Konten dari Pengguna

13 Contoh Pertanyaan tentang Pernikahan dalam Islam dan Jawabannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
15 Januari 2025 12:32 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Pertanyaan tentang Pernikahan dalam Islam. Unsplash/Ahmad Syarif M.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Pertanyaan tentang Pernikahan dalam Islam. Unsplash/Ahmad Syarif M.
ADVERTISEMENT
Menjelang pernikahan, banyak pertanyaan yang muncul di benak calon pengantin. Pertanyaan tentang pernikahan dalam Islam ini penting untuk dijawab dengan benar agar pernikahan dapat dilaksanakan sesuai dengan syariat.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman uin-suka.ac.id, dalam Islam, pernikahan adalah sebagai suatu institusi sakral yang tidak hanya mengatur hubungan antara dua individu tetapi juga antara individu dengan masyarakat dan dengan Allah.
Pernikahan juga merupakan langkah besar yang sering kali diwarnai dengan berbagai keraguan dan pertanyaan. Dalam Islam, pernikahan bukan sekadar ritual, tetapi juga merupakan komitmen suci antara dua insan.

Contoh Pertanyaan tentang Pernikahan dalam Islam

Ilustrasi Contoh Pertanyaan tentang Pernikahan dalam Islam. Unsplash/Abi Ghouta.
Inilah deretan pertanyaan tentang pernikahan dalam Islam dan jawabannya.

1. Apa Syarat Sah Pernikahan dalam Islam?

Syarat sah pernikahan dalam Islam mencakup beberapa elemen penting. Pertama, kedua mempelai harus memiliki kemampuan untuk menikah, yaitu sudah baligh dan berakal. Selain itu, keberadaan wali nikah dan dua orang Saksi yang adil juga syarat yang tidak diabaikan.
ADVERTISEMENT
Ijab kabul, yaitu pernyataan resmi dari mempelai pria dan penerimaan dari mempelai wanita, juga harus dilaksanakan dengan baik. Selain syarat tersebut, penting juga untuk memastikan bahwa kedua belah pihak tidak memiliki hubungan mahram (darah dekat).
Dengan memenuhi semua syarat ini, pernikahan dapat dianggap sah menurut hukum Islam dan berlandaskan pada prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah.

2. Apa itu Mas Kawin dan Apa Fungsinya?

Mas kawin adalah pemberian yang wajib diberikan oleh suami kepada istri sebagai simbol komitmen dan penghargaan dalam pernikahan. Besaran mas kawin dapat bervariasi tergantung pada kesepakatan antara kedua belah pihak.
Mas kawin juga mencerminkan keseriusan niat suami untuk membina rumah tangga. Dalam konteks sosial, mas kawin berfungsi sebagai perlindungan bagi perempuan, memastikan bahwa mereka memiliki hak atas sesuatu yang dapat menjadi jaminan jika terjadi perceraian.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, kawin mas bukan sekadar formalitas, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai keadilan dan penghormatan terhadap perempuan dalam Islam.

3. Bagaimana Hukum Menikah dengan Mantan Pacar?

Menikah dengan mantan pacar dalam Islam diperbolehkan selama hubungan sebelumnya telah berakhir dengan baik dan tidak ada hal-hal yang melanggar syariat.
Yang terpenting adalah niat untuk membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Penting bagi pasangan untuk memastikan bahwa masa lalu mereka tidak mengganggu hubungan baru ini.
Sebelum melanjutkan ke jenjang pernikahan, disarankan agar pasangan melakukan refleksi diri. Menjaga dan menghindari perbuatan zina sebelum menikah sangat penting agar pernikahan dapat dimulai dengan baik di bawah ridha Allah.

4. Apakah Pernikahan Beda Agama Diperbolehkan?

Dalam Islam, pernikahan beda agama hukumnya haram bagi seorang Muslim yang menikah dengan non-Muslim kecuali jika non-Muslim tersebut adalah ahli kitab (Yahudi atau Kristen) dengan beberapa syarat tertentu.
ADVERTISEMENT
Hal ini didasarkan pada prinsip menjaga kesucian agama dan menghindari potensi konflik keyakinan dalam keluarga. Pernikahan yang sah harus sesuai dengan syariat Islam agar pasangan dapat menjalankan ibadah bersama dengan harmonis.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memilih pasangan dari kalangan sesama muslim agar nilai-nilai agama dapat terjaga dalam kehidupan berumah tangga.

5. Apa Saja Hak dan Kewajiban Suami Istri?

Dalam pernikahan Islam, suami mempunyai kewajiban untuk memberikan nafkah lahir dan batin kepada istri serta melindungi dan menghormati istri sebagai mitra hidup.
Suami juga bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya dan memastikan bahwa keluarga menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam. Di sisi lain, istri berhak mendapatkan perlakuan baik dari suami serta nafkah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, istri juga memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengembangan diri serta dukungan emosional dari suami. Keduanya harus saling menghormati hak masing-masing demi terciptanya keharmonisan dalam rumah tangga.

6. Bagaimana Cara Mengatasi Konflik dalam Pernikahan?

Mengatasi konflik dalam pernikahan memerlukan komunikasi yang baik antara suami dan istri. Keduanya perlu saling mendengarkan pendapat masing-masing terbawa tanpa emosi agar solusi yang diambil dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Terkadang, melibatkan pihak ketiga seperti konselor pernikahan bisa membantu menyelesaikan masalah yang lebih kompleks. Selain itu, penting bagi pasangan untuk selalu mengingat tujuan awal pernikahan mereka.
Dengan saling menghargai dan memahami satu sama lain, konflik dapat diminimalisir sehingga hubungan tetap kuat meskipun menghadapi berbagai tantangan.

7. Apa Hikmah dari Pernikahan dalam Islam?

Hikmah dari pernikahan dalam Islam sangatlah banyak, di antaranya adalah menciptakan keluarga yang harmonis dan saling mendukung satu sama lain dalam menjalani kehidupan beragama.
ADVERTISEMENT
Pernikahan juga menjadi sarana untuk menjaga diri dari perzinahan serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah melalui ikatan suci ini. Selain itu, melalui pernikahan, pasangan dapat saling melengkapi kekurangan masing-masing.
Dengan demikian, pernikahan bukan sekedar ikatan antara dua individu tetapi juga merupakan bagian dari ibadah kepada Allah Swt.

8. Apakah Poligami Diperbolehkan dalam Islam?

Poligami diperbolehkan dalam Islam dengan syarat-syarat tertentu sesuai dengan ketentuan Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 3. Suami yang ingin berpoligami harus mampu berlaku adil kepada semua istri baik dalam hal nafkah maupun perhatian emosional.
Keadilan ini menjadi syarat utama agar poligami tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Namun demikian, poligami seringkali menjadi topik kontroversial karena tantangan emosional dan sosial yang mungkin timbul di antara para istri.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berpoligami, seorang suami harus mempertimbangkan kemampuan dirinya untuk memenuhi semua tuntutan tersebut agar semua pihak merasa dihargai dan diperlakukan adil.

9. Apa Maksudnya dengan Wali Nikah?

Wali nikah adalah orang yang bertanggung jawab untuk menikahkan mempelai wanita pada saat akad nikah berlangsung. Wali biasanya adalah ayah atau kerabat dekat seperti kakek atau saudara laki-laki dari mempelai wanita.
Keberadaan wali nikah sangat penting karena ia bertindak sebagai pelindung hak-hak perempuan selama proses pernikahan. Dalam beberapa kasus di mana wali nikah tidak ada atau tidak bisa hadir, hukum Islam memperbolehkan penunjukan wali pengganti sesuai ketentuan syariat.
Wali nikah diharapkan dapat memberikan nasihat terbaik bagi calon pengantin wanita agar keputusan menikah diambil dengan bijaksana.
ADVERTISEMENT

10. Bagaimana Proses Perceraian dalam Islam?

Proses perceraian dalam Islam dikenal sebagai talak, di mana suami memiliki hak untuk menceraikan istrinya dengan mengikuti prosedur tertentu sesuai syariat.
Suami harus memberikan talak secara jelas dan tegas serta memberi waktu iddah (masa tunggu) bagi istri sebelum menikah lagi agar segala urusan terkait hak-hak perempuan diselesaikan terlebih dahulu.
Di sisi lain, jika perceraian dilakukan atas permintaan istri (khulu'), maka proses juga harus dilakukan sesuai ketentuan hukum Islam agar hak-hak kedua belah pihak tetap terjaga.
Dalam hal perceraian ini penting untuk memastikan bahwa semua aspek hukum termasuk hak anak-anak terpenuhi demi kesejahteraan mereka setelah perceraian terjadi.

11. Apa itu Ijab Kabul dalam Pernikahan?

Ijab kabul adalah rangkaian kata-kata resmi yang diucapkan oleh kedua mempelai saat akad nikah berlangsung. Ijab adalah ucapan dari mempelai pria yang menyatakan keinginannya untuk menikah mempelai wanita.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, kabul adalah penerimaan dari mempelai wanita atau wakilnya atas tawaran tersebut. Proses ijab kabul ini sangat penting karena merupakan inti dari akad nikah yang menandakan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk menjalani hidup bersama.

12. Mengapa Pernikahan Dianggap sebagai Ibadah dalam Islam?

Pernikahan dianggap sebagai ibadah karena merupakan pelaksanaan salah satu sunnah Rasulullah saw serta merupakan bagian dari upaya mendekatkan diri kepada Allah melalui pembentukan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah.
Melalui ikatan suci ini, pasangan dapat saling membantu dalam menjalankan kewajiban agama serta mendidik anak-anak mereka sesuai ajaran Islam.
Selain itu, setiap tindakan positif yang dilakukan oleh pasangan suami istri selama menjalani kehidupan rumah tangga dianggap sebagai amal saleh yang mendapatkan pahala dari Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, setiap aspek kehidupan berumah tangga bisa menjadi ladang ibadah jika dilandasi niat yang ikhlas untuk meraih ridha Allah.

13. Apakah ada Batasan Usia untuk Menikah dalam Islam?

Batasan usia untuk menikah bervariasi tergantung pada hukum negara masing-masing serta adat budaya setempat; namun secara umum dalam Islam tidak ada batasan usia pasti selama calon mempelai telah mencapai kedewasaan fisik dan mental (baligh).
Pada umumnya, usia minimal untuk menikah sering kali berada di kisaran 18 tahun ke atas. Penting bagi orang tua atau wali untuk memastikan bahwa anak-anak mereka siap secara emosional dan mental sebelum memasuki tahap pernikahan.
Itulah deretan pertanyaan tentang pernikahan dalam Islam dan jawabannya. (APR)