ujar analis Baird Jonathan Komp.
Menurut laporan Reuters, saham Nike terakhir turun hampir 10 persen pada USD 86 dan akan kehilangan sekitar USD 15 miliar nilai pasar jika kerugian terus berlanjut sepanjang sesi. Saham Under Armour turun 7,3 persen, sedangkan rekan-rekan Jerman Adidas dan Puma masing-masing turun 5 persen dan 8,3 persen.
ADVERTISEMENT
"Promosi dan prospek Nike adalah pertanda buruk untuk panduan di Under Armour, Adidas, Puma, dan lainnya di bidang atletik," kata analis Cowen John Kernan.