Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
13 Puisi tentang Alam Nusantara yang Indah
19 Maret 2025 19:40 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Alam Nusantara adalah sumber inspirasi yang tiada habisnya bagi para penyair. Puisi tentang alam Nusantara menggambarkan keindahan alam sekaligus mengajak pembaca untuk merenungi pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari indonesia.go.id, Indonesia memiliki keindahan gunung, lautan, hutan, dan keanekaragaman hayati, yang sering dituangkan dalam untaian kata yang penuh makna.
Puisi Tentang Alam Nusantara yang Sangat Indah
Berikut adalah berbagai puisi tentang alam Nusantara yang memotret keelokan alam Indonesia serta pesan yang tersirat di dalamnya.
1. Alam Nusantara
Mentari merekah di ufuk timur,
Menyapa lembut hamparan pantai pasir,
Ombak menari di tepian samudra,
Mengalun syahdu, melagukan cinta.
Rimba hijau membentang megah,
Tempat burung berkidung merdu,
Angin berbisik di pucuk-pucuk pinus,
Membawa harum tanah yang basah.
Gunung menjulang, gagah perkasa,
Berselimut kabut di pagi hari,
Sungai mengalir bagai syair abadi,
Meniti lembah, memeluk bumi.
Padi menguning di sawah terbentang,
Menari gemulai diterpa angin,
ADVERTISEMENT
Petani tersenyum menatap langit,
Bersyukur atas anugerah terhampar.
Oh, Nusantara, tanah nan jaya,
Pesonamu tak lekang oleh masa,
Dalam setiap hembusan angin dan desiran ombak,
Terkisah cinta yang tak pernah padam.
2. Senandung Nusantara
Gemuruh ombak di tepian pantai,
Membisikkan rindu pada sang angin,
Langit biru merangkai pelangi,
Di ufuk senja yang perlahan hening.
Hutan lebat berbisik mesra,
Pada burung yang terbang bebas,
Rimbun dedaunan menari lembut,
Meniti angin, memeluk cahaya.
Gunung-gunung berdiri megah,
Menjaga tanah, menjaga jiwa,
Sungai jernih mengalir tenang,
Merangkul bumi dalam cinta abadi.
Nusantara, tanah penuh cerita,
Di tiap desir angin dan langkah kaki,
Terukir sejarah, terjalin doa,
Pada alam yang setia melagukan harmoni.
3. Pesona Nusantara
Embun pagi meniti daun,
Menyapa bumi yang masih teduh,
ADVERTISEMENT
Mentari malu mengintip perlahan,
Menghangatkan alam, membelai lembut.
Gunung menjulang, kokoh berwibawa,
Berteman awan di puncak langit,
Hutan lebat bersuara merdu,
Dendang dedaunan dalam sunyi.
Sungai berliku memeluk lembah,
Menyapa batu, merayu pasir,
Airnya jernih bagai kaca,
Mencerminkan damai di alam liar.
Di laut biru, ombak menari,
Mencium karang, memeluk pantai,
Perahu berlayar, menjelajahi mimpi,
Di cakrawala yang tiada usai.
Nusantara, tanah nan elok,
Di setiap sudutmu terukir cinta,
Pesonamu abadi dalam jiwa,
Menjadi syair sepanjang masa.
4. Alam Ibu Pertiwi
Di ufuk timur mentari merekah,
Menyapu kabut di lembah hijau,
Angin lembut membelai sawah,
Mengalir tenang, menanam rindu.
Gunung menjulang, megah bermahkota,
Diselimuti awan yang menari pelan,
Hutan perawan bisikkan cerita,
Tentang burung dan angin berteman.
ADVERTISEMENT
Sungai mengalir bagai benang perak,
Meliuk lembut memeluk bumi,
Di tepian, nelayan berlayar tenang,
Menjemput rezeki di pagi dini.
Pantai berpasir memeluk lautan,
Ombak berkejaran dengan angin,
Di batas cakrawala, langit bertautan,
Menjadi kanvas indah nan hening.
Nusantara, tanah surga nan permai,
Setiap jengkalmu nyanyian cinta,
Dalam rindang, dalam ombak,
Kau abadi di dalam jiwa.
5. Nusantara Nan Permai
Mentari pagi mengintip malu,
Menyapa bumi dengan cahaya lembut,
Embun menari di ujung daun,
Membasuh hati yang rindu lembut.
Gunung berbisik pada awan,
Menjaga langit yang biru terang,
Hutan hijau bernafas damai,
Mengalun pelan dalam senandung alam.
Sungai berliku bagai sutra,
Mengalir tenang, merayu batu,
Ikan menari di air jernih,
Menyapa pagi dengan riang bersatu.
ADVERTISEMENT
Pantai berpasir memeluk lautan,
Ombak berkejaran mencium karang,
Angin laut membawa pesan,
Tentang cinta yang tak pernah hilang.
Oh, Nusantara, tanah tercinta,
Pesonamu abadi, tak lekang masa,
Dalam rindang, ombak, dan cakrawala,
Namamu terpatri di hati selamanya.
6. Rona Nusantara
Mentari pagi tersenyum lembut,
Menyibak kabut di puncak gunung,
Burung-burung terbang menyambut,
Menyanyikan riang alam nan agung.
Rimba hijau berbisik mesra,
Di tiap ranting, angin menari,
Bunga-bunga mekar bercerita,
Tentang pagi yang berseri.
Sungai berkilau bagai kaca,
Meliuk manis di antara bukit,
Ikan menari dalam ceria,
Bersama arus yang lembut memetik.
Pantai bersinar diterpa mentari,
Ombak berdesir mengusap pasir,
Langit membiru, laut bernyanyi,
Merangkul bumi dalam takdir.
Nusantara, indah nan megah,
Pesonamu tiada duanya,
ADVERTISEMENT
Dalam tiap sudut alam yang ramah,
Terukir cinta sepanjang masa.
7. Elok Nusantara
Di ufuk timur fajar merekah,
Cahayanya lembut membelai sawah,
Angin berbisik di antara padi,
Meniti embun, menebar harmoni.
Gunung menjulang berbalut mega,
Menjaga sunyi dalam samudra,
Hutan lebat merdu bersuara,
Nyanyian dedaunan dan burung merpati.
Sungai mengalir bagai sutra,
Membelah lembah, menari riang,
Batu-batu bisu menjadi saksi,
Perjalanan air tak kenal lelah.
Pantai bersih berhiaskan pasir,
Ombak berkejaran memeluk karang,
Langit membiru, lautan berseri,
Cakrawala memeluk senja yang datang.
Nusantara, elok tiada tara,
Alammu indah, memesona jiwa,
Dalam desiran angin dan debur ombak,
Tersimpan cinta yang tak pernah pupus.
8. Keindahan Nusantara
Mentari pagi tersenyum ramah,
Menyapu lembut pucuk-pucuk padi,
Embun menari di ujung daun,
ADVERTISEMENT
Membasuh bumi dalam harmoni.
Gunung perkasa berdiri megah,
Berteman awan di langit biru,
Rimba hijau berbisik mesra,
Diiringi kicau burung yang syahdu.
Sungai berliku mengalun tenang,
Membelah lembah, memeluk desa,
Airnya jernih bagai kaca,
Memantulkan cahaya surya.
Laut membiru seluas pandang,
Ombak menari di tepi pantai,
Angin berhembus membawa cerita,
Tentang cinta di tanah permai.
Nusantara, tanah nan elok,
Pesonamu abadi tak lekang waktu,
Di setiap sudut, di setiap jejak,
Tersimpan rindu yang selalu utuh.
9. Pesona Bumi Nusantara
Mentari pagi mengintip malu,
Di balik awan berarak pelan,
Embun menetes di ujung daun,
Menyapa bumi dengan kelembutan.
Gunung-gunung berdiri megah,
Berselimut kabut, sunyi mendalam,
Hutan rimbun bernyanyi lirih,
Dalam hembusan angin yang ramah.
Sungai berliku mengalir jernih,
ADVERTISEMENT
Meniti lembah, memeluk batu,
Riaknya lembut mengusap hati,
Membawa damai di setiap waktu.
Di tepian pantai ombak menari,
Mencium pasir, memeluk karang,
Laut membiru hingga cakrawala,
Memeluk langit dalam kedamaian.
Nusantara, indah tak terhingga,
Pesonamu abadi sepanjang masa,
Setiap sudutmu adalah puisi,
Tentang cinta dan harmoni.
10. Alam Nusantara
Mentari merekah di ufuk pagi,
Mengusap lembut sawah nan hijau,
Embun menari di ujung padi,
Mencipta kilau bagai berlian silau.
Gunung menjulang, megah berwibawa,
Berselimut awan, bersanding langit,
Angin berbisik, melantun nada,
Mengiring nyanyian dedaunan syahdu.
Sungai berkelok memeluk bukit,
Airnya jernih memantul senja,
Ikan menari di arus pelan,
Menghanyutkan damai dalam rasa.
Di tepi pantai, ombak berkejaran,
Mencium pasir, memeluk karang,
Langit membiru, laut bernyanyi,
ADVERTISEMENT
Menarikan rindu yang tak berbilang.
Nusantara, engkau permata,
Tanah surga nan kaya makna,
Setiap sudutmu adalah puisi,
Tentang cinta, harmoni, dan abadi.
11. Nusantara Tercinta
Mentari pagi menyapa lembut,
Menyibak kabut di puncak gunung,
Burung-burung terbang melambut,
Membawa lagu di udara mendung.
Rimba hijau berselimut sunyi,
Pohon-pohon menari perlahan,
Angin berhembus, bisikan bumi,
Menyatu damai dalam keheningan.
Sungai jernih mengalir tenang,
Membelai batu di dasar lembah,
Gemercik air bagai alunan,
Syair alam yang indah terarah.
Pantai berpasir memeluk lautan,
Ombak berdesir mencium karang,
Di cakrawala langit bertautan,
Menjadi lukisan nan menawan.
Oh Nusantara, bumi pertiwi,
Indahmu abadi tak tertandingi,
Pesonamu hidup di hati kami,
Selamanya kau kami cintai.
12. Semesta Nusantara
Mentari lembut menyapa pagi,
Menghangatkan puncak gunung yang tinggi,
ADVERTISEMENT
Kabut menari di udara sunyi,
Meniti lembah, membelai bumi.
Hutan hijau berbisik mesra,
Dedaunan menari di tiupan bayu,
Burung berkicau merdu suaranya,
Mengisi pagi dengan lagu syahdu.
Sungai berliku membelah lembah,
Airnya jernih memeluk batu,
Gemerciknya lembut bagai senandung,
Menyapa alam yang damai selalu.
Di tepi pantai, ombak berlari,
Mencium pasir, menari riang,
Angin laut membawa cerita,
Tentang samudra dan cakrawala.
Nusantara, tanah nan indah,
Pesonamu abadi sepanjang masa,
Setiap sudutmu adalah puisi,
Tentang cinta, damai, dan harmoni.
13. Cahaya Nusantara
Mentari pagi tersenyum lembut,
Menyibak kabut di puncak bukit,
Embun menetes di ujung daun,
Membasuh bumi dengan bening semangat.
Gunung menjulang memeluk awan,
Berbisik sunyi pada langit biru,
Hutan lebat bernyanyi riang,
ADVERTISEMENT
Dalam alunan kicau burung merdu.
Sungai berkelok mengalir tenang,
Mencumbu batu, merayu tebing,
Airnya jernih bagai cermin,
Memantulkan cahaya pagi yang bening.
Laut membiru, ombak menari,
Mencium pantai, memeluk karang,
Angin bertiup membawa cerita,
Tentang cinta yang tak berbilang.
Nusantara, tanah surga,
Setiap jengkalmu adalah puisi,
Pesonamu abadi sepanjang masa,
Tersimpan rindu di lubuk hati.
Puisi tentang alam Nusantara bukan adalah rangkaian kata yang indah sekaligus cerminan dari rasa syukur dan kepedulian terhadap lingkungan.
Melalui puisi, pembaca diajak untuk mencintai dan menjaga kekayaan alam yang telah diwariskan dari nenek moyang. (Zen)