Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
19 Desember Memperingati Hari Bela Negara
19 Desember 2022 15:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tanggal 19 Desember Diperingati sebagai Hari Bela Negara
Hari Bela Negara atau HBN adalah hari libur nasional Indonesia yang jatuh pada tanggal 19 Desember untuk mengumumkan Deklarasi Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Pada tanggal 19 Desember 1948, Sjafruddin Prawiranegara di Sumatera Barat lahir.
PDRI memastikan bahwa kepemimpinan Republik Indonesia akibat Agresi Militer Belanda Kedua dapat dipertahankan. Langkah tersebut diambil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah menerima Keputusan Presiden No. 28 tahun 2006.
Serentetan Peristiwa 19 Desember
ADVERTISEMENT
Kelahiran Maudy Ayunda
Ayunda Faza Maudya, BA, MA, MBA (lahir 19 Desember 1994), juga dikenal sebagai Maudy Ayunda, adalah seorang aktris, model, blogger, dan penyanyi-penulis lagu Indonesia.
Maudy memulai debutnya di industri hiburan pada tahun 2005 dengan film dari Miles Films, Untuk Rena. Kemudian muncul di beberapa film, antara lain Perahu Kertas (2012), Refrain (2013), dan Habibie & Ainun 3 (2019). Album pertama Maudy, Panggil Aku..., dirilis pada 2011. "Tiba Tiba Cinta Datang" adalah single hitsnya.
Maudy telah merilis tiga album sejak saat itu: Panggil Aku.... Moments (2015), dan Oxygen (2018), serta dua album mini: My Hidden Collection (2013) dan The Hidden Tapes: Vol. 1 (2021). Dia juga muncul di banyak film di mana dia telah muncul.
ADVERTISEMENT
Meninggalnya Masykur
K.H. Masjkur (EYD: Masykur, 30 Desember 1904 – 19 Desember 1994) adalah Menteri Agama Indonesia pada tahun 1947—1949 dan tahun 1953—1955. Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI tahun 1956—1971 dan anggota Dewan Pertimbangan Agung pada tahun 1968.
Keterlibatannya dalam perjuangan kemerdekaan menonjol pada zaman pendudukan Jepang, sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Masjkur juga tercatat selaku pendiri Pembela Tanah Air (Peta)—yang kemudian menjadi unsur laskar rakyat dan TNI—di seluruh Jawa. Ketika pertempuran 10 November 1945, namanya muncul sebagai pemimpin Barisan Sabilillah.