Konten dari Pengguna

10 Peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang Menakjubkan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
2 Juni 2024 8:10 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang Menakjubkan dan Bernilai Sejarah. Foto: Freepik.com/brgfx
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang Menakjubkan dan Bernilai Sejarah. Foto: Freepik.com/brgfx
ADVERTISEMENT
Peninggalan Kerajaan Mataram Islam adalah saksi bisu dari kejayaan dan keagungan masa lampau. Dibangun dengan keahlian yang luar biasa, setiap peninggalan mengandung nilai sejarah dan budaya yang tak ternilai.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Mataram Islam, sebuah entitas bersejarah yang kini fokus pada penelitian dan eksplorasi arkeologi, menyimpan sejumlah besar peninggalan budaya dan arsitektur yang menakjubkan.

Peninggalan Kerajaan Mataram Islam

Sebagai salah satu kerajaan terbesar di Nusantara pada masa itu, peninggalan Kerajaan Mataram Islam menjadi bukti keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia yang perlu kita apresiasi hingga hari ini.
Dikutip dari kebudayaan.jogjakota.go.id, bpcbdiy.kemdikbud.go.id dan wonderfulimages.kemenparekraf.go.id, berikut 10 peninggalan kerajaan Mataram Islam yang menakjubkan.

1. Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning

Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning adalah salah satu masjid bersejarah yang menjadi bukti keislaman yang kokoh di wilayah Yogyakarta.
Dibangun pada masa Kesultanan Yogyakarta, masjid ini memiliki arsitektur tradisional yang khas dengan atap limas dan dinding-dinding yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah dan bermakna.
ADVERTISEMENT
Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan keagamaan yang penting bagi masyarakat sekitar.

2. Keraton Kesultanan Yogyakarta

Keraton Kesultanan Yogyakarta adalah sebuah istana megah yang menjadi lambang kebesaran dan kekayaan budaya Kesultanan Yogyakarta.
Dibangun pada tahun 1755 oleh Sultan Hamengkubuwono I, istana ini menjadi pusat pemerintahan dan budaya yang penting dalam sejarah Yogyakarta.
Gaya arsitektur Jawa yang khas tercermin dalam setiap bangunan istana, seperti Bangsal Sri Manganti, Bangsal Kencono, Pendopo Alun-Alun Utara, serta ruangan-ruangan lain yang berfungsi sebagai tempat penting dalam aktivitas kehidupan keraton.
Selain sebagai pusat pemerintahan, keraton ini juga menjadi pusat kebudayaan, tempat pelaksanaan upacara adat, pertunjukan seni, dan penyimpanan berbagai benda bersejarah yang memiliki nilai tinggi bagi kebudayaan Jawa.
ADVERTISEMENT

3. Masjid Agung Gedhe Kauman

Masjid Agung Gedhe Kauman adalah salah satu masjid tertua dan terbesar di Yogyakarta yang menjadi lambang keberagaman dan kedamaian umat Islam di kota ini.
Masjid ini adalah tempat ibadah utama bagi Kesultanan Yogyakarta dan menjadi pusat aktivitas keagamaan dan budaya Islam yang penting.
Arsitektur megah dan khas masjid ini mencerminkan kejayaan dan kemuliaan Islam pada masa itu, dengan atap yang tinggi, kolom-kolom yang kokoh, dan hiasan-hiasan yang bernilai seni tinggi.
Keberadaan dan kelestarian peninggalan-peninggalan bersejarah ini tidak hanya menjadi warisan berharga bagi Yogyakarta, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.
Mereka menggambarkan kebesaran, keagungan, dan keindahan dalam sejarah dan budaya Islam di wilayah ini, serta menjadi bukti nyata peradaban yang maju dan berpengaruh.
ADVERTISEMENT
Dengan menjaga dan memelihara peninggalan-peninggalan ini, kita dapat terus menghargai dan memahami nilai-nilai kehidupan dan kebudayaan yang telah diwariskan oleh para leluhur kita.

4. Keraton Kasunanan Surakarta

Keraton Kasunanan Surakarta adalah salah satu istana resmi dari Kesunanan Surakarta yang didirikan pada tahun 1745. Keraton ini menggambarkan kejayaan dan kemegahan Kerajaan Mataram Surakarta pada masa itu.
Arsitekturnya mencerminkan keindahan dan kompleksitas seni Jawa, dengan tata letak yang simetris dan detail-detail arsitektur yang halus.
Setiap bangunan dalam keraton ini memperlihatkan keanggunan seni dan budaya Jawa yang kaya, mulai dari ornamen-ornamen di dinding hingga ukiran-ukiran kayu yang rumit.
Selain menjadi pusat pemerintahan, keraton ini juga berfungsi sebagai pusat kebudayaan dan spiritual, di mana berbagai upacara adat dan keagamaan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Keberadaan Keraton Kasunanan Surakarta tidak hanya sebagai peninggalan sejarah, tetapi juga sebagai simbol kekayaan budaya yang harus dilestarikan dan dihargai.
Keraton ini terus menjadi tempat penting dalam memelihara dan mempromosikan warisan budaya Jawa bagi generasi mendatang.

5. Kompleks Makam Imogiri

Kompleks Makam Imogiri adalah tempat peristirahatan terakhir bagi beberapa raja dan keluarga kerajaan Mataram Islam, seperti makam Sultan Agung, Sultan HB I, Sultan HB VII, dan lainnya.
Selain sebagai tempat pemakaman, salah satu peninggalan kerajaan Mataram Islam ini juga menjadi tempat ziarah dan pusat kegiatan keagamaan bagi umat Islam di Yogyakarta.
Arsitektur makam-makam di sini mencerminkan keagungan dan kemegahan pada masa tersebut, dengan hiasan-hiasan yang halus dan simbol-simbol keislaman yang mendalam.

6. Masjid Al Fatih Kepatihan

Masjid Al Fatih Kepatihan adalah salah satu masjid bersejarah yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan keagamaan dan budaya di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Masjid ini memiliki arsitektur yang menggabungkan elemen-elemen seni Islam tradisional dengan sentuhan modern, terutama terlihat pada atap tiga lapis yang indah dan dinding-dinding yang dihiasi dengan ukiran kaligrafi serta motif-motif Islam lainnya.
Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan budaya bagi masyarakat sekitar.
Keberadaan masjid ini memperkaya kehidupan spiritual dan sosial, menjadi saksi bisu dari sejarah panjang perkembangan Islam di Yogyakarta.

7. Masjid Agung Keraton Surakarta

Masjid Agung Keraton Surakarta adalah salah satu peninggalan bersejarah yang memancarkan keindahan arsitektur tradisional yang memikat.
Dibangun oleh Pakubuwono III antara tahun 1763 hingga 1768, masjid ini mempersembahkan gaya tajug yang istimewa dengan atap berlapis tiga dan puncak mustaka yang megah.
ADVERTISEMENT
Sebagai sebuah masjid kerajaan, Masjid Agung Keraton Surakarta tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat aktivitas keagamaan dan budaya yang khas bagi kerajaan Surakarta.
Salah satu ciri khas yang membuat Masjid Agung Keraton Surakarta begitu istimewa adalah perannya dalam mendukung segala keperluan kerajaan yang terkait dengan keagamaan.
Berbagai upacara keagamaan seperti grebeg, sekaten, dan maulid Nabi Muhammad saw dilaksanakan di masjid ini, menjadikannya sebagai pusat spiritual yang penting bagi kerajaan.
Di dalam kompleks Masjid Agung, pengunjung dapat menemukan berbagai bangunan dengan fungsi kultural yang khas dari perpaduan budaya Jawa-Islam.
Maksura, misalnya, merupakan salah satu elemen yang tidak terpisahkan dari masjid kerajaan ini.
Maksura adalah sebuah ruangan terpisah di dalam masjid yang digunakan oleh keluarga kerajaan untuk melaksanakan ibadah dengan lebih privat dan hening.
ADVERTISEMENT

8. Keraton Kotagede

Keraton Kotagede adalah istana resmi dari Mataram Kuno yang didirikan oleh Panembahan Senopati pada tahun 1575.
Keraton ini memiliki gaya arsitektur yang khas dengan pengaruh Hindu dan Islam yang kuat. Bangunan-bangunannya dipenuhi dengan ukiran-ukiran halus dan detil yang menggambarkan keindahan seni rupa pada masa itu.
Keraton ini juga menjadi simbol penting dalam sejarah penyebaran Islam di Jawa, mencerminkan integrasi budaya dan keagamaan yang terjadi pada masa tersebut.
Keindahan dan kekayaan budaya Keraton Kotagede menjadikannya salah satu peninggalan bersejarah yang berharga dan patut dilestarikan.

9. Taman Sari

Taman Sari adalah kompleks istana yang terletak di Yogyakarta, menjadi salah satu peninggalan bersejarah yang mencerminkan keindahan alam dan keagungan budaya pada masa Kerajaan Mataram Islam.
Kompleks ini mencakup kolam-kolam indah, taman-taman, dan bangunan-bangunan penting seperti Sumur Gumuling dan Pasiraman.
ADVERTISEMENT
Taman Sari tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi bagi keluarga kerajaan tetapi juga sebagai lokasi pertemuan penting dan upacara-upacara keagamaan serta kebudayaan.
Keindahan arsitektur dan lanskapnya mencerminkan perpaduan antara seni, alam, dan spiritualitas. Sumur Gumuling, misalnya, adalah bangunan unik dengan desain melingkar yang berfungsi sebagai masjid bawah tanah.
Pasiraman, atau tempat pemandian, digunakan oleh raja dan keluarganya untuk bersantai dan menyegarkan diri.
Keberadaan Taman Sari menunjukkan bagaimana Kerajaan Mataram Islam tidak hanya memperhatikan aspek spiritual dan pemerintahan, tetapi juga memberikan ruang bagi rekreasi dan keindahan alam yang harmonis

10. Segara Wana dan Syuh Brata

Segara Wana adalah hutan kerajaan yang memiliki nilai spiritual dan simbolik penting bagi Kesultanan Yogyakarta.
Di hutan ini, raja-raja melakukan upacara keagamaan dan kebudayaan penting yang menjadi bagian integral dari kehidupan kerajaan.
ADVERTISEMENT
Segara Wana tidak hanya menjadi tempat sakral, tetapi juga simbol kekuatan dan keberanian. Sementara itu, Syuh Brata adalah tempat latihan dan pengujian keberanian bagi pasukan keraton.
Tempat ini memainkan peran penting dalam pertahanan dan kekuatan militer kerajaan, memastikan pasukan siap menghadapi berbagai tantangan dan ancaman.
Kombinasi keduanya menunjukkan harmoni antara spiritualitas dan militerisme dalam Kesultanan Yogyakarta.
Beberapa peninggalan Kerajaan Mataram Islam ini tidak hanya menjadi bagian dari sejarah dan kebudayaan Kerajaan Islam di Jawa, tetapi juga merupakan warisan berharga yang perlu dilestarikan dan dijaga keberadaannya.
Peninggalan-peninggalan tersebut menjadi bukti nyata dari kejayaan, keindahan seni, dan kompleksitas budaya pada masa lampau, serta menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan bagi generasi-generasi yang akan datang.
ADVERTISEMENT