Konten dari Pengguna

13 Surat-Surat Pendek Al-Qur'an yang Mudah Dihafalkan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
8 Agustus 2024 12:10 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Surat-Surat Pendek Al-Qur'an, Foto: Unsplash/Tamer ALKIS.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Surat-Surat Pendek Al-Qur'an, Foto: Unsplash/Tamer ALKIS.
ADVERTISEMENT
Surat-surat pendek dalam Al-Qur'an memiliki keistimewaan tersendiri karena selain mudah dihafalkan, juga memiliki makna yang dalam dan relevan untuk berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Meskipun singkat, surat-surat ini mengandung pesan-pesan penting tentang perlindungan, keesaan Tuhan, dan permohonan bantuan kepada Allah. Selain itu, surat-surat pendek ini sering dibaca dalam berbagai kesempatan, seperti dalam salat sehari-hari, doa, dan zikir.

Surat-Surat Pendek Al-Qur'an

Ilustrasi Surat-Surat Pendek Al-Qur'an, Foto: Unsplash/cihatatceken.
Umat muslim dianjurkan untuk selalu beribadah kepada Allah Swt. Salah satu kewajiban ibadah yang harus dilakukan adalah salat. Pada saat melaksanakan salat, maka setelah membaca Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat pendek.
Agar tidak berulang-ulang membaca surat pendek, ada baiknya umat muslim menghafalkannya. Dikutip dari laman nu.or.id, berikut adalah surat-surat pendek Al-Qur'an yang mudah dihafalkan.

1. An-Nas

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ۝١
qul a‘ûdzu birabbin-nâs
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia,
مَلِكِ النَّاسِۙ ۝٢
malikin-nâs
raja manusia,
ADVERTISEMENT
اِلٰهِ النَّاسِۙ ۝٣
ilâhin-nâs
sembahan manusia
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ۝٤
min syarril-waswâsil-khannâs
dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ۝٥
alladzî yuwaswisu fî shudûrin-nâs
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّا سِۙ ۝٦
minal-jinnati wan-nâs
dari (golongan) jin dan manusia.”

2. Al-Falaq

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ۝١
qul a‘ûdzu birabbil-falaq
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh)
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ۝٢
min syarri mâ khalaq
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ۝٣
wa min syarri ghâsiqin idzâ waqab
dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ۝٤
wa min syarrin-naffâtsâti fil-‘uqad
ADVERTISEMENT
dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ۝٥
wa min syarri ḫâsidin idzâ ḫasad
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

3. Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ۝١
qul huwallâhu aḫad
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ۝٢
allâhush-shamad
Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ۝٣
lam yalid wa lam yûlad
Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَاَحَدٌ ۝٤
wa lam yakul lahû kufuwan aḫad
serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”

4. Al-Lahab

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ ۝١
tabbat yadâ abî lahabiw wa tabb
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia.
ADVERTISEMENT
مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ ۝٢
mâ aghnâ ‘an-hu mâluhû wa mâ kasab
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ ۝٣
sayashlâ nâran dzâta lahab
Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka),
وَّامْرَاَتُهٗۗ حَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ ۝٤
wamra'atuh, ḫammâlatal-ḫathab
(begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مََّّسَدٍ ۝٥
fî jîdihâ ḫablum mim masad
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

5. An-Nashr

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ ۝١
idzâ jâ'a nashrullâhi wal-fat-ḫ
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ ۝٢
wa ra'aitan-nâsa yadkhulûna fî dînillâhi afwâjâ
dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,
ADVERTISEMENT
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّاابًا۝٣
fa sabbiḫ biḫamdi rabbika wastaghfir-h, innahû kâna tawwâbâ
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat.

6. Al-Kafirun

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ ۝١
qul yâ ayyuhal-kâfirûn
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai orang-orang kafir,
لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ ۝٢
lâ a‘budu mâ ta‘budûn
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ ۝٣
wa lâ antum ‘âbidûna mâ a‘bud
Kamu juga bukan penyembah apa yang aku sembah.
وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ ۝٤
wa lâ ana ‘âbidum mâ ‘abattum
Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ ۝٥
wa lâ antum ‘âbidûna mâ a‘bud
ADVERTISEMENT
Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ۝٦
lakum dînukum wa liya dîn
Untukmu agamamu dan untukku agamaku.”

7. Al-Kautsar

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ ۝١
innâ a‘thainâkal-kautsar
Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ۝٢
fa shalli lirabbika wan-ḫar
Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ۝٣
inna syâni'aka huwal-abtar
Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

8. Al-Mau’un

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ ۝١
a ra'aitalladzî yukadzdzibu bid-dîn
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ ۝٢
fa dzâlikalladzî yadu‘‘ul-yatîm
Itulah orang yang menghardik anak yatim
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ ۝٣
wa lâ yaḫudldlu ‘alâ tha‘âmil-miskîn
ADVERTISEMENT
dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ ۝٤
fa wailul lil-mushallîn
Celakalah orang-orang yang melaksanakan salat,
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ ۝٥
alladzîna hum ‘an shalâtihim sâhûn
(yaitu) yang lalai terhadap salatnya,
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ ۝٦
alladzîna hum yurâ'ûn
yang berbuat riya,
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ۝٧
wa yamna‘ûnal-mâ‘ûn
dan enggan (memberi) bantuan.

9. Quraisy

لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ ۝١
li'îlâfi quraîsy
Disebabkan oleh kebiasaan orang-orang Quraisy,
اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ ۝٢
îlâfihim riḫlatasy-syitâ'i wash-shaîf
(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas (sehingga mendapatkan banyak keuntungan),
فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ ۝٣
falya‘budû rabba hâdzal-baît
maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah)
الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ ۝٤
ADVERTISEMENT
alladzî ath‘amahum min jû‘iw wa âmanahum min khaûf
yang telah memberi mereka makanan untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa takut.

10. Al-Fil

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ ۝١
a lam tara kaifa fa‘ala rabbuka bi'ash-ḫâbil-fîl
Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?
اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ ۝٢
a lam yaj‘al kaidahum fî tadllîl
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?
وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ ۝٣
wa arsala ‘alaihim thairan abâbîl
Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ ۝٤
tarmîhim biḫijâratim min sijjîl
yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,
فَجَعَلَهُمۡ كَعَصۡفٍ مَّاۡكُوۡلٍ ۝٥
ADVERTISEMENT
fa ja‘alahum ka‘ashfim ma'kûl
sehingga Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

11. Al-Humazah

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ ۝١
wailul likulli humazatil lumazah
Celakalah setiap pengumpat lagi pencela
الَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ ۝٢
alladzî jama‘a mâlaw wa ‘addadah
yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya.
يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ ۝٣
yaḫsabu anna mâlahû akhladah
Dia (manusia) mengira bahwa hartanya dapat mengekalkannya.
كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ ۝٤
kallâ layumbadzanna fil-ḫuthamah
Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُۗ ۝٥
wa mâ adrâka mal-ḫuthamah
Tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah?
نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ ۝٦
nârullâhil-mûqadah
(Ia adalah) api (azab) Allah yang dinyalakan
الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ ۝٧
allatî taththali‘u ‘alal-af'idah
ADVERTISEMENT
yang (membakar) naik sampai ke hati.
اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ ۝٨
innahâ ‘alaihim mu'shadah
Sesungguhnya dia (api itu) tertutup rapat (sebagai hukuman) atas mereka,
فِىۡ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ ۝٩
fî ‘amadim mumaddadah
(sedangkan mereka) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

12. Al-‘Ashr

وَالْعَصْرِۙ ۝١
wal-‘ashr
Demi masa,
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ ۝٢
innal-insâna lafî khusr
sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian,
اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ ۝٣
illalladzîna âmanû wa ‘amilush-shâliḫâti wa tawâshau bil-ḫaqqi wa tawâshau bish-shabr
kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.

13. At-Takatsur

اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ ۝١
al-hâkumut-takâtsur
Berbangga-bangga dalam memperbanyak (dunia) telah melalaikanmu
حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ ۝٢
ḫattâ zurtumul-maqâbir
sampai kamu masuk ke dalam kubur.
ADVERTISEMENT
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ ۝٣
kallâ saufa ta‘lamûn
Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu).
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ ۝٤
tsumma kallâ saufa ta‘lamûn
Sekali-kali tidak (jangan melakukan itu)! Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya).
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ ۝٥
kallâ lau ta‘lamûna ‘ilmal-yaqîn
Sekali-kali tidak (jangan melakukan itu)! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti, (niscaya kamu tidak akan melakukannya).
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ ۝٦
latarawunnal-jaḫîm
Pasti kamu benar-benar akan melihat (neraka) Jahim.
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ ۝٧
tsumma latarawunnahâ ‘ainal-yaqîn
Kemudian, kamu pasti benar-benar akan melihatnya dengan ainulyakin.
ثُمَّ لَـتُسۡـَٔـلُنَّ يَوۡمَٮِٕذٍ عَنِ النَّعِيۡمِ ۝٨
tsumma latus'alunna yauma'idzin ‘anin-na‘îm
Kemudian, kamu pasti benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).
ADVERTISEMENT
Itulah surat-surat pendek Al-Qur’an yang bisa dihafalkan. Masih ada banyak surat-surat pendek yang bisa dihafalkan, terutama dalam juz 30. (Umi)