Konten dari Pengguna

Uni Eropa Peringatkan Risiko Pemutusan Total Gas Rusia

Kabar Bisnis
Segala informasi soal bisnis, mulai rumor pasar hingga kabar terbaru dunia bisnis.
7 Juli 2022 21:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemandangan stasiun penerima Pipeline Inspection Gauge (PIG), Nord Stream 2 bagian dari area pendaratan di Lubmin di pantai Laut Baltik Jerman. Foto: John MACDOUGALL/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan stasiun penerima Pipeline Inspection Gauge (PIG), Nord Stream 2 bagian dari area pendaratan di Lubmin di pantai Laut Baltik Jerman. Foto: John MACDOUGALL/AFP
ADVERTISEMENT
European Commission Chief, Ursula von der Leyen, pada hari Rabu (6/7) memperingatkan negara Uni Eropa (UE) harus memikirkan rencana darurat agar siap untuk penghentian total gas Rusia. Langkah itu dipicu konflik Rusia dengan Ukraina.
ADVERTISEMENT
“Jelas (Presiden Rusia Vladimir) Putin terus menggunakan energi sebagai senjata. Inilah mengapa Komisi sedang mengerjakan rencana darurat Eropa,” katanya kepada legislator di Strasbourg, Prancis, sebagaimana dikutip dari The Washington Post, Kamis (7/7).
Uni Eropa telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia, termasuk pada beberapa pasokan energi, dan menjauhkan diri dari pengiriman yang dikendalikan Kremlin. Tetapi, Kepala Cabang Eksekutif UE mengatakan blok itu harus siap menghadapi gangguan dari Moskow, dan menyatakan rencana pertama akan dipresentasikan pada pertengahan bulan.
“Sangat penting untuk memiliki tinjauan Eropa dan pendekatan terkoordinasi untuk potensi penghentian total gas Rusia,” kata von der Leyen. Sejumlah anggota UE telah terkena pengurangan atau pemotongan penuh dalam pasokan gas karena kebuntuan politik dengan Moskow atas invasi ke Ukraina yang meningkat.
ADVERTISEMENT
Jerman menyatakan pekan lalu bahwa mereka yakin Rusia mungkin tidak melanjutkan pengiriman gas alam ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1 setelah pekerjaan pemeliharaan yang direncanakan pada bulan Juli. Langkah ini memperumit prospek pada musim dingin nanti dan akan menjadi potensi kesulitan di masa depan.
Pengurangan aliran gas melalui Nord Stream 1, pipa yang mengalir di bawah Laut Baltik dari Rusia ke Jerman, disebabkan oleh raksasa energi milik negara Gazprom dari Rusia yang mengalami masalah teknis. Sanksi Barat diklaim berdampak pada pemeliharaan peralatan.
Untuk mencegah kekurangan selama musim dingin, 27 negara Uni Eropa telah menyetujui bulan lalu bahwa semua penyimpanan gas alam di wilayah tersebut harus ditambah hingga setidaknya 80 persen kapasitas. Peraturan baru juga menyatakan bahwa sebelum musim dingin 2023–2024, penyimpanan gas bawah tanah di tanah UE harus 90 persen penuh.
ADVERTISEMENT
Menurut von der Leyen, penyimpanan berada di 55 persen seminggu yang lalu, dan pengiriman gas alam cair dari Amerika Serikat telah meningkat tiga kali lipat.
Terdapat blok 27 negara telah mengubah kebijakan energinya dan memutuskan hubungan dengan bahan bakar fosil Rusia sebagai akibat dari konflik di Ukraina. Selain larangan impor batu bara Rusia yang akan mulai berlaku pada bulan Agustus, negara-negara anggota UE telah sepakat untuk melarang 90 persen minyak Rusia pada akhir tahun.
Gas adalah bahan bakar yang digunakan untuk menjalankan pabrik dan menghasilkan listrik, tetapi UE memilih untuk tidak memasukkannya ke dalam sanksinya sendiri karena khawatir akan merugikan ekonomi Eropa secara serius. Di mana sebelum konflik di Ukraina, 25 persen minyaknya dan 40 persen gas alamnya berasal dari Rusia.
ADVERTISEMENT