Swiss Ancam Sanksi Ekonomi China Jika Invasi Taiwan!

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
Konten dari Pengguna
1 Agustus 2022 13:26 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penumpang bus diminta untuk mencari perlindungan selama latihan serangan udara bernama Wan An, latihan 30 menit, pengingat meningkatnya ancaman militer China. Foto: REUTERS/Ann Wang
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang bus diminta untuk mencari perlindungan selama latihan serangan udara bernama Wan An, latihan 30 menit, pengingat meningkatnya ancaman militer China. Foto: REUTERS/Ann Wang
ADVERTISEMENT
State Secretariat for Economic Affairs (SECO) Swiss akan memberikan sanksi ekonomi ke China jika negara itu menyerang Taiwan. Pernyataan itu terlontar usai China meningkatkan jumlah militernya di wilayah Taiwan untuk pemerintahan yang terpilih secara demokratis di Taiwan agar mengakui kedaulatan China.
ADVERTISEMENT
Direktur Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi (SECO) Marie-Gabrielle Ineichen-Fleisch mengatakan pihaknya mantap untuk memberikan sanksi ke China jika negara pimpinan Xi Jinping itu menginvasi Taiwan.
“Namun, sanksi dalam kasus China akan jauh lebih drastis daripada sanksi terhadap Rusia karena hubungan ekonomi jauh lebih penting. Oleh karena itu, mungkin akan ada diskusi yang lebih besar di Uni Eropa dan Amerika Serikat serta di Swiss daripada di Rusia. Tapi saya harap itu tidak akan pernah terjadi," kata dia dikutip dari Reuters, Senin (1/8).
Sementara itu, pemerintah Taiwan mengeklaim bahwa hanya 23 juta penduduk mereka yang bersedia melepas kewarganegaraannya. Meski begitu, Taiwan bersikeras mempertahankan diri jika diserang China.
Sebelumnya, SECO memberikan sanksi ekonomi ke Rusia karena menginvasi Ukraina. Sanksi ekonomi diberlakukan ke pemerintahan Putin sejak Februari 2022 karena militer Rusia militer Rusia makin banyak masuk ke Ukraina dan menyerang hingga saat ini.
ADVERTISEMENT