Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tarif Trans Pakuan Bogor Diprediksi Lebih Murah dari Transjakarta
28 November 2021 8:09 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penentuan tarif yang akan diterapkan pada BisKita Trans Pakuan di Kota Bogor masih dalam tahap evaluasi. Namun, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ ) Kementerian Perhubungan memperkirakan tarifnya akan lebih murah dari bus Transjakarta .
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini BisKita masih dalam tahap uji coba sejak 2 November dan penggunaannya masih gratis karena disubsidi pemerintah. Kepala BPTJ, Polana B Pramesti , mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan tarif gratis tersebut berlaku hingga akhir tahun atau tidak.
"BPTJ segera melakukan evaluasi, apakah operasional gratis itu sampai akhir tahun atau masih bisa diperpanjang beberapa waktu lagi," ujar Polana, Sabtu (27/11).
Jika tarif akan diberlakukan, BPTJ akan melakukan survey kepada warga Bogor sebagai upaya penyesuaian dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Prediksinya, tarif Trans Pakuan akan lebih rendah dibandingkan dengan Transjakarta yang saat ini tarifnya Rp 3.500.
Selaras dengan pernyataan tersebut, Ketua Badan pengawas Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kodjari) Kota Bogor, Dewi Jani Tjandra, yang merupakan investor BisKita Trans Pakuan mendukung tarif sebesar Rp 2.500 saja.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, tarif tersebut sudah pantas dan layak diberlakukan untuk bus dengan fasilitas AC yang nyaman di Bogor.
Sebelumnya, sejak 2 November lalu, BPTJ telah resmi mengoperasikan 10 unit BisKita Trans Pakuan di koridor satu, Stasiun Bogor-Ciparigi. Koridor tersebut melintasi Ciparigi, Warung Jambu, Ahmad Yani, Air Mancur, Fly Over Martadinata, Merdeka, Jembatan Merah, dan Stasiun Bogor.
Evaluasi dilakukan secara bertahap hingga saat ini terlihat adanya peningkatan penumpang, tercatat yang paling tinggi pada 21 November lalu sebanyak 3.415 orang. Dengan itu, BPTJ akan menambah unit operasional sebanyak 49 unit hingga akhir 2021.