12 Novel Terbaik Sepanjang Masa dari Berbagai Negara

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
24 Juni 2022 17:35 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi novel terbaik sepanjang masa. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi novel terbaik sepanjang masa. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Banyak cara yang bisa dilakukan ketika sedang ingin menghibur diri, salah satunya dengan membaca novel terbaik sepanjang masa. Membaca novel bisa jadi pilihan karena dapat membantu seseorang untuk berimajinasi lebih luas.
ADVERTISEMENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel adalah karangan prosa yang berhubungan dengan pengalaman manusia secara imajinatif dan ditulis secara naratif. Novel terbagi menjadi beberapa genre, mulai dari fantasi, komedi, romantis, dan masih banyak lagi.
Istilah novel diambil dari kata bahasa Italia, yakni novella yang merupakan bentuk jamak dari novellus, varian akhir dari novus yang berati baru.
Secara etimoligi, istilah novella dimaknai sebagai semacam anekdot yang diperbesar seperti yang ditemukan dalam decameron klasik Italia pada abad ke-14.
Bagi yang sedang mencari referensi bacaan, di bawah ini ada kumpulan novel terbaik sepanjang masa dari berbagai negara dengan beragam genre.

Kumpulan Novel Terbaik Sepanjang Masa

Ilustrasi membaca novel terbaik sepanjang masa. Foto: Pixabay
Novel terbaik sepanjang masa ini dapat ditemukan secara online maupun offline. Menghimpun laman The Greatest Books, berikut novel terbaik sepanjang masa dari seluruh dunia untuk dijadikan sebagai referensi bacaan:
ADVERTISEMENT

1. In Search of Lost Time

Novel ini merupakan karya sastra yang dikarang Marcel Proust dalam bahasa Prancis sejak 1906 hingga tahun wafatnya pada 1922. Novel ini dikemas dalam tujuh jilid cerita yang diterbitkan secara resmi kepada khalayak ramai pada 1913 hingga 1927.
In Search of Lost Time menceritakan pengalaman Narator (yang tidak pernah disebutkan namanya secara pasti) saat ia tumbuh dewasa, belajar tentang seni, berpartisipasi dalam masyarakat, dan jatuh cinta.

2. Ulysses

Ulysses adalah novel modernis karya penulis Irlandia, James Joyce. Ini pertama kali diserialkan dalam beberapa bagian di jurnal Amerika The Little Review dari Maret 1918 hingga Desember 1920 dan kemudian diterbitkan secara keseluruhan di Paris oleh Sylvia Beach pada 2 Februari 1922, tepatnya ketika ulang tahun Joyce yang ke-40.
ADVERTISEMENT
Ulysses adalah kisah sehari dalam kehidupan Leopold Bloom saat ia melakukan perjalanan Dublin dan menjalankan kehidupannya, namun semua ditulis seolah-olah itu adalah epik klasik seperti The Odyssey.

3. Don Quixote

Don Quixote dianggap sebagai novel modern pertama di dunia dari sebuah kisah klasik asal Spanyol karya Miguel de Cervantes. Novel ini diterbitkan dalam 2 volume, pada 1605 dan 1615.
Buku ini berkisah mengenai sosok Alonso Quixano, seorang bangsawan Spanyol yang berimajinasi sebagai seorang kesatria yang ingin penumpas kejahatan yang terjadi di negerinya.

4. One Hundred Years of Solitude

One Hundred Years of Solitude adalah sebuah novel tahun 1967 karya penulis Kolombia, Gabriel García Márquez. Novel ini menceritakan kisah multi-generasi keluarga Buendía, di mana José Arcadio Buendía mendirikan kota (fiktif) Macondo. Novel ini sering disebut sebagai salah satu pencapaian tertinggi dalam sastra.
ADVERTISEMENT

5. The Great Gatsby

The Great Gatsby adalah novel karya F. Scott Fitzgerald, pengarang berkebangsaan Amerika. Pertama kali dipublikasikan pada 10 April 1925, yang berlatar kota New York dan Long Island selama musim panas pada 1922. Novel ini menggambarkan masa yang Fitzgerald sendiri menjulukinya "Era Jazz".

6. Moby Dick

Moby-Dick atau The Whale adalah sebuah novel yang dibuat oleh penulis Amerika Herman Melville pada 1851. Karya ini bercerita tentang petualangan sang tokoh (bernama Ishmael) dalam mengikuti pelayaran kapal pemburu paus yang dipimpin oleh seorang kapten obsesif bernama Kapten Ahab.
Sang kapten hanya memiliki satu kaki akibat kecelakaan di kala memburu seekor paus yang dijulukinya Moby-Dick. Ia sangat bernafsu melampiaskan dendamnya kepada sang hewan hingga tidak peduli akan keselamatan diri maupun anak buahnya. Cerita berakhir dengan tragedi.
Ilustrasi novel terbaik sepanjang masa. Foto: Pixabay

7. War and Peace

ADVERTISEMENT
Novel ini adalah sebuah karya sastra yang dicampur dengan bab-bab tentang sejarah dan filsafat oleh penulis Rusia Leo Tolstoy. Ini pertama kali diterbitkan secara serial, kemudian diterbitkan secara keseluruhan pada 1869.
War and Peace dianggap sebagai salah satu pencapaian sastra terbaik Tolstoy dan tetap menjadi sastra klasik dunia yang dipuji secara internasional.

8. Hamlet

The Tragedy of Hamlet, Prince of Denmark, atau kerap disingkat Hamlet adalah sandiwara tragedi karya William Shakespeare yang ditulis pada 1599-1601. Ini merupakan novel drama tentang salah satu tragedi Shakespeare yang terkenal.
Dalam bahasa Indonesia, buku ini diterjemahkan oleh Trisno Sumardjo dengan judul Hamlet, Pangeran Denmark. Menceritakan tentang seorang raja yang meninggal dengan misterius, jandanya lalu menikah dengan saudaranya.
ADVERTISEMENT
Arwah sang raja menghantui istana kerajaan. Ia ingin anaknya, Hamlet, untuk membalas dendam. Pangeran Hamlet yang berjiwa sensitif bersumpah untuk membalas dendam dengan segala cara yang akhirnya harus dibayar dengan mahal.

9. The Odyssey

The Odyssey adalah salah satu dari dua puisi epik Yunani kuno utama yang dikaitkan dengan Homer. Ini adalah salah satu karya sastra tertua yang masih ada dan masih banyak dibaca oleh khalayak modern.
Seperti halnya Iliad, puisi ini dibagi menjadi 24 buku. The Odyssey berisi kisah tentang pahlawan Yunani Odysseus, raja Ithaca, dalam perjalanan pulangnya setelah Perang Troya.
Setelah perang, yang berlangsung sepuluh tahun, perjalanannya berlangsung selama sepuluh tahun tambahan, selama waktu itu ia menghadapi banyak bahaya dan semua rekan krunya tewas.
ADVERTISEMENT
Dalam ketidakhadirannya, Odysseus dianggap mati, dan istrinya Penelope dan putranya Telemachus harus bersaing dengan sekelompok pelamar nakal yang bersaing untuk tangan Penelope dalam pernikahan.

10. Madame Bovary

Awalnya diterbitkan dengan judul Madame Bovary: Provincial Manners, Madame Bovary adalah novel perdana karya penulis dan sastrawan Prancis Gustave Flaubert, yang diterbitkan pada 1856.
Novel ini telah beberapa kali di-adaptasi ke dalam film, baik di televisi maupun layar lebar dalam bahasa Inggris maupun bahasa Prancis. Bahkan, novel ini sempat diubah ke dalam opera.
Hingga kini, novel tersebut diakui sebagai mahakarya dari Flaubert, dan termasuk salah satu karya paling penting dalam khasanah kesusastraan dunia.

11. The Divine Comedy

The Divine Comedy adalah puisi naratif yang panjang hasil karya Dante Alighieri, penulisannya dimulai pada 1308 hingga 1320, tepat satu tahun sebelum wafatnya sang penulis yaitu pada 1321. Puisi ini secara luas dianggap sebagai karya unggulan dalam sastra Italia, dan dipandang sebagai salah satu karya terbesar sastra dunia.
ADVERTISEMENT
Visiun imajinatif sang penyair tentang kehidupan setelah kematian merepresentasikan pandangan dunia abad pertengahan sebagaimana yang dikembangkan oleh Gereja Barat pada abad ke-14.
Divina Commedia berkontribusi membentuk bahasa Toskano, yang digunakan dalam penulisan karya ini, sebagai bahasa Italia baku. Karya ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni Inferno, Purgatorio, dan Paradiso.

12. Lolita

Lolita adalah novel yang ditulis oleh penulis asala Rusia, Vladimir Nabokov. Novel ini mengisahkan seorang pria paruh baya, Humbert (nama samaran) yang menyukai putri tirinya, gadis berusia 12 tahun yang bernama Dolores (Lolita).
Humbert berpendapat bahwa Lolita merupakan seorang gadis bernama Annabel Leigh yang ia temui ketika masih remaja. Ketatnya pengawasan orang tua membuat Humbert frustrasi dan beberapa bulan kemudian Lolita meninggal.
ADVERTISEMENT
Humbert melanjutkan kisahnya dengan menggambarkan frustrasinya yang tidak wajar, sampai akhirnya ia menikahi Valeria (Valechka) yang kemudian meninggalkannya.
Setelah bermigrasi ke Amerika Serikat, Humbert mengalami mental breakdown. Bagian satu buku ini diakhiri dengan pertemuannya dengan Dolores Haze, anak ibu kosnya di sebuah kota kecil di Amerika.
(NDA)