Konten dari Pengguna

TotalEnergies Disebut Ungguli Shell dan BP di Bisnis Energi Terbarukan

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
8 November 2022 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi SPBU Shell Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi SPBU Shell Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan energi asal Prancis, TotalEnergies, disebut berhasil mengungguli saingannya yaitu Shell dan BP dalam membangun bisnis energi terbarukan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, saham dari tiga raksasa Eropa yakni Exxon Mobil dan Chevron terus membuntuti saingan mereka yang berfokus pada minyak dan gas. Hal ini tentu membuat investor di sektor tersebut harus tetap berhati-hati.
Menurut laporan Reuters, saham TotalEnergies secara signifikan unggul dari para pesaingnya di Inggris. Bahkan setelah perusahaan tersebut melaporkan rekor laba mereka pada kuartal ketiga tahun 2022 berkat operasi minyak dan gas yang berkembang pesat dan utang yang hampir nol.
Adapun seluruh perusahaan energi seperti BP, Shell, dan TotalEnergies telah menetapkan rencana ambisius mereka untuk beralih ke energi yang rendah karbon dan terbarukan dalam beberapa dekade mendatang. Hal ini diupayakan untuk menyukseskan program pemangkasan emisi rumah kaca menjadi nol bersih.
ADVERTISEMENT
TotalEnergies memiliki portofolio 7,4 gigawatt (GW) kapasitas energi terbarukan yang terpasang secara bersih pada akhir September lalu. Angka tersebut menyusul investasi seperti kemitraan senilai USD 2 miliar dengan Grup Adani India di tahun lalu, serta akuisisi 50 persen saham di salah satu perusahaan energi terbarukan terbesar di Amerika Serikat, Clearway.
Sebagai perbandingan, BP telah membangun sekitar 2 GW kapasitas energi terbarukan, dan sebagian kapasitas tersebut melalui 50 persen sahamnya di Lightsource BP.
Selain itu, kapasitas bersih Shell lebih tinggi sedikit dari BP, yakni pada 2,2 GW dengan akuisisi termasuk produsen AS Savion dan India Sprng Energy pada awal tahun ini.
TotalEnergies bertujuan untuk memiliki 100 GW kapasitas energi terbarukan pada tahun 2030, sementara BP menargetkan 50 GW energi terbarukan bersih. Shell belum menetapkan target kapasitas tetapi bertujuan untuk memperdagangkan 530 terawatt jam listrik selama periode tersebut.
ADVERTISEMENT
Lembaga pemeringkat kredit, Moody's, mengatakan bahwa pergeseran akan membawa perusahaan ke persaingan langsung dengan utilitas untuk proyek-proyek yang menghasilkan pengembalian yang lebih rendah dari investasi minyak dan gas tradisional.
"Kemampuan BP, Shell, dan TotalEnergies untuk meningkatkan pengembalian melalui optimalisasi kepemilikan, bauran pendanaan, pemasaran, dan integrasi ke dalam keseluruhan penawaran mereka akan menjadi kunci untuk total pengembalian yang dicapai," kata Moody's dalam sebuah catatan.