Konten dari Pengguna

15 Amalan Sunnah Puasa Ramadan Penambah Pahala

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
10 Maret 2024 23:55 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Amalan Sunnah Puasa Ramadan. Unsplash/Simon Infanger
zoom-in-whitePerbesar
Amalan Sunnah Puasa Ramadan. Unsplash/Simon Infanger
ADVERTISEMENT
Sebagai bulan yang penuh ampunan, banyak orang berlomba-lomba berbuat kebaikan untuk mendapatkan pahala berlipat ganda. Salah satunya adalah mengerjakan amalan sunnah puasa Ramadan.
ADVERTISEMENT
Ramadan memiliki keistimewaan dimana Allah Swt memberikan limpahan pahala bagi umat muslim yang berlomba mengejar keberkahan dan melakukan berbagai amalan.
Selama bulan Ramadan, selain memiliki kewajiban menjalankan amalan wajib berupa puasa, seorang muslim juga dapat mengerjakan amalan sunnah sebagai pelengkap.

15 Amalan Sunnah Puasa Ramadan

Amalan Sunnah Puasa Ramadan, Unsplash/Abdullah Arif
Mengutip dari buku Panduan Muslim Sehari-hari, KH M Hamdan Rasyid & Saiful Hadi El-Sutha, 2016 dan buku 354 Sunnah Nabi Sehari-hari oleh Raghib As-Sirjani, 2015, berikut adalah amalan sunnah puasa Ramadan penambah pahala yang dapat dilakukan:

1. Mendirikan Sholat Tarawih

Salat tarawih memiliki keutamaan dan ganjaran yang besar sebagaimana disebutkan dalam hadis shahih:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
ADVERTISEMENT
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang salat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu." (HR. Bukhari No. 37, Muslim No. 759).

2. Membaca Al-Qur'an

Bulan Ramadan adalah bulan yang amat erat hubungannya dengan Al-Qur'an, karena saat itulah Al-Qur'an diturunkan.
Karena itu, tadarus (membaca sekaligus mengkaji) adalah hal yang sangat utama saat itu dan telah menjadi aktivitas utama sejak masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan generasi terbaik.
Keutamaan membaca Al-Quran dijelaskan pada HR. Tirmidzi
نْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Siapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “alif lam mim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” ( HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469).
ADVERTISEMENT

3. Bersahur

Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'laihi wa sallam bersabda: "Bersahurlah kalian, karena pada santap sahur itu ada keberkahan." (HR Al-Bukhari No. 1923, Muslim No. 1095)
Rasulullah saw juga bersabda:
السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ، فَلَا تَدَعُوهُ، وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
"Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah 'Azza wa Jalla dan para malaikat mendoakan orang yang makan sahur." (HR. Ahmad dari Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiallahu 'anhu).

4. Ibadah Malam (Qiyamul Lail)

Dapat berupa sholat tahajud, tadarus Al-Qur'an, berzikir, hingga berdoa. Sesuai hadits riwayat Ibnu Abbas, Rasul saw berkata: "Barang siapa bangun (mengerjakan qiyamul lail) di bulan Ramadhan dengan dasar iman dan mengharap pahala dari Allah Swt, niscaya dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni oleh Allah Swt." (HR Bukhari & Muslim).
ADVERTISEMENT

5. Menyegerakan Berbuka Puasa

Dari Amru bin Maimun radhiallahu 'anhu:
كان أصحاب محمد صلى الله عليه و سلم أعجل الناس إفطارا وأبطأهم سحورا
"Para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya". (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 7916. Al Faryabi dalam Ash Shiyam No. 52. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 9025)

6. I'tikaf di Masjid

Dari Ummul Muknimin 'Aisyah radhiallahu 'anha:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
"Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadan sampai beliau diwafatkan Allah, kemudian istri-istrinya pun iktikaf setelah itu." (HR. Bukhari, No. 2026, Muslim No. 1171, Abu Daud No. 2462. Ahmad No. 24613, dan lainnya).
ADVERTISEMENT

7. Perbanyak Sedekah

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ
Artinya: Nabi saw bersabda, "Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang ditunaikan pada bulan Ramadan." (HR Tirmidzi, dari Abu Hurairah).

8.Beristighfar

Rasulullah saw menegaskan amalan istigfar sebanyak-banyaknya dalam sehari-hari. Dari Abu Hamzah Anas bin Malik al-Anshari, Rasulullah bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
Artinya: "Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan beristighfarlah (memohon) ampun kepada-Nya, Karena sesungguhnya aku bertaubat sebanyak seratus kali dalam satu hari," (HR Muslim).

9. Memberi Hidangan Berbuka pada Orang yang Puasa

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
"Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu." (HR. At Tirmidzi No. 807, Ahmad No. 21676, An Nasai dalam As Sunan Al Kubra No. 3332, Al Baihaqi dalam Syuabul Iman No. 3952).
ADVERTISEMENT

10. Memperbanyak Doa

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوم
"Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: (1) Doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka (2). Pemimpin yang adil (3) Doa orang teraniaya." (HR. At Tirmidzi No. 2526, 3598, Ibnu Hibban No. 7387. ishahihkan oleh Imam Al Baihaqi).

11. Menjauhi Perbuatan yang Merusak Puasa

Di antara perbuatan yang merusak puasa Ramadan adalah menggunjing (ghibah), adu domba (namimah), menuruti syahwat (rafats), berjudi, dan berbagai perbuatan fasik lainnya. Perbuatan ini mesti dijauhi agar shaum kita tidak sia-sia. Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ
"Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar saja." (HR. Ahmad No. 9685, Ibnu Majah No. 1690, Ad Darimi No. 2720).
ADVERTISEMENT

12. Menjaga Lisan

Dalam hadisnya, Rasulullah saw memerintahkan untuk menjaga lisan saat berpuasa.
Perintah ini sebagaimana yang tertuang dalam hadis berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ رِوَايَةً قَالَ إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ فَإِنْ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ
“Dari Abu Hurairah -secara riwayat (menukil dan menceritakan hadits dari Nabi)- beliau bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian di suatu hari sedang berpuasa berpuasa, maka janganlah dia berkata-kata kotor dan berbuat kebodohan dan sia-sia. Bila dia dicaci oleh orang lain atau diperangi, maka hendaklah dia mengatakan, “Sesungguhnya saya sedang berpusa.” (HR Muslim, No 1151).

13.Buka Puasa dengan Makanan Manis

Sebenarnya tidak ada hadis yang secara khusus menerangkan tentang berbuka dengan makanan atau minuman yang manis. Hadis yang mendekati anjuran makan makanan manis untuk berbuka adalah hadis Rasulullah yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮ ﻝُ ﺍﻟﻠِّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪً ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳُﻔْﻄِﺮُ ﻋَﻠَﻰ ﺭُﻃَﺒَﺎﺕٍ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳُﺼَﻠِّﻲَ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺭُﻃَﺒَﺎ ﺕٌ ﻓَﻌَﻠَﻰ ﺗَﻤَﺮَﺍﺕٍ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢ ﺗَﻜُﻦْ ﺣَﺴَﺎ ﺣَﺴَﻮﺍﺕٍ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﺀٍ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud).

14.Umrah pada Bulan Ramadan

Ibadah umrah ketika bulan Ramadan adalah sebanding pahalanya seperti haji bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dari Ibnu 'Abbas radhiallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah berkata kepada seorang wanita Anshar bernama Ummu Sinan:
فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي
ADVERTISEMENT
"Sesungguhnya umrah ketika bulan Ramadan sama dengan menunaikan haji atau haji bersamaku." (HR. Bukhari No. 1863, Muslim No. 1256).

15. Fokus Beribadah di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan

Rasulullah SAW menjadikan 10 hari terakhir di bulan Ramadan sebagai waktu memaksimalkan ibadahnya. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِيْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ
Artinya: "Pada malam sepuluh terakhir, Rasulullah saw (lebih) bersungguh-sungguh (untuk beribadah), melebihi kesungguhan pada malam lainnya." (HR Muslim).
Itulah beberapa amalan sunnah puasa Ramadan yang dapat dikerjakan untuk menambah pahala. Dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadan, amalan sunah menjadi pilihan yang bijak untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
ADVERTISEMENT