Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
14 Contoh Cerita Fabel yang Penuh Pesan Moral
9 Januari 2025 0:24 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Contoh cerita fabel dengan tokoh hewan yang unik tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan nilai kejujuran, kerja keras, rendah hati, dan kebijaksanaan.
ADVERTISEMENT
Kisah sederhana ini menjadi bacaan menarik dan mendidik, terutama bagi anak-anak.
Dikutip dari e-journal.umc.ac.id, fabel adalah salah satu dongeng yang menampilkan binatang sebagai tokoh utama, yang menggambarkan watak dan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada binatang.
Contoh Cerita Fabel yang Penuh Pesan Moral
Berikut adalah beberapa contoh cerita fabel yang penuh dengan pesan moral, yang dapat dijadikan sebagai bahan bacaan yang mendidik dan memberikan pelajaran hidup berharga bagi pembaca, terutama anak-anak.
Kisah Gajah dan Semut
Gajah dikenal sebagai hewan berukuran besar. Suatu hari, sekumpulan gajah datang kehutan untuk mencari makanan, tanpa sengaja menghancurkan sarang-sarang semut yang ada di sana.
Salah satu semut menegur mereka, tetapi gajah hanya menertawakan dan meremehkan semut karena tubuh mereka kecil.
ADVERTISEMENT
Kawanan semut merasa terganggu dan memutuskan untuk mengusir gajah. Saat gajah-gajah menolak pergi, semut-semut itu menyerang mereka dengan menggigit kulit dan masuk ke telinga.
Akhirnya, para gajah menyerah dan meninggalkan hutan, menyadari bahwa semut yang kecil sekalipun memiliki kekuatan jika bersatu. Cerita ini mengajarkan untuk tidak meremehkan orang lain berdasarkan penampilan atau ukuran mereka.
Kancil Cerdik dan Buaya
Seekor kancil yang lapar datang ke tepi sungai dan membangunkan buaya-buaya yang sedang tidur. Buaya mengancam akan memakan kancil jika ia tidak diam.
Namun, kancil berkata bahwa ia membawa pesan dari raja hutan, yang akan memberikan hadiah kepada buaya-buaya tersebut.
Kancil meminta buaya berkumpul dan mulai menghitung mereka dengan alasan memastikan jumlah hadiah yang tepat. Namun, ketika selesai menghitung, kancil memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur.
ADVERTISEMENT
Cerita ini mengajarkan pentingnya menggunakan kecerdikan secara bijak dan tidak berbohong, karena hal itu dapat merugikan orang lain.
Bebek Buruk Rupa
Di sebuah peternakan, seekor bebek melahirkan sepuluh anak. Namun, salah satu bebek memiliki bentuk tubuh yang berbeda, lebih besar, dan berwarna abu-abu.
Bebek abu-abu ini sering diejek oleh saudara-saudaranya.Karena tidak tahan, ia meninggalkan peternakan dan hidup di dekat sungai. Di sana, ia bertemu dengan angsa-angsa cantik.
Ketika melihat bayangannya di air, ia terkejut karena dirinya ternyata telah berubah menjadi seekor angsa yang indah. Kisah ini mengajarkan anak-anak untuk percaya diri dan memahami bahwa setiap perbedaan memiliki keindahan tersendiri.
Semut dan Belalang
Seekor belalang yang malas bersantai saat melihat semut sibuk membawa makanan ke sarangnya. Semut menjelaskan bahwa ia sedang mempersiapkan cadangan makanan untuk musim dingin. Namun, belalang mengabaikan nasihat itu dan tetap bermalas-malasan.
ADVERTISEMENT
Ketika musim dingin tiba, belalang kesulitan mendapatkan makanan, sementara semut dapat menikmati hasil kerja kerasnya dalam kehangatan sarangnya.
Kelinci Sombong dan Kura-Kura
Dongeng ini menceritakan tentang seekor kelinci yang sombong karena kemampuannya berlari cepat. Suatu hari, kelinci bertemu kura-kura yang bergerak sangat lambat.
Dengan angkuh, kelinci mengolok-olok kura-kura dan meremehkannya. Namun, kura-kura tetap tenang dan menjawab bahwa setiap makhluk memiliki caranya sendiri untuk mencapai tujuan.
Ia bahkan mengatakan bahwa ia bisa sampai lebih cepat daripada kelinci. Kelinci merasa tidak percaya dan menantang kura-kura untuk berlomba lari.
Dalam lomba, kelinci langsung memimpin jauh di depan. Merasa yakin akan menang, kelinci memutuskan untuk beristirahat sejenak dan akhirnya tertidur.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kura-kura terus berjalan tanpa henti hingga melewati kelinci dan mencapai garis akhir lebih dulu.
Kelinci terkejut dan menyesal. Kisah ini mengajarkan anak-anak untuk tidak sombong, tidak meremehkan orang lain, dan memahami bahwa ketekunan sering kali lebih berharga daripada kecepatan.
Persahabatan Singa dan Tikus
Di hutan, seekor tikus penasaran dan masuk ke sarang singa, raja hutan yang ditakuti. Singa menangkap tikus itu, tetapi kemudian melepaskannya setelah tikus meminta maaf dan berjanji akan membalas kebaikan singa suatu saat nanti.
Tidak lama kemudian, singa terperangkap dalam jaring pemburu. Tikus mendengar raungan singa dan segera datang membantu. Dengan giginya, tikus memutus tali jaring hingga singa bebas.
Singa sangat bersyukur atas bantuan tikus, dan sejak saat itu, keduanya menjadi sahabat. Cerita ini mengajarkan bahwa perbuatan baik, sekecil apa pun, akan berbalas kebaikan suatu hari nanti.
ADVERTISEMENT
Dua Kambing
Suatu hari, dua kambing hendak menyeberangi sebuah jembatan sempit yang hanya cukup dilewati satu kambing sekaligus. Keduanya bertemu di tengah jembatan dan tidak ada yang mau mengalah.
Mereka saling mendorong dan bertengkar hingga akhirnya jembatan yang rapuh itu runtuh, membuat kedua kambing jatuh ke sungai.
Kisah ini mengajarkan bahwa sikap keras kepala dapat membawa kerugian, dan mengalah sering kali menjadi pilihan yang lebih bijaksana.
Kancil Mencuri Ketimun
Di tengah musim kemarau panjang, Kancil kesulitan mencari makanan dan menemukan ladang timun milik Pak Petani. Kancil mulai mencuri timun secara diam-diam untuk memenuhi kebutuhan makannya.
Namun, Pak Petani menyadari hal ini dan memasang jebakan berupa orang-orangan sawah. Ketika Kancil kembali mencuri, ia terkejut melihat "penjaga" di ladang itu dan ketakutan.
ADVERTISEMENT
Karena mengira orang-orangan sawah adalah manusia, Kancil akhirnya pulang tanpa membawa timun.
Cerita ini memberikan pelajaran bahwa mencuri adalah perbuatan yang salah dan akan membawa masalah bagi pelakunya. Anak-anak diajarkan untuk jujur dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Kura-Kura dan Sepasang Itik
Seekor kura-kura dihukum oleh Dewa Jupiter karena sifat malasnya. Ia lebih suka tinggal di rumah dan menolak undangan pesta pernikahan Dewa Jupiter.
Bertahun-tahun kemudian, kura-kura mulai menyesali sikapnya dan ingin melihat dunia, namun ia sadar bahwa kecepatan jalannya yang lambat menjadi hambatan.
Suatu hari, kura-kura bertemu dengan sepasang itik. Ia menceritakan keinginannya, dan itik menawarkan bantuan.
“Gigitlah kayu ini, dan kami akan terbang membawamu ke langit. Namun, kamu harus diam dan tidak berbicara,” pesan itik.
ADVERTISEMENT
Kura-kura setuju dan menggigit kayu itu dengan erat. Itik pun membawa kura-kura terbang ke langit.
Di tengah perjalanan, seekor gagak terbang melintas dan berkata, “Kamu pasti raja dari kura-kura!” Merasa bangga, kura-kura lupa pesan itik dan membuka mulutnya untuk menjawab. Akibatnya, ia terjatuh ke tanah.
Dari cerita ini, kita belajar untuk tidak bermalas-malasan dan menghindari kesombongan, karena keduanya bisa membawa celaka.
Tupai yang Sombong
Di sebuah hutan, seekor tupai sering mengejek binatang lain, termasuk kura-kura dan kancil. Suatu hari, bola yang digunakan kura-kura dan kancil untuk bermain tersangkut di pohon.
Ketika mereka kebingungan, tupai datang dan mengambil bola sambil mengejek.
Saat kura-kura meminta bola kembali, tupai malah menyombongkan dirinya. Kancil dan kura-kura pun memilih pulang, meninggalkan tupai yang terus berlagak.
ADVERTISEMENT
Ketika tupai sedang asyik melompat-lompat dengan bola, ia tergelincir dan jatuh ke kubangan lumpur. Kura-kura dan kancil mengambil bola itu kembali sambil tertawa melihat tupai yang basah kuyup dan kotor.
Kisah ini mengajarkan bahwa kesombongan akan membawa kerugian dan membuat kita dijauhi oleh orang lain.
Rubah dan Gagak
Seekor rubah yang kelaparan melihat gagak membawa sepotong daging di paruhnya. Rubah mendekati gagak dan memuji penampilannya, berharap gagak akan lengah.
Dengan licik, rubah berkata, “Suaramu pasti indah. Tolong nyanyikan sebuah lagu.” Tersanjung oleh pujian, gagak membuka paruhnya untuk bernyanyi, membuat potongan daging jatuh.
Rubah segera mengambil daging itu dan pergi. Gagak hanya bisa menyesal karena lengah oleh pujian. Cerita ini mengingatkan kita untuk tetap waspada dan tidak mudah terbuai oleh pujian yang tidak tulus.
ADVERTISEMENT
Beruang dan Lebah
Seekor beruang menemukan sarang lebah di pohon tumbang yang penuh madu. Ketika ia sedang mengendus-endus, sekelompok lebah kecil yang pulang dari mencari madu menyerangnya karena merasa sarangnya terancam.
Beruang menjadi marah dan menghancurkan sarang tersebut. Tindakan itu memicu seluruh kawanan lebah keluar dan menyerangnya.
Beruang pun terpaksa melarikan diri dan menyelam ke sungai untuk menyelamatkan diri. Kisah ini mengajarkan bahwa lebih baik menahan diri daripada memperburuk masalah dengan meluapkan emosi.
Monyet dan Buaya
Di sebuah hutan, seekor monyet menjalin persahabatan dengan seekor buaya. Setiap hari, monyet memberikan apel dari pohon tempat tinggalnya kepada buaya.
Namun, istri buaya menjadi tamak dan meminta jantung monyet untuk dimakan. Buaya yang terpengaruh oleh permintaan istrinya membawa monyet di punggungnya untuk menyerahkannya.
ADVERTISEMENT
Ketika monyet menyadari niat buaya, ia dengan tenang berkata bahwa jantungnya tertinggal di pohon dan mereka harus kembali untuk mengambilnya. Sesampainya di pohon, monyet segera melarikan diri.
Pesan moral dari cerita ini adalah pentingnya tetap tenang dan berpikir jernih dalam situasi sulit, karena hal itu dapat membantumu menemukan solusi untuk mengatasi masalah.
Lumba-Lumba dan Monyet
Suatu hari, seekor lumba-lumba menyelamatkan monyet yang terjebak dalam badai di laut.
Setelah mereka sampai di sebuah pulau, lumba-lumba bertanya kepada monyet apakah ia mengenal pulau tersebut. Dengan sombong, monyet mengaku sebagai pangeran pulau itu, meskipun itu tidak benar.
Lumba-lumba yang menyadari kebohongan monyet meninggalkannya sendirian di pulau terpencil dan berenang pergi. Monyet pun harus menghadapi kesendiriannya.
Cerita ini mengajarkan untuk tidak berbohong, karena kebohongan dapat membuat kita kehilangan kepercayaan dan membawa konsekuensi buruk.
ADVERTISEMENT
Selain itu, berhati-hatilah dengan apa yang kita katakan kepada orang lain.
Dari berbagai contoh cerita fabel yang penuh pesan moral, kita belajar bahwa setiap kisah memiliki pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (ATK)