Tak Perlu Berhenti Saat Bayar Tol, Pemerintah Siapkan Sistem Nirsentuh MLFF

Pengendara mobil melakukan transaksi e-toll saat keluar Gerbang Tol Pasteur. Foto: Novrian Arbi/Antara

Pemerintah melalui Kementerian PUPR telah menyiapkan teknologi bayar Nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) untuk transaksi tol. Hal ini merupakan bentuk pemerintah dalam meningkatkan efisiensi pembayaran jalan tol.

“Untuk meningkatkan tata kelola sistem layanan jalan tol agar lebih efisien, efektif, aman, dan nyaman, Kementerian PUPR akan menerapkan sistem transaksi Tol Nontunai Nirsentuh MLFF,” tulis Kementerian PUPR dalam unggahan Instagramnya, dikutip Kamis (27/01).

Dengan menerapkan sistem MLFF, terdapat banyak keuntungan khususnya bagi pengendara. Salah satu kelebihan dari sistem ini adalah pengendara tidak perlu berhenti saat bayar tol.

“Selain itu MLFF juga akan mempersingkat waktu tempuh, mengefisienkan biaya operasi, dan meminimalisir penggunaan bahan bakar,” lanjutnya.

Sistem MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS), di mana pengendara dapat melakukan transaksi pembayaran jalan tol melalui aplikasi khusus di smartphone.

Selanjutnya, GPS akan menentukan lokasi dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.

“Teknologi ini akan mengenali dan mengidentifikasi kendaraan pengguna, sehingga transaksi dapat dilakukan secara langsung, lebih cepat, dan efisien, tanpa antrean dan tundaan transaksi,” mengutip situs resmi Kementerian PUPR.

Melalui penerapan ini, waktu transaksi di gerbang tol turun hanya menjadi 0 detik. Sebelumnya, kegiatan transaksi di gerbang tol menggunakan uang eletronik memakan waktu sekitar 4 detik dan transaksi dengan uang kartal menyita waktu 10 detik.

Manfaat lain dari diterapkannya sistem transaksi MLFF ini salah satunya adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan.

Sistem MLFF adalah hasil kerja sama bilateral Indonesia dengan Hungaria, di mana Pemerintah Hungaria menginvestasikan Rp4,5 triliun dalam bentuk Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Teknologi MLFF ini memang banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur, termasuk Hungaria. Di Hungaria sendiri teknologi MLFF sudah sukses diterapkan selama lebih dari tujuh tahun.